Persiapan Bahan Baku Penilaian Resiko

38 dari penilaian resiko. Penilaian resiko pertama yang akan digunakan dalam penentuan tindak lanjut dan pengendalian bahaya. Uji reliabilitas test retest mengharuskan dua kali pengukuran data, maka didapat dua hasil pengukuran penilaian resiko. Penilaian resiko dari dua kali pengukuran relatif sama, oleh karena itu kedua pengukuran dapat digunakan untuk penentuan tindak lanjut dan pengendalian. Penilaian resiko akan menentukan dimana tingkat resiko dari masing-masing bahaya. Hasil dari penilaian dan tingkat resiko dapat dilihat pada Lampiran 2.

a. Persiapan Bahan Baku

Proses persiapan bahan baku antara lain mencakup aktivitas pencucian, pengecilan ukuran dan pemasakan. Masing-masing aktivitas memiliki bahaya dan resiko. Bahaya yang terjadi dan tingkat resikodapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Bahaya dan Penilaian Resiko Aktivitas Persiapan Bahan Baku No. Aktivitas Bahaya Nilai Resiko Tingkat Resiko

1 Pencucian

Terkena cipratan air pencucian 8 Sedang

2 Pengecilan

ukuran Pemotongan Tergores 10 Sedang Terpotong atau Tersayat 10 Sedang Kebisingan dari crusher 14 Tinggi Tersengat aliran listrik 4 Sedang 3 Pemasakan Terkena benda panas 10 Sedang Lingkungan pada suhu tinggi uap panas 14 Tinggi Terkena bahan kimia 2 Rendah Kebakaran atau ledakan 13 Tinggi 39 Pada proses pencucian terdapat bahaya terkena cipratan air pencucian. Tinggi washer kurang lebih 1,2 meter atau setara dengan dada orang dewasa. Aktivitas putaran dalam kecepatan sedang menyebabkan air terciprat dengan radius 1 meter dari alat. Air ini dapat melukai mata dan mengganggu pekerja selama melakukan aktivitas persiapan bahan baku selanjutnya. Aktivitas ini memiliki nilai resiko sedang karena efek dari bahaya tersebut dapat mengiritasi organ mata walaupun tidak permanen. Proses pengecilan ukuran mempunyai lebih dari satu bahaya. Bahaya tergores atau tersayat pisau pemotong pada crusher bisa terjadi jika pekerja memasukkan tangan untuk memperlancar masuknya bahan baku atau jika alat tersebut tiba-tiba rusak dan berhenti. Resiko yang dihasilkan dari bahaya ini adalah sedang. Efek terparah dari luka dapat menimbulkan cacat permanen dan peluang bahaya ini terjadi cukup sering karena banyaknya bahan baku yang harus dihancurkan pada proses ini. Bahaya lain pada proses pengecilan ukuran adalah kebisingan. Kebisingan ini berasal dari crusher. Crusher tidak digunakan terus-menerus, maksimal 6 kali per hari. Durasi penggunaan pun relatif singkat, hanya satu jam. Bahaya jenis ini memiliki tingkat resiko tinggi. Bahaya selanjutnya adalah sengatan aliran listrik, karena mesin dioperasikan menggunakan listrik. Resiko bahaya ini sedang, karena efek yang ditimbulkan adalah kematian dan cacat permanen, walaupun peluang dan paparan dari bahaya ini rendah. Proses pemasakan termasuk tahapan produksi yang banyak menggunakan suhu tinggi dan bahan kimia seperti alpha amilase dan gluko amilase. Suhu yang digunakan pada proses pemasakan mencapai 90°C. Suhu ini cukup tinggi dan uap dari proses ini pun dapat mengakibatkan suhu ruangan naik. Suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada kulit bahkan kerusakan permanen pada kulit. Lingkungan dengan suhu tinggi mengakibatkan tidak optimalnya pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu, pada aktivitas pemasakan, bahaya terkena benda panas beresiko sedang dan bahaya lingkungan pada suhu tinggi beresiko tinggi. Bahan kimia yang digunakan dalam proses ini adalah enzim alpha amilase dan gluko amilase. Zat kimia ini tidak relatif berbahaya, tapi harus dihindari 40 agar tidak tertelan tanpa sengaja. Bahaya ini memiliki tingkat resiko rendah. Peluang bahaya kebakaran atau ledakan di proses ini tidak besar, tetapi karena menggunakan suhu tinggi peluang tersebut tetap ada. Efek dari kebakaran yang fatal menjadi faktor tingkat resiko pada bahaya ini tetap tinggi.

b. Fermentasi