Daya Serap Air Sifat Fisis Oriented Strand Board OSB

4.1.3 Daya Serap Air

Daya serap air merupakan kemampuan papan dalam menyerap air yang diuji dengan cara perendaman dalam air 2 jam dan 24 jam. Pengujian tersebut perlu dilakukan karena ciri papan komposit yang mudah menyerap air sehingga daya serap air merupakan masalah pada OSB Bowyer et al. 2003. Hasil pengujian daya serap air OSB secara lengkap disajikan pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Sedangkan nilai rata-ratanya tertera pada Gambar 3 dan 4. Gambar 3 Rata-rata nilai daya serap air 2 jam OSB. Gambar 4 Rata-rata nilai daya serap air 24 jam OSB. Nilai rata-rata daya serap air OSB 2 jam berkisar antara 24,12-73,12. Nilai rata-rata daya serap air terendah 24,12 terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm², sedangkan nilai rata-rata daya serap air tertinggi 73,12 terdapat pada 6PA15 kayu afrika dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm². Nilai rata-rata daya serap air OSB 24 jam berkisar antara 56,57-115,97. Nilai rata-rata daya serap air terendah 56,57 terdapat pada OSB 8PM25 kayu mangium dengan kadar perekat 8 dan tekanan kempa 25 kgcm², sedangkan nilai rata-rata daya serap air tertinggi 115,97 terdapat pada OSB 6PA15 kayu afrika dengan kadar perekat 6 dan tekanan kempa 15 kgcm². Hasil analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa pada pengujian daya serap air 2 jam menunjukkan faktor tekanan kempa, jenis kayu, kadar perekat, interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu, tekanan kempa dengan kadar perekat dan jenis kayu dengan kadar perekat memberikan pengaruh nyata terhadap nilai daya serap air 2 jam OSB yang dihasilkan. Sedangkan faktor interaksi antara tiga faktor memberikan pengaruh yang tidak nyata. Pada daya serap air 24 jam menunjukkan faktor tekanan kempa, jenis kayu, kadar perekat dan interaksi tekanan kempa dengan kadar perekat memberikan pengaruh nyata terhadap daya serap air 24 jam. Sedangkan faktor interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu, kadar perekat dengan jenis kayu dan interaksi antar ketiganya memberikan pengaruh yang tidak nyata. Taraf perlakuan yang memberikan pengaruh nyata terhadap nilai daya serap air OSB dapat dilihat dengan uji lanjut Duncan. Hasil uji lanjut Duncan pada sifat daya serap air 2 jam menunjukkan untuk kadar perekat 6 dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata daya serap air terbaik 27,76 terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kgcm² memberikan pengaruh nyata terhadap OSB kayu afrika dengan tekanan kempa 25 kgcm² dan berbeda nyata pula dengan semua OSB kayu afrika, magium dan campuran dengan tekanan kempa 15 kgcm². Untuk kadar perekat 8 dengan interaksi antara tekanan kempa dengan jenis kayu memberikan nilai rata-rata daya serap air terbaik 24,12 terdapat pada OSB kayu mangium dengan tekanan kempa 25 kgcm² memberikan pengaruh nyata terhadap OSB kayu mangium dan afrika dengan tekanan kempa 15 kgcm². Untuk interaksi antara kadar perekat dan jenis kayu dengan tekanan kempa 15 kgcm² didapat nilai daya serap air 2 jam yang terbaik 30,38 terdapat pada OSB kayu campuran dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh nyata terdahap kayu lainnya. Sedangkan pada interaksi antara kadar perekat dan jenis kayu dengan tekanan kempa 25 kgcm² didapat nilai daya serap air 2 jam yang terbaik 24,12 terdapat pada OSB kayu mangium dengan kadar perekat 8 memberikan pengaruh nyata terhadap OSB kayu campuran dengan kadar perekat 8 dan terhadap OSB kayu mangium, afrika dan campuran dengan kadar perekat 6. Hasil uji lanjut Duncan pada sifat daya serap air 24 jam menunjukkan kayu mangium memiliki daya serap air yang terendah. Massijaya dan Kusumah 2005 menyatakan bahwa air yang masuk ke dalam papan dibedakan atas 2 macam, yaitu air yang masuk ke dalam papan dan mengisi rongga-rongga kosong di dalam papan serta air yang masuk ke dalam partikel kayu penyusun papan. Dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 bahwa daya serap air OSB kayu afrika lebih tinggi dibandingkan OSB kayu mangium, hal ini bisa saja disebabkan karena kayu afrika memiliki BJ yang lebih rendah dibandingkan kayu mangium. Dalam pembuatan OSB, volume kayu yang dibutuhkan untuk membuat papan dengan ukuran dan kerapatan tertentu dipengaruhi oleh BJ kayu bahan baku, semakin rendah BJ bahan baku maka volume yang dibutuhkan akan semakin besar. Dengan volume yang lebih besar maka daya serap air papan pun akan lebih besar. Pada Gambar 3 dan 4 dapat dilihat bahwa OSB yang diberi perlakuan pengempaan 25 kgcm² memiliki nilai daya serap air yang lebih rendah dibandingkan dengan OSB dengan pengempaan 15 kgcm², hal ini karena pada saat diberikan tekanan kempa yang lebih besar maka OSB yang dihasilkan semakin padat dan rapat, sehingga daya serap air OSB dengan tekanan kempa 25 kgcm² yang dihasilkan semakin rendah.

4.1.4 Pengembangan Tebal