Kekuatan Lentur Basah Kekuatan Lentur Modulus Of Elasticity

menyebabkan nilai MOE sejajar serat OSB lebih tinggi daripada nilai MOE tegak lurus serat OSB Syahroni 2008.

4.2.1.2 Kekuatan Lentur Basah

Kekuatan lentur basah dilakukan pada papan yang telah direndam selama 24 jam. Pengujian kekuatan lentur pada kondisi basah bertujuan untuk menilai kemampuan OSB terhadap pengaruh pembahasan yang nantinya dapat menentukan layak tidaknya produk ini untuk digunakan sebagai bahan bangunan eksterior. Hasil pengujian kekuatan lentur basah sejajar serat dan tegak lurus serat secara lengkap disajikan pada Lampiran 7, sedangkan nilai rata-ratanya dapat dilihat pada grafik di Gambar 9 dan 10. Gambar 9 Rata-rata nilai MOE basah sejajar serat OSB. Gambar 10 Rata-rata nilai MOE basah tegak lurus serat OSB. Nilai rata-rata MOE basah sejajar serat OSB hasil penelitian berkisar antara 3.435-22.278 kgcm². Nilai rata-rata MOE basah sejajar serat terendah 3.435 kgcm² terdapat pada OSB 6PA15 kayu afrika dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm², sedangkan nilai rata-rata MOE basah sejajar serat tertinggi 22.278 kgcm² terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm². Nilai rata-rata MOE basah tegak lurus serat OSB hasil penelitian berkisar antara 2.078-8.316 kgcm². Nilai rata-rata MOE basah tegak lurus serat terendah 2.078 kgcm² terdapat pada OSB 6PA15 kayu afrika dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm², sedangkan nilai rata-rata MOE basah tegak lurus serat tertinggi 8.316 kgcm² terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm². Grafik pada Gambar 9 dan 10 memperlihatkan secara umum papan dengan tekanan kempa 25 kgcm² memiliki nilai kekuatan lentur basah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan kempa 15 kgcm². Hal ini berlaku pada kekuatan lentur basah sejajar maupun tegak lurus serat. Pengujian analisis keragaman dilakukan untuk mengetahui pengaruh tekanan kempa, kadar perekat, interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu dan jenis kayu dengan kadar perekat memberikan pengaruh nyata terhadap nilai MOE basah sejajar serat, sedangkan faktor jenis kayu, interaksi antara tekanan kempa dengan kadar perekat dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOE basah sejajar serat. Pada analisis terhadap nilai kekuatan lentur tegak lurus serat didapatkan bahwa faktor tekanan kempa dan intaraksi antara tekanan kempa, jenis kayu dan kadar perekat memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai MOE basah tegak lurus serat, sedangkan untuk faktor jenis kayu, kadar perekat, interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat dan interaksi jenis kayu dengan kadar perekat memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOE basah tegak lurus serat. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa pada pengujian MOE basah sejajar serat, menunjukkan untuk kadar perekat 6 dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOE kering sejajar serat terbaik 18.085 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kgcm² memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu campuran dengan tekanan kempa 25 kgcm² dan OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 25 kgcm² namun tidak berpengaruh nyata terhadap OSB kayu lainnya. Untuk kadar perekat 8 dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOE basah sejajar serat tertinggi 22.278 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kgcm² memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 25 kgcm², sedangkan pada OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang nyata. Sedangkan untuk faktor interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu untuk tekanan kempa 15 kgcm² memberikan nilai rata-rata MOE basah sejajar serat tertinggi 7.912 kgcm² terdapat pada OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8, OSB kayu campuran dengan kadar perekat yang 6 dan 8, sedangkan pada OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang nyata. Untuk tekanan kempa 25 kgcm² dengan interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOE basah sejajar serat tertinggi 22.278 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu mangium dengan kadar perekat 6, OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 dan OSB kayu campuran dengan kadar perekat 6, sedangkan OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang nyata. Pada pengujian MOE basah tegak lurus serat dengan interaksi antara tekanan kempa, jenis kayu dan kadar perekat memberikan nilai rata-rata MOE basah tegak lurus serat tertinggi 8.318 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm² memberikan pengaruh nyata terhadap OSB kayu lainnya. Jika dilihat dari faktor jenis kayu, dapat dilihat bahwa nilai kekuatan lentur basah papan yang terbuat dari kayu mangium cenderung lebih tinggi dibandingkan nilai kekuatan lentur basah papan yang terbuat dari kayu afrika maupun kayu campuran. Hal ini terjadi karena BJ kayu mangium lebih tinggi dibandingkan BJ kayu afrika sehingga terdapat perbedaan ukuran lumen dan ketebalan dinding sel. Kayu mangium akan cenderung memiliki dinding sel yang tebal dengan ukuran lumen yang kecil sehingga menyebabkan kecenderungan menyerap air kayu mangium menjadi lebih kecil dibandingkan kayu afrika.

4.2.2 Keteguhan Patah Modulus Of Rapture