Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Industri Kecil dan Menengah

21

F. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Industri Kecil dan Menengah

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional DK3N 2006, mengungkapkan bahwa masalah keselamatan dan kesehatan kerja di dalam industri kecil dan menengah sekarang sudah mulai diperhatikan. Salah satu program kerja DK3N adalah pelakasanaan K3 di usaha mikro, kecil dan menengah UMKM. Strategi Pelaksanaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan K3 di UMKM dengan melibatkan fasilitas kesehatan masyarakat mis. Puskesmas yang tersedia dan kelompok UMKM mis. Kelompok tani, pengrajin, pedagang asongan dan kakilima. 2. Melaksanakan sosialisasi, informasi K3 kepada pengusaha, pekerja. 3. Menyusun pedoman K3 bagi masing-masing kelompok UMKM. 4. Memberikan pelatihan K3 kepada pengusaha dan pekerja. 5. Mengikutkan pekerja UMKM dalam sistem asuransi tenaga kerja. Hopwood dan Thompson 2006 menjelaskan bahwa industri kecil dan menengah dalam mengatur keselamatan pada lokasi kerja perlu melakukan beberapa program, yaitu : 1. Menerapkan komitmen terhadap keselamatan kerja pada seluruh pekerja. 2. Mengidentifikasi keadaan yang tidak aman seluruh pekerja. 3. Mengadakan pelatihan keselamatan. 4. Menentukan satu orang pekerja atau lebih, yang akan mengatur bagian keselamatan kerja dan menyediakan pelatihan keselamatan. Program tersebut harus diulas atau dievaluasi kembali oleh pekerja yang bersangkutan. Evaluasi ini dapat dilakukan per tahun dan sangat penting untuk melihat apakah industri sudah mencapai tingkat aman yang lebih tinggi dan menciptakan kondisi kerja yang lebih sehat. Jeynes 2000 menjelaskan bahwa identifikasi keadaan yang tidak aman pada industri atau usaha kecil dan menengah dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa bahaya dan resiko terhadap kesehatan yang signifikan. Bahaya dan resiko tersebut adalah : 22 1. Penanganan bahan 2. Tingkat kebisingan 3. Tingkat pencahayaan 4. Suhu 5. Kualitas udara 6. Penggunaan komputer dan unit visual lain 7. Mikroorganisme dan kontaminan pada udara 8. Radiasi 9. Penggunaan bahan kimia dan unsur lain 10. Penggunaan material dan serat 11. Merokok 12. Organisasi kerja Berikut adalah bahaya pada keselamatan yang dapat terjadi pada beberapa wilayah di dalam suatu industri : 1. Kendaraan unit pergerakan dalam atau luar industri 2. Mesin 3. Benda atau alat yang tajam 4. Panas 5. Listrik 6. Bekerja pada ketinggian 7. Bekerja pada ruang sempit 8. Angin kempaan atau LPG 9. Terpeleset, terbelit atau terjatuh 10. Mengangkat dan membawa barang 11. Cedera yang berulang 12. Kontak dengan bahan kimia 13. Keamanan pribadi Penentuan bahaya dan resiko di atas dilanjutkan dengan melakukan tindakan penanganan, yaitu dengan mengidentifikasi siapa yang akan terluka, seberapa besar akibat dari terjadinya bahaya tersebut dan seberapa sering bahaya terjadi. 23

G. Proses Produksi Bioetanol