8 Dalam pertanaman padi, faktor lingkungan terutama faktor iklim sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut yang pada akhirnya mempengaruhi pula tingkat produksinya. Walaupun usaha
peningkatan produksi pangan bisa dilakukan dengan menggunakan cara-cara ekstensifikasi pembukaan areal baru ataupun intensifikasi misal dengan
varietas baru, pemupukan dan sebagainya, tetapi semua usaha tersebut harus disertai perhatian yang cukup terhadap fluktuasi cuaca. Hal ini penting karena
kondisi iklim areal baru akan sangat menentukan komoditas yang dapat diusahakan, varietas baru mungkin lebih peka terhadap cuaca. Curah hujan,
radiasi surya dan lama penyinaran, suhu udara, kelembaban nisbi dan angin adalah unsur cuaca yang menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman
padi.
1. Curah HujanPresipitasi
Curah hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Curah hujanpresipitasi dinyatakan dalam millimeter mm Manan, 1986. Curah
hujan di Indonesia berkisar dari 2 000-4 000 mm per tahun. Kebutuhan air tanaman identik dengan laju transpirasi tanaman. Selanjutnya kebutuhan
air pada suatu areal pertanaman identik dengan laju evapotranspirasi tanaman Bey, 1991. Dengan demikian, curah hujan menyediakan air bagi
tanaman padi. Air adalah penghubung antara lingkungan perakaran padi yaitu tanah dengan lingkungan daun dan batang yaitu lingkungan atas
tanah. Secara umum tanaman padi dapat tumbuh pada curah hujan rata- rata per tahun lebih dari 1 000 mm.
2. Radiasi Surya
Laju fotosintesis sangat ditentukan oleh intensitas sinar matahari yang sampai ke permukaan daun. Intensitas sinar matahari selama 30-45
hari sebelum panen menentukan pengisian malai dan hasil padi Fagi dan De Datta 1981 dalam Manwan 1988. Untuk memperoleh hasil padi yang
tinggi, waktu tanam dapat diatur agar fase reproduktif jatuh pada saat intensitas sinar matahari tinggi.
9 Daya tangkap sinar matahari dari varietas padi unggul yang tinggi
menyebabkan laju fotosintesis yang tinggi pula. Akibatnya varietas padi unggul memerlukan unsur hara yang lebih banyak untuk mengimbangi
laju fotosintesis itu. Apabila hara tanah tidak mencukupi, maka dilakukan pemupukan yang intensif.
3. Lama Penyinaran
Padi tergolong jenis tanaman hari pendek short-day plant sehingga agak peka terhadap perubahan panjang hari dan lama penyinaran.
Beberapa varietas padi tergolong peka terhadap perubahan panjang hari. Jika varietas padi demikian ditanam di musim kemarau dengan hari
panjang, umur dari sejak tanam sampai panen akan bertambah panjang pula.
4. TemperaturSuhu Udara
Dalam Glossary of Meteorology suhu atau temperatur disebutkan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu
dengan menggunakan berbagai tipe termometer Staf Pengajar Klimatologi, 1985. Suhu harian dapat dihitung dengan berbagai cara, di
antaranya melalui rata-rata pembacaan 24 jam dari jejak tanda suatu termogram Staf Pengajar Klimatologi, 1985. Badan Meteorologi dan
Geofisika Jakarta menggunakan waktu pembacaan pada pukul 07.00, 13.00 dan 17.00 dengan rumus suhu rata-ratanya adalah:
T = 2 x T07.00 + T13.00 + T17.00 4
Hubungan antara altitude dan suhu di Indonesia yang dikembangkan Oldeman 1977 adalah:
T
max
= 31.3 – 0.0062 X T
min
= 22.8 – 0.0053 X
10 di mana :
T
max
= Temperatur maksimum C
T
min
= Temperatur minimum C
X = Ketinggian daerah di atas permukaan laut meter Pertumbuhan tanaman akan terganggu atau terhenti jika suhu
melampaui batas minimum atau maksimum tanaman. Di antara kedua ekstrim tersebut terdapat suhu optimum di mana pertumbuhan tanaman
akan berjalan lancar, seperti yang ditunjukkan oleh Yoshida 1981 yang disertai suhu kritik untuk setiap stadia tumbuh Tabel 5.
Tabel 5. Kisaran suhu udara optimum dan kritik pada berbagai stadia tumbuh padi
Kritik Stadia Tumbuh
Optimum Rendah Tinggi
Perkecambahan 20-35 10
45 Perkembangan kecambah
25-30 12-13
35 Perakaran 25-28
16 35
Perkembangan daun 31
7-12 45
Perakaran 25-31 9-16
33 Inisiasi malai
- 15
- Diferensiasi malai
- 15-20
38 Anthesis-pembungaan 30-33
22 35
Pematangan 20-25 12-18
30
5. Kelembaban Udara