dan pada kucing Mycoplasma haemofelis. Beberapa spesies diantaranya dapat
menyerang unggas, yaitu M. gallisepticum, M. synoviae, M. meleagridis dan M. Iowae. Spesies yang paling patogen terhadap unggas adalah Mycoplasma
gallisepticum Afiff 2010. Mycoplasma merupakan organisme pleomorfik yang tergolong prokaryotik
terkecil yang dapat bereplikasi sendiri Quinn 2005. Bakteri ini memiliki diameter antara 0.2-0.3 µm. Mycoplasma memiliki struktur yang sederhana,
terdiri dari ribosom dan DNA yang dikelilingi oleh tiga lapis membran sitoplasma yang elastis, yaitu sterol, phospolipid, dan protein, serta memiliki dinding sel yang
lunak Songer 2005; Soeripto 2009. Karakteristik ini menyebabkan Mycoplasma sangat resisten terhadap penisilin dan derivatnya yang memiliki target pada
dinding sel Soeripto 2009. Sebagian besar Mycoplasma bersifat fakultatif anaerob, kecuali yang
patogen terhadap manusia, yaitu Mycoplasma pneumonia yang bersifat aerob. Pertumbuhan bakteri ini berjalan lambat, dengan satu waktu generasi 1 sampai 6
jam Songer 2005. Mycoplasma gallisepticum sensitif terhadap disinfektan, pH dan temperatur yang ekstrem, dan lisis oleh detergen. Bakteri ini juga mudah
terpengaruh oleh sejumlah antimikroba termasuk makrolida, aminoglykosida, dan fluoroquinolon Bradbury 2006.
2.2.2 Inang
Ayam, bebek, burung, dan jenis unggas lainnya dapat menjadi inang organisme ini. Infeksi Mycoplasma gallisepticum dapat terjadi pada berbagai
tingkatan umur. Tetapi gejala klinis lebih terlihat pada sebagian besar unggas muda ataupun unggas yang mengalami stres Bradbury 2006.
2.2.3 Penyebaran Infeksi
Penyebaran Mycoplasma terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Penyebaran secara vertikal dapat terjadi secara transovarial atau melalui oviduct
Bradbury 2006; Walker 2004. Embryo yang terinfeksi dapat mengalami kematian, khususnya jika terinfeksi oleh strain Mycoplasma gallisepticum yang
virulen, tetapi sebagian menetas dan menyebarkan infeksi pada keturunan
berikutnya. Mycoplasma gallisepticum mampu bertahan dengan baik pada kandungan telur cairan allantois dan kuning telur. Hal ini menjadi perhatian
penting bagi perusahaan vaksin yang menggunakan telur atupun kultur sel yang berasal dari telur. Karena telur yang terinfeksi dapat mengontaminasi vaksin
Bradbury 2006. Penyebaran secara horizontal dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung. Unggas yang terinfeksi dapat menjadi sumber penyebaran penyakit dalam suatu kelompok melalui kontak langsung, yaitu hasil dari ekshalasi, batuk,
atau bersin. Hal ini dapat terjadi selama fase akut penyakit. Burung dengan epitel saluran pernafasan yang rusak dapat menjadi target yang baik untuk kolonisasi
Adler 1966. Tingkat penyebaran juga tergantung dari beberapa faktor seperti kepadatan kandang, jumlah mikroba, dan kepekaan individu terhadap strain
Mycoplasma tersebut. Bakteri ini tidak selalu menyerang unggas yang berdekatan kandang, bahkan dinding kandang kemungkinan dapat bertindak sebagai barier
pertahanan terhadap transmisi Bradbury 2006. Penyebaran tidak langsung dapat terjadi melalui pekerja dan peralatan kandang yang terkontaminasi dan
memungkinkan terjadinya penyebaran dari satu kelompok ayam ke kelompok ayam lainnya CFSPH 2007.
Periode inkubasi penyakit ini adalah 6-21 hari Poultry Disease Network 2006. Tetapi pada kondisi alam periode inkubasi tersebut sulit diprediksi secara
pasti karena faktor lingkungan dapat mempengaruhi derajat infeksi. Semakin buruk kondisi lingkungan dan manajemen kesehatan, kandang, dan sebagainya
maka periode inkubasinya dapat berlangsung lebih cepat Poultry Disease Network 2006; Soeripto 2009. Bakteri ini mampu bertahan pada beberapa benda
selama setengah hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Mycoplasma gallisepticum dapat bertahan dengan sangat baik pada bulu unggas, rambut
manusia, dan pakaian berbahan katun Bradbury 2006.
2.2.4 Pathogenesis