3.4.2 Analisis
Klasifikasi citra dihasilkan dari Supervised Classification dengan menggunakan metode Maximum Likelihood yang menggunakan area latihan
Training Area yang diperoleh dari hasil ground check pada tanggal 24 Maret dan 9 April 2011. Penutupan lahan yang diperoleh kemudian diuji akurasinya
menggunakan accuracy assesment dari software ERDAS Imagine 9.1. Tingkat akurasi yang bisa dipercaya adalah minimal 75 untuk akurasi keseluruhan
Syartinilia, 2004. Sebelum dibandingkan dengan peta penutupan lahan tahun 2002 resolusi 30x30m, peta penutupan lahan 2009 di-resampling terlebih dahulu
menjadi reolusi 30x30m. Setelah memiliki resolusi yang sama, lalu dilakukan proses deteksi perubahan penutupan lahan dengan menggunakan metode Post
Comparison Classification.
3.4.2.1 Klasifikasi Terbimbing Supervised classification
Klasifikasi ini dilakukan dengan menggunaan arahan analisis supervised. Kriteria pengelompokkan kelas ditetapkan berdasarkan penciri kelas yang
diperoleh dari pembuatan training area. Pada penelitian kali ini, metode yang digunakan adalah Metode Peluang Maksimum Maximum Likelihood Classifier.
Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan dan merupakan metode standar. Metode ini mempertimbangkan peluang dari suatu piksel untuk
dikelaskan ke dalam kelas atau kategori tertentu. Dapat dihitung dengan menghitung persentase tutupan pada citra yang akan diklasifikasi.
3.4.2.2 Training Area
Training area diperlukan dalam setiap kelas yang akan dibuat dan harus bisa melihat secara jelas perbedaan yang tampak pada citra. Masing-masing training
area mewakili satu kelas atau kategori penutupan lahan. Sebelum dilakukan training area, ditetapkan batasan mengenai kelas yang akan diklasifikasikan.
Training area tidak hanya digunakan untuk proses klasifikasi, tetapi juga digunakan untuk proses akurasi hasil klasifikasi. Perbandingan bobot training
area sebagai sampel untuk proses klasifikasi dan akurasi adalah 75 : 25 dari total training area yang dibuat. Deskripsi kelas penutupan lahan dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Deskripsi Kelas Penutupan Lahan
No. Label Kelas
Deskripsi
1 Hutan Seluruh hamparan baik kering maupun basah yang
didominasi oleh pohon. 2
Perkebunan Seluruh kawasan kenampakkan kebun dengan jenis vegetasi
teh. 3
Semak belukar Seluruh kawasan yang terdiri dari campuran antara vegetasi
tinggi dan vegetasi rendah yang tumbuh secara liar dan belum termanfaatkan.
4 Sawah Seluruh kawasan berupa pertanian lahan basah yang
ditanami padi. 5 Ladang
Seluruh kawasan berupa pertanian lahan kering yang ditanami non-padi seperti singkong, umbi-umbian, jagung,
sayuran.
6 Pemukiman
Seluruh kawasan pemukiman padat perumahan atau bangunan lainnya.
7 Badan Air
Seluruh kawasan dengan kenampakkan perairan, termasuk sungai, danau, dan waduk.
8 Awan
Sekumpulan piksel yang berwarna putih tidak mengandung informasi mengenai penutupan lahan no data
Pembuatan training area pada penelitian ini dilakukan dengan membuat secara langsung pada citra dengan Tools AOI. Contoh penampakkan training area
masing-masing kelas penutupan pada AVNIR-2 resolusi 10x10 m dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Penampakkan Training Area pada AVNIR-2 tahun 2009
No. Kelas
Penampakkan pada Citra Keterangan
1 Hutan • Band combinations
Red : Layer 3 Green : Layer 2
Blue : Layer 1
2 Perkebunan • Band combinations
Red : Layer 3 Green : Layer 2
Blue : Layer 1
3 Semak belukar
• Band combinations Red : Layer 3
Green : Layer 2 Blue : Layer 1
4 Sawah • Band combination
Red : Layer 3 Green : Layer 2
Blue : Layer 1
5 Ladang • Band combinations
Red : Layer 3 Green : Layer 2
Blue : Layer 1
6 Pemukiman • Band combinations
Red : Layer 3 Green : Layer 2
Blue : Layer 1
7 Air • Band combinations
Red : Layer 4 Green : Layer 3
Blue : Layer 2
3.4.2.3 Pendugaan Akurasi