Kota Bogor TINJAUAN PUSTAKA

mencapai 942.204 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 0,71 per tahun, kepadatan 80 jiwaHa dan laju urbanisasi 0,07 per tahun Tabel 2.1.1. Tabel 2.1.1. Kondisi Demografi Kota Bogor Tahun 2010 Dirinci Menurut Kecamatan Kecamatan Pertumbuhan Penduduk Total Penduduk jiwa Lahir Meninggal dunia Migrasi L P Total L P Total Datang Pindah Jumlah Bogor Selatan 738 673 1411 337 272 609 1.085 1.602 2.687 179.494 Bogor Timur 171 148 319 78 32 110 253 343 596 94.329 Bogor Utara 626 699 1.325 340 202 542 993 1.387 2380 166.245 Bogor Tengah 486 565 1.051 288 200 488 1.226 929 2.155 111.952 Bogor Barat 811 726 1.537 376 266 642 2.780 2.179 4.959 205.123 Tanah Sareal 1997 1938 3.935 293 233 526 2.664 1.861 4.525 185.061 Kota Bogor 942.204 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor 2010. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi di Kota Bogor menyebabkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakatnya terus meningkat, termasuk kebutuhan akan pendidikan. Banyaknya jumlah bangunan sekolah di Kota Bogor, menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat Kota Bogor terhadap penyelenggaraan pendidikan. Jumlah sekolah, jumlah siswa, dan jumlah guru Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan SMK di Kota Bogor masing-masing disajikan pada Tabel 2.1.2., Tabel 2.1.3., Tabel 2.1.4. dan Tabel 2.1.5. Tabel 2.1.2. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar SD per Kecamatan Kecamatan Negeri Swasta Jumlah Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] Bogor Selatan 43 17.774 646 9 2.511 116 52 20.285 762 Bogor Timur 26 9.206 362 5 2.175 110 31 11.381 472 Bogor Utara 39 14.241 517 5 669 110 44 14.910 627 Bogor Tengah 47 17.466 713 7 3.237 123 54 20.703 836 Bogor Barat 58 19.043 782 9 3.758 259 67 22.801 1.041 Tanah Sareal 35 15.124 531 6 1.998 123 41 17.122 654 Total 248 92.854 3.551 41 14.348 841 289 107.202 4.392 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor 2010. Tabel 2.1.3. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menengah Pertama SMP per Kecamatan Kecamatan Negeri Swasta Jumlah Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] Bogor Selatan 2 2.616 171 22 5.359 431 24 7.975 602 Bogor Timur 4 1.064 86 8 1.540 134 12 2.604 220 Bogor Utara 2 2.230 121 9 2.017 142 10 4.247 263 Bogor Tengah 2 6.060 113 18 6.567 409 20 12.627 522 Bogor Barat 6 2.076 347 25 6.616 447 31 8.692 794 Tanah Sareal 4 4.261 211 14 2.578 214 18 6.839 425 Total 20 18.307 1.049 96 24.677 1.777 116 42.984 2.826 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor 2010. Tabel 2.1.4. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menegah Atas SMA per Kecamatan Kecamatan Negeri Swasta Jumlah Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] Bogor Selatan 1 933 70 10 1.127 136 11 2.060 206 Bogor Timur 1 908 71 6 1.240 168 7 2.148 239 Bogor Utara 2 2.082 124 5 2.359 177 7 4.441 301 Bogor Tengah 2 1.591 127 13 1.863 179 15 3.454 306 Bogor Barat 2 1.972 118 8 3.198 258 10 5.170 376 Tanah Sareal 2 1.925 124 3 254 56 5 2.179 180 Total 10 9.411 634 45 10.041 974 55 19.452 1.608 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor 2010. Tabel 2.1.5. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Menegah Kejuruan SMK per Kecamatan Kecamatan Negeri Swasta Jumlah Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru Sekolah Siswa Guru [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] Bogor Selatan - - - 8 3.075 228 8 3.075 228 Bogor Timur - - - 9 8.036 585 9 8.036 585 Bogor Utara 1 1.408 95 11 1.417 78 12 2.825 173 Bogor Tengah 1 1.224 102 9 4.676 333 10 5.900 435 Bogor Barat - - - 11 6.595 332 11 6.595 332 Tanah Sareal 1 1.377 64 12 6.301 327 13 7.678 391 Total 3 4.009 261 60 30.100 1.883 63 34.109 2.144 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor 2010.

2.2. Bangunan Gedung

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24PRTM2008 dan UU No.28 tahun 2002 menjelaskan bahwa bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas danatau di dalam tanah danatau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya dan fungsi khusus adalah ketetapan mengenai pemenuhan persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung. Menurut Puspantoro 1996 dalam Sulaiman 2005 ditinjau dari strukturnya, sebuah bangunan sederhana dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1 Struktur bawah ialah bagian bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, yaitu pondasi. 2 Struktur atas ialah bagian bangunan yang berada di atas permukaan tanah, terdiri atas dua bagian, yaitu badan bangunan dan atap. Lebih lanjut Pupantoro 1996 dalam Sulaiman 2005 menyatakan bahwa untuk mempelajari sebuah bangunan sederhana, dapat ditinjau bagian-bagian yang merupakan bagian pokok dari bangunan dan fasilitas sanitasinya. Bagian-bagian tersebut terdiri dari atap, pondasi, rangka dinding, langit-langit, dinding, kusendaun, lantai, drainase halaman dan utilitas. Konstruksi bangunan harus diperhitungkan secara teliti berdasarkan syarat- syarat bangunan termasuk perhitungan yang menunjang misalnya mekanika teknik. Keawetan suatu bangunan juga tergantung bahan bangunan yang digunakan, pelaksanaan dalam pembuatan dan juga perawatannya. Di samping hal tersebut di atas faktor lain yang berpengaruh dan perlu mendapatkan perhatian adalah air tanah, gempa bumi, angin dan sebagainya. Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki danatau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, danatau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi [Departemen Pekerjaan bangunan Gambar 2

2.3. Ker

Dep kerusakan kelemahan bangunan gedung. W tercapai, m untuk dip gedung ju Gambar 2 Umum, 2 gedung dis 2.2.1. Skem Watt rusakan Ba partemen Pe n atau cac n suatu fu yang berda Watt 1999 mengindika perbaiki. Di uga terjadi .3.1. 2008]. Pend ajikan pada ma hubungan 1999. angunan ermukiman at yang te ungsi, perf ampak terha menjelaska asikan adany i samping karena sikl dekatan sk a Gambar 2. n bangunan dan Prasa erjadi pada forma, tata adap struktu an jika perfo ya cacat a itu kemund lus keusang 9 Aktivitas Peng 9 Kondisi Lingku dalam Bangun 9 Isi Bangunan kematis unt .2.1. n gedung da arana Wilay a bangunan laksana, ur dan pelay orma terbaik atau kekura duran kuali gan bangun ghuni ungan di nan uk memah an lingkung yah 2002 n sebagai atau syara yanan atau k k dari suatu angan yang itas deteri nan seperti hami kebera gannya Sum mendefini kegagalan at-syarat se kinerja bang u bangunan g harus dian orasi bang yang ditunj adaan mber: isikan atau ebuah gunan tidak nalisis gunan jukan