36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIGASI SISTEM
Pada tahap investigasi sistem dilakukan perumusan masalah sehingga kebutuhan untuk membangun sistem informasi panen dan produksi padi
Sipaprodi menjadi jelas. Dari rumusan masalah yang menggambarkan kondisi di lapangan dapat ditentukan solusi yang tepat dalam sistem informasi
panen dan produksi padi yang akan dibangun. Di samping faktor agronomis dan fisiologis, pertumbuhan tanaman padi
sangat bergantung pada faktor lingkungan berupa iklim. Indonesia dengan wilayah yang sangat luas memiliki iklim yang bervariasi, pun demikian
dengan produksi padi di berbagai wilayahnya. Provinsi Jawa Barat sebagai penghasil padi terbanyak menjadi daerah yang sangat diandalkan dalam
produksi padi nasional. Pendugaan produksi padi di Jawa Barat menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui, guna menjamin ketersediaan pangan
nasional. Meski dirancang berdasarkan data kabupaten dan kota, Sipaprodi dapat memberikan informasi pendugaan potensi hasil panen tanaman padi
berdasarkan akumulasi biomassa yang dipengaruhi data iklim di masing- masing wilayah.
Bila dilihat dari sisi pengguna, Sipaprodi yang dikembangkan oleh penulis dapat dibagi ke dalam dua aspek, yaitu aspek petani dan pemerintah.
Terkait dengan rencana kegiatan operasional selama masa penanaman padi dan pemenuhan kebutuhan pada tahap persiapan panen, petani sangat
membutuhkan referensi informasi yang tepat dan akurat untuk menentukan kapan saat panen optimum pada lahan yang sedang diolah. Juga informasi
akan seberapa besar perkiraan potensi produksi padi yang ditanam. Dalam lingkup yang lebih luas, informasi akan pendugaan produksi padi merupakan
hal yang sangat menentukan kebijakan pemerintah terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia.
Sistem lama yang digunakan untuk menduga produksi padi adalah dengan mendatangkan pakar dalam bidang produksi padi untuk memberi
penyuluhan dan informasi kepada petani dan memperlihatkan simulasi
37 komputer yang masih dibangun menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Cara
ini dianggap kurang efektif karena keterbatasan pakar produksi padi dan simulasi sistem komputer yang kurang user friendly. Sedangkan kebutuhan
akan informasi pendugaan saat panen dan jumlah produksi padi sangat dibutuhkan oleh para petani. Berangkat dari pemikiran tersebut, dibangunlah
sistem informasi berbasis komputer untuk memberikan solusi dari permasalahan yang timbul akibat keterbatasan pakar produksi padi.
Ditinjau dari segi teknis, Sipaprodi layak dibangun karena lebih mudah dalam penggunaan dan perawatan atau pemeliharaannya. Jika dibandingkan
dengan sistem yang lama, secara teknis Sipaprodi lebih unggul, karena sistem ini dapat diperbaharui dengan cara meng-update data di dalam database.
B. ANALISIS SISTEM