dan tekanan kempa 25 kgcm². Sedangkan pada Gambar 12, papan yang yang memenuhi standar CSA 0437.0 Grade O-2 adalah papan 8PA15 kayu afrika
dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 15 kgcm², 6PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 25 kgcm², 8PM25 kayu mangium
dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm² dan 6PC25 kayu campuran dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 25 kgcm², karena
memiliki nilai keteguhan patah diatas 126,44 kgcm
2
.
4.2.2.2 Keteguhan Patah Basah
Pengujian keteguhan patah basah dilakukan pada papan yang telah direndam selama 24 jam. Pengujian keteguhan patah pada kondisi basah bertujuan
untuk menilai kemampuan OSB terhadap pengaruh pembasahan yang nantinya dapat menentukan layak tidaknya produk ini untuk digunakan sebagai bahan
bangunan eksterior. Hasil pengujian keteguhan patah basah sejajar serat dan tegak lurus serat secara lengkap disajikan pada lampiran 7, sedangkan nilai rata-ratanya
dapat dilihat pada grafik di Gambar 13 dan 14.
Gambar 13 Rata-rata nilai MOR basah sejajar serat OSB.
Gambar 14 Rata-rata nilai MOR basah tegak lurus serat OSB.
Nilai rata-rata MOR basah sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 52,12-223,22 kgcm². Nilai rata-rata MOR basah sejajar serat terendah
52,12 kgcm² terdapat pada OSB 6PM15 kayu magium dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm², sedangkan nilai rata-rata MOR basah sejajar
serat tertinggi 223,22 kgcm² terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm². Nilai rata-rata MOR basah
tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 34,66-135,61 kgcm². Nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat terendah 34,66 kgcm² terdapat pada OSB
6PM15 kayu mangium dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm², sedangkan nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat tertinggi 135,61 kgcm²
terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm².
Pengujian analisis keragaman dilakukan untuk mengetahui pengaruh tekanan kempa, kadar perekat dan interaksi antara jenis kayu dengan kadar
perekat memberikan pengaruh nyata terhadap nilai MOR basah sejajar serat, sedangkan faktor jenis kayu, interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu,
tekanan kempa dengan kadar perekat dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOR basah sejajar serat.
Pada analisis terhadap nilai MOR basah tegak lurus serat didapatkan bahwa faktor tekanan kempa, kadar perekat dan intaraksi antara jenis kayu dengan
kadar perekat memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai MOR basah tegak lurus serat, sedangkan untuk faktor jenis kayu, interaksi antara tekanan kempa
dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOR basah
tegak lurus serat. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa pada pengujian MOR basah
sejajar serat, menunjukkan untuk faktor interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu untuk tekanan kempa 15 kgcm² memberikan nilai rata-rata MOR
kering sejajar serat tertinggi 108,34 kgcm² terdapat pada OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang nyata untuk OSB kayu
lainnya terhadap nilai MOR basah sejajar serat. Untuk tekanan kempa 25 kgcm² dengan interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu memberikan nilai rata-
rata MOR basah sejajar serat tertinggi 223,22 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang tidak nyata
terhadap OSB kayu lainnya. Pada pengujian MOR basah tegak lurus serat dengan interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu untuk tekanan kempa 15 kgcm²
memberikan nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat tertinggi 50,24 kgcm² terdapat pada OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh
yang tidak nyata untuk OSB kayu lainnya terhadap nilai MOR basah tegak lurus serat. Untuk tekanan kempa 25 kgcm² dengan interaksi antara kadar perekat
dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat tertinggi 135,61 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat
8 memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 dan OSB kayu afrika dengan kadar perekat 6, sedangkan
terhadap OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang nyata.
4.2.3 Kekuatan Rekat Internal