BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
108 Contoh Penghitungan dan
Biaya Gas dan Air 60.000.000
Biaya Transportasi 48.000.000
Biaya Penyusutan 42.500.000
Jumlah Biaya 352.500.000
Penghasilan Neto 1.147.500.000
∗ Atas penghasilan Mika dari menjalankan usaha toko spare part mobil, penghasilan neto dihitung dengan mengurangkan biaya-biaya yang
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan biaya 3M dari penghasilan bruto usaha.
∗ Mika tidak ditunjuk oleh KPP tempat terdaftar sebagai pemotong PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPh Pasal 23. Sesuai ketentuan PPh Pasal 21, Mika
Wajib melakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilan yang dibayarkannya kepada karyawan sepanjang telah melebihi PTKP
∗ Atas penghasilan Mika dari pekerjaan bebas sebagai artis selama tahun 2015 telah dipotong PPh Pasal 21 oleh pemberi kerjapenyelenggara dan
diberikan bukti potong PPh Pasal 21 setiap penghasilan diterima.
1. Pemotongan PPh dan Penyetoran PPh Pemotongan PPh Rp
Setor Sendiri Rp
a b
c d
e f
PPh Pasal 4 ayat 2
atas Bunga Tabungan
dan Deposito PPh Pasal 21
atas Gaji dan Bonus
PPh Pasal 21 atas
Penghasilan Artis
PPh Pasal 22
PPh Pasal 25
PPh Pasal 4 ayat 2 atas
Persewaan Tanah dan
Bangunan 96.800.000
292.400.000 10.000.000
4.500.000 360.000.000 2.500.000
Berikut keterangan dari tabel diatas: 1. Pada bulan Agustus 2015, usaha toko spare part mobil “Kumplit” menjual
spare part mobil kepada suatu instansi pemerintahan dengan nilai kontrak sebesar Rp300.000.000,00, sehingga dipotong PPh Pasal 22 sebesar 1,5
yaitu Rp4.500.000,00
1
; 2. Selama tahun 2015, Mika memperoleh penghasilan berupa bunga
deposito dan obligasi dan atas penghasilan tersebut telah dipotong PPh Pasal 4 ayat 2 inal dengan tarif PPh sebesar 20. Jumlah PPh yang
dipotong oleh Bank ABC sebesar Rp96.800.000,00;
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
109 Contoh Penghitungan dan
3. Apartemen yang dia peroleh tahun 2010 disewakan secara tahunan dengan harga Rp25.000.000,00 yang pembayarannya diterima pada
bulan April 2015. Karena penghasilan dari sewa apartemen tersebut diterima dari orang pribadi yang bukan merupakan pemotong PPh, Mika
menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat 2 dengan tarif 10 yang bersifat
inal atas penghasilan dari persewaan apartemen tersebut. Mika telah menyetorkan PPh sebesar Ro2.500.000,00 atas penghasilan dari sewa
apartemen dengan menggunakan SSP ke Kas Negara;
4. Selain itu, pada bulan September 2015, Mika menjual koleksi lukisan yang dia punya kepada temannya seharga Rp100.000.000,00. Lukisan
tersebut dia beli pada tahun 2010 dengan harga Rp75.000.000,00. Selisih atas harga penjualan dibanding dengan harga pembelian lukisan tersebut
dilaporkan oleh Mika sebagai penghasilan lain-lain dalam SPT Tahunan 2015. Atas penghasilannya lainnya berupa keuntungan penjualan lukisan
tidak dilakukan pemotongan Pajak Penghasilan, namun penghasilan tersebut wajib dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dan
dibayar Pajak Penghasilannya.
5. Selama tahun 2015 Mika melakukan penyetoran PPh Pasal 25 setiap bulan yang jumlahnya berdasarkan perhitungan dalam SPT Tahunan PPh Orang
Pribadi Tahun 2014. Total angsuran PPh Pasal 25 yang sudah disetor oleh Mika selama 2015 sebesar Rp360.000.000.
PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG Rupiah
Penghasilan Neto dari Usaha
1.147.500.000 Penghasilan Neto dari
Pekerjaan Bebas 200.000.000
Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya 25.000.000
Penghasilan Neto dari Pekerjaan 1.200.000.000
Jumlah Penghasilan Neto 2.572.500.000
PTKP 36.000.000
Penghasilan Kena Pajak 2.536.500.000
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
110 Contoh Penghitungan dan
PPh Terutang 5 x 50.000.000
= 2.500.000
15 x 200.000.000 =
30.000.000 25 x 250.000.000
= 62.500.000
30 x 2.036.500.000 =
610.950.000 + 705.950.000
Kredit Pajak PPh Pasal 21
302.400.000 PPh Pasal 23
4.500.000 PPh Pasal 25
360.000.000 + 666.900.000
PPh Kurang Bayar 39.050.000
PPh Pasal 29 tahun pajak 2015 yang harus dibayar oleh Mika sebesar Rp
39.050.000
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
111
Lampiran Pengisian Surat Pemberitahunan Tahunan
Orang Pribadi
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
112