2. Faktor pembatas dimensi OSB adalah peralatan proses, sedangkan pada kayu lapis adalah ukuran vinir.
3. Pengalaman di USA dan Canada, sifat-sifat struktural OSB kurang stabil pada temperatur dan kelembaban yang bervariasi.
4. Industri OSB menghasilkan limbah padat berupa partikel-partikel halus dan sisa-sisa penggergajian sisi trimming.
Spesifikasi sifat fisis dan mekanis dari OSB Base Particleboard Type 24- 10 menurut standar JIS A 5908 2003 dan CSA 0437.0 Grade O-2 tentang
papan partikel disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Sifat fisis dan mekanis papan partikel dan OSB
Sifat Papan JIS A 5908 2003
CSA 0437.0 Grade O- 2
Sifat Fisis 1. Kerapatan
0.4-0.9 -
2. Kadar Air 5-13
- 3. Pengembangan Tebal
≤ β5 ≤ 15
4. Daya Serap Air -
- Sifat Mekanis
1. MOE Serat Kgcm
2
40800 56084.39
2. MOE ┴ Serat Kgcm
2
13260 15295.74
3. MOR Serat Kgcm
2
245 295.72
4. MOR ┴ Serat Kgcm
2
102 126,44
5. Internal Bond Kgcm
2
3.06 3.52
6. Kuat Pegang Sekrup Kg 51
Sumber : Structural Board Asociation 2005
2.2 Kayu mangium Acacia mangium Willd
Kayu mangium memiliki nama lain yaitu kasia, kihia Sunda, akasia Pandit dan Kurniawan 2008. Menurut Mul 2008 taksonomi mangium adalah
sebagai berikut : Kingdom
: Plantae tumbuhan Subkingdom
: Tracheobionta berpembuluh Superdivisio
: Spermatophyta menghasilkan biji Divisi
: Magnoliophyta berbunga Kelas
: Dicotyledoneae magnolipsida
Sub-kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae suku polong-polongan
Genus : Acacia
Spesies : Acacia mangium Willd.
Menurut Mandang dan Pandit 1997, kayu mangium memiliki ciri umum, yaitu : teras berwarna coklat pucat sampai coklat tua, kadang-kadang coklat zaitun
sampai coklat kelabu, batasnya tegas dengan gubal yang berwarna kuning pucat sampai kuning jerami. Corak kayu polos atau berjalur-jalur berwarna gelap dan
terang bergantian pada bidang radial. Bertekstur halus sampai agak kasar dan merata. Arah serat biasanya lurus, kadang-kadang berpadu. Permukaannya
mengkilap dan licin, kayu berwarna coklat. Ciri anatomi kayunya adalah pori soliter dan berganda radial, terdiri atas
2-3 pori, parenkima selubung, kadang-kadang bentuk sayap pada pori berukuran kecil, jari-jari sempit, pendek dan agak panjang. Sel-sel pembuluh atau porinya
baur, soliter, dan berganda radial yang terdiri atas 2-3 pori, kadang-kadang sampai 4, berdiameter agak kecil, jarang sampai agak jarang dan mempunyai bidang
perforasi sederhana. Parenkima dan jari-jari kayu bertipe paratrakea bentuk selubung di sekeliling pembuluh, kadang-kadang cenderung berbentuk sayap pada
pembuluh yang kecil. Sel jari-jarinya sempit, jarang sampai agak jarang dan ukurannya agak pendek sampai pendek.
Sifat dasar kayu mangium memiliki berat jenis rata-rata 0,61 0,43-0,66, kelas awet III dan kelas kuat II-III. Biasa digunakan sebagai bahan konstruksi
ringan sampai berat, rangka pintu dan jendela, perabot rumah tangga, lantai, papan dinding, tiang, tiang pancang, gerobak dan rodanya, pemeras minyak, gagang alat,
alat pertanian, kotak dan batang korek api, papan partikel, papan serat, vinir dan kayu lapis, pulp dan kertas, dan baik juga untuk kayu bakar dan arang Prosea
1997. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Uzair dan Andoyo
1989. Acacia mangium, mengandung kadar selulosa tinggi, lignin dan abu sedang, serta kadar pentose rendah seperti yang terlihat pada tabel 2.
Tabel 2 Komposisi kimia Acacia mangium Willd.
Komposisi Jumlah
a-selulosa 39,92
Holoselusa 73,12
Pentosa 16,5
Zat ekstraktif 3
Lignin 23,14
Abu 0,64
Menurut Lemmens et al. 1995, kayu mangium Acacia mangium Willd. merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Kepulauan Sula, Kepulauan Aru,
Irian Jaya, Provinsi bagian barat Papua Nugini dan timur laut Queensland. Di Indonesia sendiri, mangium telah dipilih sebagai salah satu jenis favorit untuk
ditanam si areal HTI sejak tahun 1984. Pemanfaatan kayu mangium saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pemanfaatan ini berhubungan dengan
teknologi yang makin berkembang tentang penelitian mangium.
2.3 Kayu afrika Maesopsis eminii Engl