ANALISIS SISTEM HASIL DAN PEMBAHASAN

37 komputer yang masih dibangun menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Cara ini dianggap kurang efektif karena keterbatasan pakar produksi padi dan simulasi sistem komputer yang kurang user friendly. Sedangkan kebutuhan akan informasi pendugaan saat panen dan jumlah produksi padi sangat dibutuhkan oleh para petani. Berangkat dari pemikiran tersebut, dibangunlah sistem informasi berbasis komputer untuk memberikan solusi dari permasalahan yang timbul akibat keterbatasan pakar produksi padi. Ditinjau dari segi teknis, Sipaprodi layak dibangun karena lebih mudah dalam penggunaan dan perawatan atau pemeliharaannya. Jika dibandingkan dengan sistem yang lama, secara teknis Sipaprodi lebih unggul, karena sistem ini dapat diperbaharui dengan cara meng-update data di dalam database.

B. ANALISIS SISTEM

Tahap analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Hal ini bertujuan agar sistem informasi yang dibangun mampu memberikan atau menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Kegiatan identifikasi kebutuhan informasi untuk membangun Sipaprodi dilakukan melalui proses wawancara langsung dengan calon sasaran pengguna yang terdiri dari petani perseorangan, kelompok tani dan penyuluh pertanian lapangan. Hasil wawancara tersebut dianalisis lebih lanjut berdasarkan referensi yang ada. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kebutuhan pengguna akan informasi produksi padi meliputi pendugaan saat panen optimum, pendugaan produksi biomassa, pendugaan potensi hasil panen, visualisasi grafik perkembangan akumulasi panas dan biomassa, serta visualisasi gambaran kondisi tanaman padi pada saat Sipaprodi dijalankan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pengguna harus menentukan varietas tanaman padi yang ditanam, di kota atau kabupaten mana tanaman padi mereka ditanam serta pada tanggal berapa tanaman padi mulai ditanam. Proses input data yang dilakukan pengguna menjadi hal yang sangat menentukan proses perhitungan dari database di dalam program Sipaprodi. Pendugaan saat panen optimum dan produksi biomassa dihitung berdasarkan metode akumulasi panas dan biomassa berdasarkan data iklim. 38 Dalam kegiatan panen, banyak hal yang harus disiapkan petani, terutama dalam hal penyediaan tenaga panen. Oleh karena itu, pendugaan saat panen optimum menjadi hal yang sangat penting bagi petani untuk merencanakan kegiatan panen. Di samping itu, dengan informasi pendugaan saat panen optimum, petani dapat menentukan jadwal penanaman yang efektif pada lahan yang diolah. Dalam perhitungannya, saat panen optimum dihitung berdasarkan rumus akumulasi panas yang dipengaruhi oleh suhu rata-rata harian. Produksi padi bergantung pada produksi biomassa yang dihasilkan. Dalam perhitungannya, pendugaan produksi biomassa dihitung berdasarkan rumus akumulasi biomassa yang dipengaruhi oleh radiasi matahari dan indeks luas daun tanaman padi setiap harinya. Dari hasil perhitungan akumulasi biomassa, kita dapat mengetahui potensi hasil panen tanaman padi, yaitu dengan mengalikan indeks panen setiap varietas dengan akumulasi biomassa yang dihasilkan. Visualisasi perkembangan akumulasi panas dan biomassa yang digambarkan dalam grafik dapat memberikan informasi pertambahan produksi panas dan biomassa selama masa tanam padi. Sedangkan visualisasi gambaran kondisi tanaman padi saat pengguna menjalankan program Sipaprodi digambarkan melalui image yang disesuaikan dengan fase perkembangan tanaman padi dan umur tanam. Informasi yang disajikan Sipaprodi dapat memberikan masukan kepada pengguna untuk menentukan saat panen optimum, produksi biomassa dan potensi hasil panen pada tanaman padi yang ditanam. Secara khusus sasaran pengguna adalah petani perorangan, kelompok tani dan penyuluh pertanian lapangan. Sejauh ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Puslitbangtan Badan Litbang Departemen Pertanian sudah mengembangkan program komputer yang hampir serupa dengan Sipaprodi, yaitu Sistem Pakar Padi SIPADI untuk membantu menetapkan komponen teknologi PTT spesifik wilayah menggunakan software Microsoft Excel 2003. Penulis mengembangkan lebih lanjut ke dalam bahasa pemrograman komputer yang lebih up-date agar dapat dengan mudah dijalankan oleh pengguna. 39

C. DESAIN SISTEM