Untuk faktor Interaksi antara jenis media dan konsentrasi hormon yang diberikan pada masing-masing tanaman berdasarkan uji beda nyata Duncan adalah
sebagai berikut : Tabel 14. Uji Duncan Uji Jarak Nyata Terkecil interaksi jenis media dan hormon
terhadap jumlah akar primer JAP pada eksplan yang memberikan pengaruh terbesar
JNT α, d, v = JNT 0.05, 7, 29 x KTG8
0,5
= 1,55
4 1B
A
3 2B
A 1
3B A
5,2 5,2 7,6
P 2
3 4
5 r
p
2,950 3,097
3,190 3,255
R
P
1.916 2.013
2.076 2.121
Keterangan : A1B4
= Tanah dan hormon dengan konsentrasi 550 ppm A2B3
= Pasir dan hormon dengan konsentrasi 500 ppm A3B1
= Tanah-Pasir-Kompos dan hormon dengan konsentrasi 400 ppm
Dengan membandingkan wilayah-wilayah nyata terkecil itu dengan selisih- selisih rata-rata contoh yang telah diurutkan, kita sampai pada kesimpulan bahwa:
4 1B
A 3
2B A
1 3B
A 5,2 5,2
7,6
Dari uji Duncan menunjukan bahwa jarak terkecil untuk beda nyata adalah 2,4 sehingga jika diurutkan jumlah akar primer terbaik pada eksplan dari yang terkecil
sampai terbesar terlihat perbedaan jarak 1,55 yaitu perlakuan jenis media pasir dengan pemberian hormon 500 ppm dan perlakuan jenis media tanah dengan
pemberian hormon 550 ppm dengan JAP sebanyak 5,2 buah, perlakuan jenis media yang merupakan campuran antara tanah-pasir-kompos TPK dengan pemberian
hormon 400 ppm dengan JAP sebanyak 5,7 buah. Antara A1B4 dan A2B3 tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan A3B1 memberikan pengaruh terhadap besarnya
persentase hidup eksplan yang berbeda nyata dengan A1B4 dan A2B3.
4.2.2.2 Panjang Akar Primer PAP
Berdasarkan perhitungan terhadap besarnya panjang akar primer PAP, diperoleh bahwa media berupa tanah dengan pemberian hormon IBA sebanyak 550
ppm memilki nilai tertinggi untuk panjang akar primer, yaitu dengan PAP 17,06 cm.
Gambar 12. Diagram pengaruh media dan hormon terhadap PAP eksplan pucuk G. versteegii.
Gambar 12 memperlihatkan perbedaan pengaruh perlakuan jenis media dan konsentrasi hormon terhadap parameter panjang akar primer dapat dilihat bahwa
media tanah dan pemberian hormon pada konsentrasi 550 ppm merupakan perlakuan yang memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan panjang akar primer.
Tabel 15. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian hormon memberikan pengaruh sangat nyata bagi parameter panjang akar primer. Sedangkan jenis media
dan interaksi antara media dan hormon tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata. Tabel 15. Sidik Ragam pengaruh media dan hormon terhadap panjang akar primer
PAP eksplan pucuk G. versteegii Sumber
Db JK
KT F-Hit
F-Tab
Kelompok 2
235,04 117,52
7,49 3,33
Media 2
15,81 7,91
0,50 3,33
Hormon 4
423,18 105,80
6,74 2,70
Media+Hormon 7
101,24 14,46
0,92 2,35
Sisa 29
455,03 15,69
Total 44
1230,31 Hasil sidik ragam yang diperlihatkan pada Tabel 15, menunjukan bahwa
perlakuan pemberian hormon memberikan pengaruh yang sangat nyata. Sedangkan jenis media dan interaksi diantara jenis media dengan perlakuan pemberian hormon
tertentu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang akar primer PAP pada eksplan tanaman.
Hasil uji lanjutan melalui Uji Duncan terhadap faktor yang berpengaruh nyata terhadap ukuranpanjang akar primer, yaitu faktor hormon yang diberikan pada
masing-masing tanaman, menunjukkan bahwa untuk perlakuan berupa pemberian hormon yang berbeda berdasarkan uji beda nyata Duncan adalah sebagai berikut :
Tabel 16. Uji Duncan Uji Jarak Nyata Terkecil jenis media terhadap persentase hidup eksplan
JNT α, d, v = JNT 0.05, 4, 29 x KTG5
0,5
= 4,16 1
B
2 B
3 B
4 B
5 B
12,84 11,49 10,83 11,97 11,37 P
2 3
4 5
r
p
2,897 3,044
3,139 3,207
R
P
5.132 5.392
5.561 5.681
Dengan membandingkan wilayah-wilayah nyata terkecil itu dengan selisih- selisih rata-rata contoh yang telah diurutkan, kita sampai pada kesimpulan bahwa:
3 B
5 B
2 B
4 B
1 B
10,83 11,37 11,49 11,97 12,84
Dari uji Duncan menunjukan bahwa jarak terkecil untuk beda nyata adalah 2,01 sehingga jika diurutkan panjang akar primer PAP pada eksplan dari yang terkecil
sampai terbesar tidak terlihat perbedaan jarak 4,16. Dengan demikian beda nyata yang diuji pada F-Tabel tidak kuat atau lemah bedanyatanya, dengan tingkat
pemberian hormon terbaik yaitu pada konsentrasi 400 dan 550 ppm.
Tabel 17. Rekapitulasi pengaruh media dan hormon untuk berbagai parameter yang diukur
Perlakuan Hidup
Berakar Δ Tinggi
cm JAP
PAP cm
A1B1 A1B2
A1B3 A1B4
A1B5 A2B1
A2B2 A2B3
A2B4 A2B5
A3B1 A3B2
A3B3 A3B4
A3B5 90,00
83,33 86,67
93,33 93,33
26,67 36,67
36,67 40,00
26,67 73,33
86,67 66,67
90,00 70,00
83,33 80,00
80,00 93,33
90,00 16,67
30,00 33,33
33,33 20,00
66,67 86,67
60,00 90,00
63,33 1,6
0,6 0,6
0,8 0.9
1.6 2,0
1,7 2,3
1,5 2,4
2,9 2,6
2,6 0,9
40 37
41 52
49 9
14 13
8 8
48 59
34 58
46 16,29
12,98 14,05
17,06 14,94
5,47 4,82
7,19 4,02
5,34 16,75
16,67 11,25
14,83 13,82
Rata-rata 66,67
61,78 1,67
34,40 11,70
Keterangan: JAP
= Jumlah akar primer PAP
= Panjang akar primer
Hasil analisis sidik ragam yang diperlihatkan Tabel 18. menunjukkan bahwa perbedaan media memberikan pengaruh sangat nyata terhadap persentase hidup dan
pertambahan tinggi pada eksplan. Penggunaan hormon dengan konsentrasi tertentu memberikan pengaruh terhadap perakaran pada eksplan, baik pada persentase
berakar, jumlah akar primer JAP, maupun panjang akar primer dari eksplan yang diberikan perlakuan dengan penambahan hormon pada konsentrasi tertentu. Hormon
IBA pada konsentrasi 450 ppm dan 550 ppm secara umum memberikan pertumbuhan yang optimal pada perakaran eksplan. Interaksi kedua perlakuan menunjukan
pengaruh namun tidak berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi dan besarnya ukuran panjang akar primer PAP.
Tabel 18. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh media dan hormon untuk setiap parameter yang diamati
Perlakuan Hidup
Berakar Δ Tinggi
JAP PAP
Kelompok tn
tn Media
tn tn
tn Hormon
tn tn
Media + Hormon tn
tn
Keterangan: = Nyata pada selang kepercayaan 95
= Sangat nyata pada selang kepercayaan 99 tn
= Tidak nyata
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, komposisi media yang baik untuk pertumbuhan gaharu G.versteegii Gilg Domke yaitu media tanah. Jenis tanah yang digunakan
adalah latosol merah yang kompak. Hal ini dapat dilihat dari persentase hidup masing-masing media, yakni media tanah tunggal sebesar 89,33, kemudian jenis
media campuran sebesar 77,33, dan yang terkecil persentase hidup eksplan adalah pada jenis media pasir tunggal 33,33. Selain itu, media tanah tunggal
dan media campuran tanah-pasir-kompos memiliki persentase berakar yang baik. 2. Konsentrasi hormon yang efisien dan optimum untuk pertumbuhan akar adalah
pada konsentrasi 550 ppm, tetapi hormon dengan konsentrasi 450 ppm juga baik walaupun tidak seoptimal 550 ppm. Namun hormon 450 ppm dapat
mengefisienkan biaya. 3. Penggunaan eksplan pucuk yang bersifat dorman lebih baik dibandingkan dengan
pucuk muda, karena pucuk muda lebih cepat layu.
5.2 Saran
1. Perlu penelitian lanjutan untuk aplikasi hasil ex vitro ke lapangan. 2. Sebaiknya dalam penelitian ex vitro juga mengkaji jenis bahan stek pada
G.versteegii pucuk, batang tengah dan batang bawah. Berdasarkan hasil dari penelitian prndahuluan, jika eksplan pucuk yang didapatkan tidak dalam keadaan
dorman pucuk muda, yang sangat rentan terhadap kelayuan dapat diganti pada batang tengah dan batang bawah.
3. Menggunakan gabungan beberapa jenis hormon auksin untuk merangsang perakaran.