Daerah Aliran Sungai DAS

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daerah Aliran Sungai DAS

Daerah Aliran Sungai DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama Asdak, 2002. Di dalam sebuah DAS, sumberdaya alam yang dimanfaatkan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu sumberdaya lahan dan sumberdaya air. Pemanfaatan sumberdaya lahan meliputi pertanian, perkebunan, hutan, serta semua yang meliputi pengelolaan dan pemanfaatan lahan. Sedangkan pemanfaatan sumberdaya air antara lain berupa irigasi, PLTA dan suplai air minum. Agar sumberdaya tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan maka harus dikelola secara seksama Budiarso dan Sudirman, 2004. Pengelolaan DAS merupakan upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik antara sumber daya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya dengan tujuan membina kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatkan kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan Tim Peneliti BP2TPDAS-IBB, 2004. Dengan demikian maka keggiatan-kegiatan penanganan dalam rangka pengelolaan DAS mulai dari perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi harus disesuaikan dengan permasalahannya. Beberapa contoh permasalahan penurunan kualitas lingkungan DAS adalah Tim Peneliti BP2TPDAS-IBB, 2004: 1. terjadinya banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau secara terus-menerus. 2. terjadinya sedimentasi pada DAS yang ada bangunan airnya seperti bendungan atau waduk, sehingga dapat mengurangi umur fungsinya. 3. terganggunya kualitas air, baik untuk air minum maupun air irigasi, yang disebabkan oleh sedimentasi maupun pencemaran bahan kimia. 4. penurunan muka air tanah yang dapat mempercepat proses intrusi air laut. 5. meningkatnya erosi pada lahan di dalam dan luar kawasan uhtan yang menyebabkan menurunnya kesuburan tanah. 6. kurang sesuainya perencanaan tata ruang dengan daya dukung lahan. 7. semakin berkurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian DAS Menurut Koppelman dan De Chiara 1994, apabila banjir menerjang daerah yang terbangun, seluruh kota dikacaukan dan kapasitas produksinya menjadi terhambat. Idealnya, lahan yang pernah mengalami banjir pada suatu saat tertentu tidak boleh dibangun kecuali diambil langkah-langkah pengendalian banjir yang meniadakan bahaya tersebut untuk seterusnya. Tetapi, apabila daerah yang akan dibangun menunjukkan adanya indikasi banjir dalam selang waktu kurang dari 25 tahun, maka lahan tersebut harus dinyatakan tidak boleh dibangun.

2.2 Perubahan Penutupan Lahan

Dokumen yang terkait

Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk mengidentifikasikan dan memetakan lahan kritis (studi kasus pada lahan kritis di Sub DAS Bancak Propinsi Jawa Tengah)

0 6 116

Identifikasi dan Pemetaan Lahan Kritis Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi

2 14 25

Evaluasi Perencanaan Tata Ruang Lahan Tambak Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis (Sig) Di Daerah Pesisir Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

0 11 108

Pemetaan tingkat kerawanan bencana tsunami menggunakan data penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) studi kasus : kota Padang

0 11 150

Analisis Perubahan Penutupan Lahan di Kota Sukabumi, Jawa Barat dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

0 10 152

Aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk mengidentifikasikan dan memetakan lahan kritis (studi kasus pada lahan kritis di Sub DAS Bancak Propinsi Jawa Tengah)

0 8 106

Monitoring Penutupan Lahan di DAS Grindulu dengan Metode Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis

0 5 7

ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI D I DAS GRINDULU PACITAN PROPINSI JAWA TIMUR

2 7 74

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DENGANAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH DI Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jauh Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2000 - 20

0 2 18

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAS KREO TERHADAP DEBIT PUNCAK DENGAN APLIKASI PENGINDERAAN JAUH

0 1 16