32
III. METODE PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian evaluasi yang sifatnya formatif, yang bersifat melihat dan meneliti pelaksanaan program. Program disini adalah
keamanan pekerja pada saat proses produksi berjalan. Variabel yang akan dievaluasi adalah bahaya, paparan, peluang, konsekuensi, dari setiap kegiatan
produksi. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : 1.
Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya yang ada pada industri bioetanol yang didapat dari
hasil wawancara dan penelusuran literatur. Bahaya-bahaya tersebut kemudian disusun berdasarkan tahapan kegiatan produksi.
2. Penyusunan dan penyebaran kuesioner
Responden kuesioner ini adalah seluruh pekerja dari pabrik bioetanol. Hasil kuesioner kemudian dianalisa menggunakan uji reliabilitas dan uji
validitas. 3.
Uji Validitas dan Reliabilitas data Uji ini dilakukan untuk menentukan valid atau tidaknya hasil dari
kuesioner. 4.
Analisa 3-D model Penilaian resiko 3-D Model yang akan menunjukkan tingkat resiko setiap
bahaya yang teridentifikasi. 5.
Rekomendasi pengendalian bahaya Rekomendasi
pengendalian ditetapkan
terhadap bahaya
yang teridentifikasi berdasarkan tingkatan resiko yang didapat.
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah pekerjaan yang dilakukan seluruh pekerja di dalam industri bioetanol ini. Subjek akan diteliti melalui pengamatan selama
kegiatan dan kuesioner.
33
C. Instrumen Penelitian
Suardi 2005, menjelaskan bahwa sebuah organisasi dapat menerapkan metode pengendalian resiko apapun sejauh metode tersebut mampu
mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih prioritas resiko dan mengendalikan resiko dengan melakukan pendekatan jangka pendek dan jangka panjang.
Variabel yang akan dievaluasi, diukur menggunakan metode Identifikasi dan Pengendalian Resiko Kecelakaan atau Hazard Identification and Risk Assessment
HIRA. Tahap ini sangat penting, terutama bagi industri yang belum menerapkan sistem manajemen K3. Menurut Suardi 2005, identifikasi sumber bahaya
dilakukan dengan mempertimbangkan : 1.
Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya 2.
Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi Bahaya yang akan dievaluasi dikelompokkan dahulu berdasarkan jenis
kegiatannya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penentuan bahaya yang ada di industri. Identifikasi bahaya yang sudah ditentukan akan dinilai atau
dianalisa sejauh mana bahaya dapat terjadi, pada tahap penilaian resiko. Metode yang digunakan adalah penggunaan rating setiap resiko. Level atau tingkatan
resiko ditentukan oleh hubungan antara nilai hasil identifikasi bahaya dan konsekuensi. Penilaian resiko yang akan dilakukan menggunakan 3D model.
Selanjutnya akan diuraikan penilaian resiko yang sudah dilakukan pada setiap kegiatan dan resiko sesuai dengan identifikasi bahaya di atas. Contoh tabel
penilaian resiko model 3D dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai-nilai yang dicantumkan di tabel penilaian resiko memiliki arti tertentu.
Arti nilai atau angka yang dicantumkan pada setiap penilaian memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Definisi nilai pada paparan, peluang, konsekuensi dan
nilai resiko disajikan pada Tabel 6. Hasil perhitungan nilai resiko ExLxK akan menentukan tingkat resiko dan
cara pengendalian yang sesuai berdasarkan literatur dan kondisi di lokasi. Cara pengendalian resiko kecelakaan akan menjadi hasil dari penelitian ini yang
kemudian menjadi rekomendasi untuk pelaksanaan K3 di industri bioetanol skala rumah.
34 Tabel 5. Lembar Penilaian Resiko
– 3D Model
No. Kegiatan
Bahaya Resiko
Penilaian Resiko Tingkatan
Resiko Tindak
Lanjut
Paparan E
Peluang L
Konsekuensi K
Nilai Resiko
ExLxK
Sumber : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Suardi, Agustus 2005 : 83
Tabel 6. Definisi Nilai pada Penilaian Resiko
Definisi Paparan
Peluang Konsekuensi
Nilai Resiko
Terus Menerus 10 Sangat Sering 1
Fatal 20 E20
Berkala 6 Sering 0,6
Major 10 H10
Tertentu 3 Sedang 0,3
Sedang 5 M 3-10
Tidak Teratur 2 Jarang 0,1
Minor 2 L3
Jarang 1 Sangat Jarang 0,05
Tidak Signifikan 1
Sumber : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Suardi, Agustus 2005 : 83
E : EkstrimSignifikan H : Resiko tinggi
M : Resiko sedang L : Resiko rendah
D. Analisis Data