Tabel 18 Hasil korelasi silang SOI dengan suhu di stasiun S16, S28, SC01 dan ADCP tahun 2000-2009
Stasiun Kedalaman
Meter Periode
fluktuasi Bulan
Kospektrum energi signifikan
±1.5
2
spb. C
2
Koherensi spb
Beda fase tan
-1
Hari S16
5 12
83.73 0.76
0.78 39
75 12
100.80 0.82
0.69 35
S28 5
12 125.53
0.79 0.68
35 75
12 131.61
0.85 0.83
40 SC01
5 12
61.19 0.82
0.75 37
75 12
106.69 0.84
0.80 39
ADCP 75
12 553.80
0.84 0.80
38 24
457.67 0.58
0.14 16
4.3.3 DMI dan Suhu
Hasil korelasi silang antara DMI dengan suhu perairan Senunu pada kedalaman 5 m, 75 m, 125 m dan 200 m di S16 ditampilkan pada Gambar 23.
Hasil korelasi silang antara DMI dengan suhu di Stasiun S28, SC01 dan ADCP ditampilkan pada Tabel 19 grafik tidak ditampilkan. Hasil korelasi silang antara
DMI dan suhu di Stasiun S01, S03 dan S15 disajikan pada Lampiran 11. Hasil kospektrum densitas energi A1-4 menunjukkan energi signifikan saat DMI dan
suhu berfluktuasi bersamaan pada periode 13 bulan di kedalaman 5 m dan 75 m dengan koherensi rendah yaitu berturut 0.16 dan 0.19. Selain itu terdapat energi
signifikan pada periode fluktuasi 8 bulan di kedalaman 5 m dan 5 bulan di kedalaman 200 m dengan koherensi berturut-turut 0.23 dan 0.03. Beda fase
antara DMI dan suhu di pada periode fluktuasi 13 bulan di kedalaman 5 m dan 75 m berturut-turut adalah 77 hari dan 78 hari, pada periode 8 bulan beda fase
antara DMI dan suhu di kedalaman 5 m adalah 46 hari.
A1 A2
B1 B2
C1 C2
Gambar 23 Korelasi silang antara DMI dengan suhu kedalaman 5 m A1- C1, 75 m A2-C2 di stasiun S16 tahun 2000-2009. A.
Kospektrum densitas energi; B. Koherensi kuadrat; C. Beda fase.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-2.0 -1.5
-1.0 -0.5
0.0 0.5
K os
pek tr
um D ens
it as
E ner
gi
-2.0 -1.5
-1.0 -0.5
0.0 0.5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-3 -2
-1 1
2 3
K os
pek tr
um D ens
it as
E ner
gi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
K oher
ens i K
uadr at
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
K oher
ens i K
uadr at
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-4 -3
-2 -1
1 2
3
B eda F
as e
-4 -3
-2 -1
1 2
3
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-4 -3
-2 -1
1 2
3
B eda F
as e
A3 A4
B3 B4
C3 C4
Gambar 23 Lanjutan Korelasi silang antara DMI dengan suhu kedalaman 125 m A3-C3, 200 m A4-C4 di stasiun S16 tahun
2000-2009. A. Kospektrum densitas energi; B. Koherensi kuadrat; C. Beda fase.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-4 -3
-2 -1
1 2
3
K os
pek tr
um D ens
it as
E ner
gi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-2.0 -1.5
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0
K os
pek tr
um D ens
it as
E ner
gi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
K oher
ens i K
uadr at
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
K oher
ens i K
uadr at
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
B eda F
as e
10 20
30 40
50 60
70 80
90 Periode Bulan
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
B eda F
as e
Tabel 19 Hasil korelasi silang DMI dengan suhu di stasiun S16, S28, SC01 dan ADCP tahun 2000-2009
Stasiun Kedalaman
Meter Periode
fluktuasi Bulan
Kospektrum energi signifikan
±1.5
2
spb. C
2
Koherensi spb
Beda fase tan
-1
Hari 5
8 0.80
0.23 2.34
46 S16
13 1.87
0.16 2.72
77 75
13 2.57
0.19 2.97
78 200
5 0.56
0.03 0.14
4 S28
5 8
1.17 0.27
2.64 48
13 1.43
0.08 2.73
77 125
6 1.56
0.42 2.92
36 200
4 0.12
0.24 2.24
22 SC01
5 7
0.84 0.45
2.48 40
13 1.79
0.15 2.67
76 75
6 2.06
0.48 3.13
36 200
11 1.13
0.61 2.57
63 ADCP
75 4
104.22 0.98
0.79 13
18 315.01
0.96 0.16
14
Energi signifikan saat DMI dan suhu berfluktuasi bersamaan di Stasiun S28 di kedalaman 5 m terdapat pada periode 8 bulan dan 13 bulan dengan
koherensi berturut-turut 0.27 dan 0.08 dan beda fase masing-masing 48 hari dan 77 hari. Energi signifikan di 125 m terdapat pada periode 6 bulan dengan
koherensi 0.42 dan beda fase 36 hari. Energi signifikan di 200 m terdapat pada periode 4 bulan dengan koherensi 0.24 dan beda fase 22 hari. Energi signifikan
saat kedua parameter berfluktuasi bersamaan di Stasiun SC01 terdapat pada periode 7 bulan dan 13 bulan di kedalaman 5 m, 6 bulan di 75 m dan 11 bulan di
200 m. Nilai koherensi di Stasiun SC01 cukup tinggi berkisar 0.45-0.61 kecuali pada periode fluktuasi 13 bulan di kedalaman 5 m sebesar 0.15. Beda fase pada
periode fluktuasi 6-7 bulan berkisar 36-40 hari dan pada periode fluktuasi 11-13 bulan berkisar 63-76 hari.
Seperti fenomena ENSO, IODM mempengaruhi suhu melalui mekanisme perubahan angin. Hal tersebut menjelaskan kedua fluktuasi berkorelasi pada
periode setengah tahunan dan tahunan. Pada saat IODM positif angin zonal di timur Samudera Hindia tropis bertiup lebih kuat dan lama sehingga suhu perairan
di bagian barat Sumatera hingga selatan Jawa-Sumbawa lebih dingin dari biasanya.
Dengan menggunakan rekaman data DMI dan suhu selama periode 1976-2006, Adisaputra 2011 menemukan periode fluktuasi 38.67 bulan di
kedalaman 5 m, 12 bulan dan 49.7 bulan di kedalaman 75 m, 14.5 bulan dan 38.67 bulan di kedalaman 125 m. IODM merupakan fenomena yang
mempengaruhi fluktuasi suhu yang bersifat antar-tahunan. Tidak ditemukannya periode fluktuasi antar-tahunan pada penelitian ini diduga disebabkan data time
series DMI yang digunakan pendek yaitu periode 2000-2007.
5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan