Saran KESIMPULAN DAN SARAN

50

B. Saran

Identifikasi bahaya dan resiko dapat membantu dalam menentukan upaya pencegahan kecelakaan pada suatu industri. Upaya pencegahan tersebut jika dapat diterapkan dengan baik dapat meningkatkan kenyamanan pekerja dalam melaksanakan proses produksi. Upaya ini digunakan sebagai pengendalian bahaya dalam suatu industri. Pengendalian bahaya ini juga harus dievaluasi setelah sebelumnya diterapkan. Evaluasi akan memberikan hasil yang terbaik untuk pengendalian bahaya yang sesuai pada setiap aktivitas yang berbahaya. Selain itu, Sistem Manajemen K3 juga harus diterapkan agar resiko, walaupun kecil, tetap diamati dan dievaluasi. 51 DAFTAR PUSTAKA Analisis Bioetanol Skala UKM. 2007. Pengembangan Produksi Bioetanol Skala Kecil di Kawasan Perdesaan dan Hutan Kemasyarakatan. Anonim. 2006. The Safety of Manmade Vitreous Fibres . Kanada : Health Canada . Anonim. 2008. Wine Industry Fact Sheet. Australia Barat: Departemen Konsumen dan Perlindungan Pekerja. BBI International. 2003. Ethanol Plant Development Handbook. Colorado, USA : BBI International. CHS Inc. Material Safety Data Sheet. 2003. St. Paul : CHS Inc. Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional DK3N. 2006. Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Nasional 2007 – 2010. Jakarta : DK3N. Farizi, A. 2006. Mempelajari Penerapan Aspek Ergonomika dalam Proses Produksi Bioetanol di Balai Besar Teknologi Pati B2TP BPPT-Bandar Lampung. Laporan Praktek Lapang. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Flint Hills Recources. 2007. Gasoline Material Safety Data Sheet. Wichita: Flint Hills Recources. Hadi, S. 2008. Jenis-Jenis Penelitian Ilmiah Online, http:Infoskripsi .comJenis-jenis-Penelitian-Ilmiah.html, diakses 18 Juli 2008 Hambali, E., Mujdalipah, S., Tambunan, A.H., Pratiwiri, A.W. 2007. Pengantar Teknologi Bioenergi. Bogor : SBRC. Heriyanto. 2008. Pemahaman Dasar K3 di Perusahaan. Makalah disajikan pada Pelatihan OHSAS 18001:2007 dan Sistem Manajemen K3 diselenggarakan Universitas Indonesia, Depok, tanggal 19-20 Juli. Hoopwood, D. dan Thompson, S. 2006. Workplace SafetyA Guide for Small and Midsize Company. New Jersey : John Wiley and Sons Inc. 52 Jeynes, J. 2000. Practical Health and Safety Management in Small Business. Oxford : Reed Educational and Professional Publishing Ltd. King, R. 1990. Safety in The Process Industries. London, England : Butterworth- Heinemann Ltd. Muijs, G. T. 1992. Monitoring and Validation in Biotechnological Processes. Collins, C.H. dan Beale A.J. Ed.. Safety in Indusrial Microbiology and Biotechnology. Oxford : Butterworth-Heinemann Ltd. PLP A.S. 2008. Bioethanol Denatured Online, http:www.plp.czendataPND _Bioethanol_obecne_denaturovany.pdf, diakses 19 Januari 2009 Prihandana, R., K., Noerwijati, P.G., Adinurani, D., Setyaningsih, S., Setiadi, R., Hendroko. 2007. Bioetanol Ubikayu: Bahan Bakar Masa Depan. Jakarta : Agromedia Pustaka Ridley, J. dan Channing, J. 1999. Workplace Safety Volume 4 of The Safety at Work Series. Oxford : Reed Educational and Professional Publishing Ltd. Suardi, R. 2005. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PPM Wilson, C. E. 1989. Noise Control : Measurement, Analysis, and Control of Sound and Vibration. New York : Harper and Row, Publishers, Inc. Winkler, K.C. dan Parke J.A.C. 1992. Assessment of Risk. Collins, C.H. dan Beale A.J. Ed.. Safety in Indusrial Microbiology and Biotechnology. Oxford : Butterworth-Heinemann Ltd. 53 LAMPIRAN 54 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3 PADA INDUSTRI BIOETANOL SKALA RUMAH DI SUKABUMI Data Responden Nama :……………………………….. Usia :……………………………….. Berilah tanda silang pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Status tingkat Pendidikan SD SMP SMU Sarjana Lainnya ………………. 55 BAGIAN PERSIAPAN BAHAN BAKU I.A Peluang Terjadinya Kecelakaan No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang SS Sr Sd J SJ

