PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PADI

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PADI

Keseluruhan organ tanaman padi terdiri dari dua kelompok, yakni organ vegetatif dan organ generatif reproduktif. Bagian-bagian organ vegetatif meliputi akar, batang dan daun, sedangkan bagian organ generatif terdiri dari malai, gabah dan bunga Manwan, 1988. Sejak berkecambah sampai panen tanaman padi memerlukan waktu 3-6 bulan, yang keseluruhannya terdiri dari dua stadia pertumbuhan, yakni vegetatif dan generatif. Fase reproduktif selanjutnya terdiri dari dua fase, yakni pra berbunga dan pasca berbunga. Periode pasca berbunga disebut juga sebagai metode pemasakan, oleh karena itu Yoshida, 1981 membagi pertumbuhan padi menjadi tiga bagian yakni fase vegetatif, reproduktif dan pemasakan. Fase vegetatif meliputi pertumbuhan tanaman dari mulai berkecambah sampai dengan inisiasi primordia malai; fase reproduktif dimulai dari inisiasi primordia malai sampai berbunga heading dan fase pemasakan dimulai dari berbunga sampai masak panen Manwan, 1988. Untuk suatu varietas berumur 120 hari yang ditanam di daerah tropis, maka fase vegetatif memerlukan 60 hari, fase reproduktif 30 hari, dan fase pemasakan 30 hari Manwan, 1988. Fase pertumbuhan vegetatif merupakan fase yang menyebabkan terjadinya perbedaan umur panen, sebab lama fase-fase reproduktif dan pemasakan tidak dipengaruhi oleh varietas maupun lingkungan De Datta, 1981. Selama fase pertumbuhan vegetatif, anakan bertambah dengan cepat, tanaman bertambah tinggi dan daun tumbuh secara regular. Anakan aktif ditandai dengan pertambahan anakan yang cepat sampai tercapai anakan maksimal. Stadia anakan maksimal dapat bersamaan, sebelum atau sesudah inisiasi primordia malai. Fase tumbuh dari anakan sampai inisiasi malai disebut vegetative-lag phase yang merupakan sasaran pemuliaan untuk memperpendek umur tanam. Setelah anakan maksimal tercapai, sebagian dari anakan akan mati dan tidak menghasilkan malai. Anakan tersebut dinamakan anakan yang tidak efektif. 6 Stadia reproduktif ditandai dengan memanjangnya beberapa ruas teratas pada batang, yang sebelumnya tertumpuk rapat dekat permukaan tanah. Di samping itu stadia reproduktif juga ditandai dengan berkurangnya jumlah anakan, munculnya daun bendera, bunting dan pembungaan heading. Inisiasi primordia malai biasanya dimulai 30 hari sebelum heading. Stadia inisiasi ini hampir bersamaan dengan memanjangnya ruas-ruas yang terus berlanjut dalam berbunga. Oleh sebab itu, stadia reproduktif disebut juga stadia pemanjangan ruas-ruas. Inisiasi primordia malai hanya dapat dilihat secara mikroskopik. Apa yang disebut sebagai primordia dalam praktek sehari-hari sebagai stadia pemupukan nitrogen susulan, pada hakikatnya bukan lagi inisiasi primordia malai, sebab pada saat itu panjang malai sudah 1 mm Yoshida, 1981. Pembungaan heading adalah stadia keluarnya malai, sedangkan antesis segera mulai setelah heading. Oleh sebab itu, heading diartikan sama dengan antesis ditinjau dari segi hari kalender. Dalam suatu rumpun atau komunitas tanaman, fase pembungaan memerlukan waktu 10-14 hari, karena terdapat perbedaan laju perkembangan antar tanaman maupun antar anakan. Apabila 50 persen bunga telah keluar, maka pertanaman tersebut dianggap dalam fase pembungaan Vergara, 1976. Antesis telah mulai bila benang sari bunga yang paling ujung pada tiap cabang malai telah tampak keluar. Pada umumnya antesis berlangsung antara pukul 08.00-13.00 dan persarian pembuahan akan selesai dalam 5-6 jam setelah antesis. Dalam suatu malai, semua bunga memerlukan waktu 7-10 hari untuk antesis, tetapi pada umumnya hanya 5 hari. Antesis terjadi 25 hari setelah bunting Yoshida, 1981. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat diperkirakan bahwa berbagai komponen pertumbuhan dan hasil telah mencapai maksimal sebelum bunganya sendiri keluar dari pelepah daun bendera. Jumlah malai pada tiap satuan luas tidak bertambah lagi 10 hari setelah anakan maksimal, jumlah gabah pada tiap malai telah ditentukan selama periode 32-5 hari sebelum heading. Sementara itu ukuran sekam hanya dapat dipengaruhi oleh radiasi selama dua minggu sebelum antesis Matsushima, 1970. 7 Setelah antesis, pertumbuhan memasuki stadia pemasakan yang terdiri dari masak susu dough masak bertepung, menguning dan masak panen. Periode pemasakan ini memerlukan waktu kira-kira 30 hari dan ditandai dengan penuaan daun. Suhu sangat mempengaruhi periode pemasakan Vergara 1976. Keberhasilan budidaya tanaman ditentukan oleh pertumbuhannya. Jika pertumbuhan tanaman baik, maka hasil panen akan baik dan petani akan memetik keuntungan dari usahanya. Sebaliknya jika pertumbuhan tanaman kurang baik, maka petani akan menderita kerugian. Dalam budidaya padi, pertumbuhan atau fenotip merupakan gabungan beberapa indikator tumbuh seperti tinggi tanaman, anakan, warna, luas daun dan berat bahan hijauan Manwan 1988. Untuk pertumbuhannya, padi memerlukan hara, air, dan energi. Hara adalah unsur pelengkap dari komposisi asam nukleik, hormon dan enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam merombak fotosintat atau respirasi menjadi senyawa yang lebih sederhana dan energi. Hara dan air diperoleh tanaman padi dari tanah, sedang fotosintat diperoleh dari daun melalui proses fotosintesis. Hasil akhir dari pertumbuhan padi adalah produksi gabah. Keseimbangan antara fotosintesis dan respirasi tercermin dari produksi gabah. Fotosintesis dan respirasi adalah proses biokimia tanaman padi yang sangat ditentukan oleh ketersediaan hara dan air serta oleh keadaan cuacaiklim.

B. IKLIM