Kerapatan Sifat Fisis Oriented Strand Board OSB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sifat Fisis Oriented Strand Board OSB

4.1.1 Kerapatan

Kerapatan adalah salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi sifat-sifat papan yang dihasilkan dan menjadi dasar dalam penentuan kegunaan suatu produk Bowyer et al. 2003. Data lengkap hasil pengujian OSB dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Sedangkan rata-ratanya disajikan pada Gambar 1. Berdasarkan data pada Gambar 1 diketahui bahwa nilai rata-rata kerapatan OSB hasil penelitian berkisar antara 0,50-0,62 gcm³. Nilai rata-rata terendah 0,50 gcm³ terdapat pada OSB 6PM15 kayu mangium dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm², sedangkan nilai rata-rata kerapatan tertinggi 0,62 gcm³ terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm². Gambar 1 Rata-rata nilai kerapatan OSB. Kerapatan OSB hasil penelitian tidak semua mencapai kerapatan yang ditargetkan, yaitu sebesar 0,60 gcm³. Kayu OSB yang tercapai target kerapatannya adalah 8PA25 kayu afrika dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm² dan 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm². Salah satu hal yang menyebabkan adanya kerapatan OSB ada yang tidak mencapai target adalah adanya spring back atau usaha papan untuk membebaskan tekanan akibat pengempaan dan penyesuaian kadar air papan dengan lingkungan pada saat conditioning, selain itu juga bisa disebabkan karena penyebaran strand saat pengempaan yang terlalu melebar akibat pemasangan plat besi hanya pada 2 sisi, sedangkan 2 sisi lainnya tidak terdapat plat besi untuk menahan penyebaran strand sehingga OSB yang dihasilkan memiliki luasan yang lebih besar dan kerapatannya menjadi lebih rendah. Hal ini menyebabkan peningkatan ketebalan papan yang dihasilkan menjadi lebih rendah dari kerapatan yang ditargetkan. Terlihat pada Gambar 1 bahwa kerapatan OSB yang dihasilkan memenuhi standar JIS A 5908 : 2003, yang mensyaratkan kerapatan OSB berkisar 0,4-0,9 gcm³. Hasil pengujian analisis keragaman uji F menunjukkan bahwa faktor tekanan kempa, jenis kayu, kadar perekat, interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat, jenis kayu dengan kadar perekat dan interaksi antara ketiga faktor tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kerapatan OSB yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa kerapatan papan yang yang dihasilkan cenderung seragam meskipun tekanan kempa, jenis kayu dan kadar perekat yang digunakan berbeda.

4.1.2 Kadar Air