1. Pencucian

Terkena cipratan air pencucian

2. Pengecilan

Ukuran Pemotongan Tergores Terpotong Tersayat Kebisingan dari alat pemotong Tersetrum jika alat menggunakan listrik

3. Pemasakan

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Terkena bahan kimia Kebakaran ledakan Keterangan : SS : Sangat sering, dapat terjadi kapan saja Sr : Sering, dapat terjadi secara berkala Sd : Sedang, dapat terjadi pada kondisi tertentu J : Jarang, dapat terjadi tetapi jarang SJ : Sangat jarang, memungkinkan tidak pernah terjadi 56 I.B. Durasi Paparan Lamanya terkena bahaya potensial No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang Tm Bk Tr Tt J 1. Pencucian Terkena cipratan air pencucian

2. Pengecilan

Ukuran Pemotongan Tergores Terpotong Tersayat Kebisingan dari alat pemotong Tersetrum jika alat menggunakan listrik

3. Pemasakan

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Terkena bahan kimia Kebakaran ledakan Keterangan : Tm : Terus menerus, terkena bahaya potensial dalam waktu yang lama Bk : Berkala, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat tetapi sering Tr : Tertentu, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat pada kondisi tertentu Tt : Tidak tertentu, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat dan jarang J : Jarang, memungkinkan tidak terkena bahaya potensial 57 I.C. Konsekuensi dari Kecelakaan No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang F Ma S Mi TS

1. Pencucian

Terkena cipratan air pencucian

2. Pengecilan

Ukuran Pemotongan Tergores Terpotong Tersayat Kebisingan dari alat pemotong Tersetrum jika alat menggunakan listrik

3. Pemasakan

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Terkena bahan kimia Kebakaran ledakan Keterangan : F : Fatal, mengakibatkan kematian dan atau kerugian finansial dalam jumlah yang tinggi Ma: Major, mengakibatkan kematian atau cacat permanen S : Sedang, mengakibatkan luka atau cacat minor Mi : Minor, mengakibatkan luka kecil dan tidak permanen TS: Tidak Signifikan, memungkinkan tidak ada konsekuensi yang terjadi 58 BAGIAN FERMENTASI II.A. Peluang Terjadinya Kecelakaan No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang SS Sr Sd J SJ

1. Fermentasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Bahaya biologis dari S. cerevisiae Polusi udara bau dari limbah Menghirup gas CO 2 dalam waktu lama Keterangan : SS : Sangat sering, dapat terjadi kapan saja Sr : Sering, dapat terjadi secara berkala Sd : Sedang, dapat terjadi pada kondisi tertentu J : Jarang, dapat terjadi tetapi jarang SJ : Sangat jarang, memungkinkan tidak pernah terjadi 59 II.B. Durasi Paparan Lamanya terkena bahaya potensial No. Aktivitas Bahaya Potensial Paparan Tm Bk Tr Tt J 1. Fermentasi Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Bahaya biologis dari S. cerevisiae Polusi udara bau dari limbah Menghirup gas CO 2 dalam waktu lama Keterangan : Tm : Terus menerus, terkena bahaya potensial dalam waktu yang lama Bk : Berkala, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat tetapi sering Tr : Tertentu, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat pada kondisi tertentu Tt : Tidak tertentu, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat dan jarang J : Jarang, memungkinkan tidak terkena bahaya potensial 60 II.C. Konsekuensi dari Kecelakaan No. Aktivitas Bahaya Potensial Konsekuensi F Ma S Mi TS

1. Fermentasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Bahaya biologis dari S. cerevisiae Polusi udara bau dari limbah Menghirup gas CO 2 dalam waktu lama Keterangan : F : Fatal, mengakibatkan kematian dan atau kerugian finansial dalam jumlah yang tinggi Ma: Major, mengakibatkan kematian atau cacat permanen S : Sedang, mengakibatkan luka atau cacat minor Mi : Minor, mengakibatkan luka kecil dan tidak permanen TS: Tidak Signifikan, memungkinkan tidak ada konsekuensi yang terjadi 61 BAGIAN DISTILASI DAN DEHIDRASI III.A. Peluang Terjadinya Kecelakaan No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang SS Sr Sd J SJ

1. Distilasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Kebakaran ledakan Polusi udara bau dari limbah cair Kontak dengan limbah Terpeleset dari tangga unit distilasi

2. Dehidrasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Keterangan : SS : Sangat sering, dapat terjadi kapan saja Sr : Sering, dapat terjadi secara berkala Sd : Sedang, dapat terjadi pada kondisi tertentu J : Jarang, dapat terjadi tetapi jarang SJ : Sangat jarang, memungkinkan tidak pernah terjadi 62 III.B. Durasi Paparan Lamanya terkena bahaya potensial No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang Tm Bk Tr Tt J 1. Distilasi Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Kebakaran ledakan Polusi udara bau dari limbah cair Kontak dengan limbah Terpeleset dari tangga unit distilasi

2. Dehidrasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Keterangan : Tm : Terus menerus, terkena bahaya potensial dalam waktu yang lama Bk : Berkala, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat tetapi sering Tr : Tertentu, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat pada kondisi tertentu Tt : Tidak tertentu, terkena bahaya potensial dalam waktu singkat dan jarang J : Jarang, memungkinkan tidak terkena bahaya potensial 63 III.C. Konsekuensi dari Kecelakaan No. Aktivitas Bahaya Potensial Peluang F Ma S Mi TS

1. Distilasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Kebakaran ledakan Polusi udara bau dari limbah cair Kontak dengan limbah Terpeleset dari tangga unit distilasi

2. Dehidrasi

Terkena benda panas Lingkungan pada suhu tinggi uap panas Keterangan : F : Fatal, mengakibatkan kematian dan atau kerugian finansial dalam jumlah yang tinggi Ma: Major, mengakibatkan kematian atau cacat permanen S : Sedang, mengakibatkan luka atau cacat minor Mi : Minor, mengakibatkan luka kecil dan tidak permanen TS: Tidak Signifikan, memungkinkan tidak ada konsekuensi yang terjadi 3 Lampiran 2 . Pengukuran Data Resiko No. Bahaya Paparan E Peluang L Konsekuensi K Nilai Resiko R1 R2 R3 R4 R5 R1 R2 R3 R4 R5 R1 R2 R3 R4 R5 1 Terkena cipratan air pencucian 2 1 6 10 2 0.6 1 1 1 1 10 1 2 1 2 8 2 Tergores 6 1 6 2 6 0.6 0.3 1 0.3 1 2 2 5 2 2 10 3 Terpotong atau Tersayat 6 3 6 2 3 1 0.6 1 0.1 0.3 2 2 5 2 5 10 4 Kebisingan dari crusher 10 6 6 3 3 0.6 0.3 0.6 0.1 0.3 5 5 5 5 10 14 5 Tersengat aliran listrik 3 3 3 2 3 0.3 0.3 0.1 0.1 0.3 10 5 5 10 5 4 6 Terkena benda panas pemasakan 2 2 3 6 6 1 1 0.3 1 1 2 2 2 5 2 10 7 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 2 3 6 10 10 1 1 0.3 0.6 0.6 6 2 5 5 2 14 8 Terkena bahan kimia 1 3 3 2 3 0.1 0.6 0.3 1 0.6 2 2 2 1 2 2 9 Kebakaran atau ledakan pemasakan 3 6 2 2 2 0.3 0.3 0.1 0.1 0.1 20 20 20 10 20 13 10 Terkena benda panas fermentasi 1 1 2 3 2 0.1 0.05 1 0.3 1 1 1 5 2 5 4 11 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 1 2 2 3 3 0.05 0.3 0.05 0.3 0.3 1 5 2 5 1 2 12 Bahaya biologis dari S.cerevisae 3 1 6 3 6 0.1 0.05 0.3 0.05 0.3 1 1 5 1 5 4 13 Polusi udara bau dari limbah 3 1 2 1 3 1 0.6 0.3 1 1 2 2 2 1 2 3 14 Menghirup gas CO 2 dalam waktu lama 2 2 3 1 3 0.6 0.1 1 0.6 1 5 5 2 5 2 4 15 Terkena benda panas distilasi 2 2 10 6 10 0.3 0.3 1 1 1 1 2 5 2 5 23 16 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 3 1 10 10 10 0.3 0.1 1 1 1 5 1 5 1 5 23 17 Kebakaran atau ledakan distilasi 3 2 2 2 1 0.6 1 0.6 1 1 20 10 20 10 5 21 18 Polusi udara bau dari limbah cair 6 2 2 3 6 0.3 0.6 0.6 0.1 1 2 10 20 1 2 10 19 Kontak dengan limbah 6 2 10 1 10 0.6 0.1 0.1 0.05 0.1 2 2 5 1 5 4 20 Terjatuh dari tangga unit distilasi 2 3 6 3 6 0.1 0.3 0.6 0.3 0.6 20 10 10 10 10 19 21 Terkena benda panas dehidrasi 2 2 3 6 3 0.6 0.6 1 0.05 1 10 2 10 5 10 15 22 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 6 3 10 2 2 0.6 0.6 1 1 0.6 5 5 5 5 2 18 3 Lampiran 3. Uji Validitas