kadar perekat memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai MOR basah tegak lurus serat, sedangkan untuk faktor jenis kayu, interaksi antara tekanan kempa
dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap nilai MOR basah
tegak lurus serat. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa pada pengujian MOR basah
sejajar serat, menunjukkan untuk faktor interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu untuk tekanan kempa 15 kgcm² memberikan nilai rata-rata MOR
kering sejajar serat tertinggi 108,34 kgcm² terdapat pada OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang nyata untuk OSB kayu
lainnya terhadap nilai MOR basah sejajar serat. Untuk tekanan kempa 25 kgcm² dengan interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu memberikan nilai rata-
rata MOR basah sejajar serat tertinggi 223,22 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh yang tidak nyata
terhadap OSB kayu lainnya. Pada pengujian MOR basah tegak lurus serat dengan interaksi antara kadar perekat dengan jenis kayu untuk tekanan kempa 15 kgcm²
memberikan nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat tertinggi 50,24 kgcm² terdapat pada OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh
yang tidak nyata untuk OSB kayu lainnya terhadap nilai MOR basah tegak lurus serat. Untuk tekanan kempa 25 kgcm² dengan interaksi antara kadar perekat
dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata MOR basah tegak lurus serat tertinggi 135,61 kgcm² terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat
8 memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap OSB kayu afrika dengan kadar perekat 8 dan OSB kayu afrika dengan kadar perekat 6, sedangkan
terhadap OSB kayu lainnya memberikan pengaruh yang nyata.
4.2.3 Kekuatan Rekat Internal
Kekuatan rekat internal atau Internal Bond merupakan keteguhan tarik tegak lurus permukaan papan. Sifat ini merupakan ukuran terbaik tentang kualitas
pembuatan suatu papan karena menunjukkan kekuatan ikatan antar partikel. Sifat keteguhan rekat internal akan semakin sempurna dengan bertambahnya jumlah
perekat yang digunakan dalam proses pembuatan papan partikel Haygreen dan Bowyer 1989.
Hasil pengujian internal bond OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 7, sedangkan nilai rata-ratanya tertera pada Gambar 15.
Gambar 15 Rata-rata nilai kekuatan rekat internal OSB. Berdasarkan data pada Gambar 15 diketahui bahwa nilai rata-rata kekuatan
rekat OSB hasil penelitian berkisar antara 1,24-7,72 kgcm
2
. Nilai rata-rata kekuatan rekat terendah 1,24 kgcm
2
terdapat pada OSB 6PM15 kayu mangium dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm². Sedangkan nilai rata-
rata kekuatan rekat tertinggi 7,72 kgcm² terdapat pada OSB 8PA25 kayu afrika dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm².
Hasil analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa pada pengujian kekuatan rekat menunjukkan faktor tekanan kempa, jenis kayu dan
kadar perekat memberikan pengaruh nyata terhadap nilai kekuatan rekat OSB yang dihasilkan. Sedangkan faktor interaksi interaksi antara tekanan kempa
dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat, jenis kayu dengan kadar perekat dan antara tiga faktor memberikan pengaruh yang tidak nyata.
Berdasarkan grafik pada Gambar 15, terlihat bahwa menurut standar CSA 0437.0 Grade O-2 hanya terdapat 1 papan untuk tekanan kempa 15 kgcm² dan 6
papan atau semua papan dengan tekanan kempa 25 kgcm² yang memenuhi standar nilai 3,52 kgf yaitu papan 8PA15 kayu afrika dengan kadar perekat 8
dan tekanan kempa 15 kgcm², 6PA25 kayu afrika dengan kadar perekat 6 dan
tekanan kempa 25 kgcm², 8PA25 kayu afrika dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm², 6PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 6 dan
tekanan kempa 25 kgcm², 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm², 6PC25 kayu campuran dengan kadar perekat 6 dan
tekanan kempa 25 kgcm² dan 8PC25 kayu campuran dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm².
Tadiq 2000 menyatakan bahwa strand yang berukuran relatif panjang, lebih sedikit jumlahnya dibandingkan strand yang pendek pada setiap lapisan
sehingga jumlah perekat yang menempel pada strand lebih banyak dan menghasilkan papan dengan daya rekat yang lebih tinggi. Pada peneltian ini,
perbandingan antara panjang dengan lebar strand aspect ratio kayu afrika 3,452 lebih besar dibandingkan dengan kayu mangium 2,261. Dapat
disimpulkan bahwa kayu afrika memiliki nilai kekuatan rekat internal kayu yang lebih besar dibandingkan dengan kayu lainnya. Menurut Anshari 2006
perbedaan kekuatan yang dihasilkan oleh perbedaan tekanan kempa itu terjadi akibat peresapan zat perekat ke permukaan kayu yang direkatkan. Penekanan yang
terlalu lemah dapat menyebabkan proses peresapan perekat menjadi tidak sempurna, seperti terlihat pada Gambar 15, bahwa nilai kekuatan rekat internal
pada tekanan kempa 25 kgcm² cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan papan OSB yang menggunakan tekanan kempa 15 kgcm².
4.2.4 Kuat Pegang Sekrup