No. Bahaya Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Nilai korelasi 1 Terkena cipratan air pencucian 3 2 3 4 4 0.100678723 2 Tergores 4 2 1 2 3 0.586406506 3 Terpotong atau Tersayat 3 4 1 2 4 0.137284401 4 Kebisingan dari crusher 3 2 4 1 2 0.609493377 5 Tersengat aliran listrik 4 4 3 3 4 0.461367869 6 Terkena benda panas pemasakan 4 4 2 1 3 0.480495402 7 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 4 3 3 2 4 0.918693347 8 Terkena bahan kimia 4 3 4 4 3 0.028835492 9 Kebakaran atau ledakan pemasakan 4 3 2 1 2 0.563319636 10 Terkena benda panas fermentasi 3 3 4 3 4 0.451756038 11 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 4 3 4 3 4 0.941959399 12 Bahaya biologis dari S.cerevisae 3 3 4 3 4 0.451756038 13 Polusi udara bau dari limbah 4 3 3 3 4 0.836229262 14 Menghirup gas CO 2 dalam waktu lama 4 3 4 4 4 0.459109569 15 Terkena benda panas distilasi 1 1 4 3 4 0.079841861 16 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 2 1 4 2 4 0.521893784 17 Kebakaran atau ledakan distilasi 4 3 4 3 2 0.163602925 18 Polusi udara bau dari limbah cair 4 3 1 2 3 0.406328918 19 Kontak dengan limbah 4 3 4 3 4 0.941959399 20 Terjatuh dari tangga unit distilasi 2 2 3 2 3 0.451756038 21 Terkena benda panas dehidrasi 4 1 3 1 3 0.969231313 22 Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 4 2 3 2 1 0.175460215 Total 76 58 68 54 73 3 Lampiran 4. Uji Reliabilitas Test Retest UJI RELIABILITAS TEST-RETEST RESPONDEN PENGUKURAN I PENGUKURAN II X Y 1 76 78 2 58 62 3 68 69 4 54 57 5 73 70 Hasil Uji Reliabilitas Test Retest X Y X 2 Y 2 XY 76 78 5776 6084 5928 58 62 3364 3844 3596 68 69 4624 4761 4692 54 57 2916 3249 3078 73 70 5329 4900 5110 Σ 329 336 22009 22838 22404 r = 0.966052998 4 Lampiran 5 . Standard Operating Procedure SOP Standard Operating Procedure Starting Cara Kerja : 1. Nyalakan generator dan pompa air utama. 2. Buka valve feed air menuju boiler dan pastikan valve drain boiler tertutup. 3. Nyalakan pompa air menuju boiler. 4. Alirkan air ke dalam boiler sampai penunjuk level boiler menunjukkan air dalam boiler ¾ volume total. 5. Pastikan safety valve diset pada tekanan 5 bar dan valve output uap boiler tertutup. 6. Buat api pada tungku boiler sampai tercipta bara. 7. Nyalakan blower milik boiler. 8. Buat api hingga tekanan pada pressure gauge menunjukkan 4-5 bar dan steam dari boiler siap dipakai. 5 Standard Operating Procedure Crushing Cara Kerja : 1. Buka valve 33, 3, 2, dan 1 lalu nyalakan pompa P7. 2. Nyalakan washer CW dan crusher CR. 3. Masukkan singkong sebanyak 2500 kg. 4. Ketika jumlah lumpur singkong di receiver RC mencapai 14 buka valve 4 untuk lebih mencairkan lumpur singkong. 5. Ketika jumlah cairan lumpur sudah mencapai ½ buka valve 6 dan nyalakan pompa P1 sambil menambahkan lumpur singkong yang baru hingga jumlah di cooking tank CT mencapai 4000 liter. 6. Matikan pompa P1 dan tutup valve 6. 6 Standard Operating Procedure PreTreatment Cara Kerja : A. Cooking 1. Ketika lumpur masuk panaskan lumpur di cooking tank sampai 30 o C menggunakan steam dengan membuka valve 11. 2. Setelah steam masuk gerakkan pengaduk cooking tank dengan kecepatan 20 rpm. 3. Setelah semua lumpur masuk tutup valve 11 dan hentikan pengadukan. 4. Buka manhole untuk memasukkan enzim α amilase sebanyak 0,86 kg. 5. Tutup manhole dan aduk kembali sambil memberikan steam sampai bersuhu 80 o C. 6. Setelah mencapai 80 o C hentikan steam dan jaga pada suhu tersebut selama 30 menit. 7. Setelah 30 menit beri steam kembali hingga mencapai 132 o C dan matikan steam serta pertahankan pada suhu tersebut selama 30 menit.

B. Saccharifying