PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA

BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak 51 Penghitungan dan Pelaporan - Biaya jabatan: Rp6.000.000,00 5 x Rp300.000.000,00 atau maksimum Rp6.000.000,00 - Iuran Jamsostek: Rp2.000.000,00 2 x Rp100.000.000,00 • Jumlah pengurangan penghasilan bruto = Rp8.000.000,00 Rp6.000.000,00+Rp2.000.000,00 • Penghasilan neto dari pekerjaan = Rp 292.000.000,00 Rp300.000.000,00 -Rp 8.000.000,00 Penghitungan penghasilan neto sehubungan dengan pekerjaan tersebut diisikan dalam formulir 1770 Lampiran I halaman 2 Bagian C. Kemudian, penghasilan neto tersebut menjadi bagian dari penghasilan neto dalam negeri dari usaha danatau pekerjaan bebas yang jumlahnya dilaporkan pada Formulir 1770 Induk Bagian A Nomor 2.

D. PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA

Penghasilan dalam negeri lainnya dalah penghasilan selain dari usaha dan pekerjaan serta penghasilan yang tidak dikenakan PPh Final. Penghasilan neto yang dilaporkan adalah sebesar pembayaran yang diterima dari pihak lain. Contoh: Penghasilan dalam negeri lainnya yang diperoleh Joko Susilo selama tahun 2015 selain dari gaji sebagai pegawai di PT Gajayana adalah sebagai berikut: • Bunga deposito Rp10.000.000,00 neto sudah dipotong pajak oleh pihak Bank • Penghasilan sewa atas satu unit ruko sebesar Rp 25.000.000,00 dari PT Kanjuruhan. • Royalti atas hak cipta komik “Leo Cartoon” dari penerbit buku PT. Brantas Printing sebesar Rp 50.000.000,00. • Menjual mobil dengan harga Rp. 150.000.000,00 yang sebelumnya dibeli dengan harga Rp. 130.000.000,00 BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak 52 Penghitungan dan Pelaporan • Pengenaan pajak penghasilan terhadap penghasilan-penghasilan tersebut di atas diuraikan sebagai berikut: • Penghasilan bunga deposito merupakan objek PPh yang dikenakan pemotongan PPh yang bersifat inal oleh bank sehingga Joko Susilo tidak perlu menggabungkan penghasilan bunga deposito dengan penghasilan lain yang tidak dikenai PPh inal. • Penghasilan sewa ruko merupakan objek PPh yang dikenakan pemotongan PPh yang bersifat inal oleh PT Kanjuruhan sebesar Rp2.500.000,00 10 x Rp 25.000.000,00. Dalam hal penyewa ruko adalah orang pribadi yang tidak ditunjuk sebagai pemotong PPh, maka PPh sebesar Rp2.500.000,00 10 x Rp 25.000.000,00 wajib disetorkan sendiri oleh Joko Susilo. • Penghasilan berupa pembayaran royalti dari penerbit PT Brantas Printing sebesar Rp 50.000.000,00 merupakan objek PPh Pasal 23 yang dikenai pemotongan PPh Pasal 23 oleh PT Brantas Printing sebesar Rp7.500.000,00,00 15x Rp50.000.000,00 dan harus dilaporkan dalam perhitungan PPh tahun 2015. • Keuntungan atas penjualan mobil sebesar Rp. 20.000.000,00 dilaporkan pada SPT Tahunan 2015 sebagai penghasilan lainnya. Karena penghasilan dalam negeri lainnya berupa bunga deposito, dan sewa ruko telah dikenai PPh Final, maka jumlah penghasilan neto lainnya yang dilaporkan dalam Formulir 1770 Lampiran I Halaman 2 Bagian D hanya royalti dan keuntungan penjualan harta. Untuk penghasilan yang dikenai PPh Final berupa bunga deposito dan sewa ruko, dilaporkan pada Formulir 1770 Lampiran III Bagian A. Bukti pemotongan PPh yang dapat dikreditkan bukan PPh Final, yaitu bukti pemotongan PPh atas penghasilan berupa royalti, dilaporkan pada Formulir 1770 Lampiran II Bagian A. Penghasilan bruto serta PPh terutang untuk penghasilan yang dikenai PPh Final, yaitu penghasilan berupa bunga deposito dan sewa ruko dilaporkan pada Formulir 1770 Lampiran III Bagian A. BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak 53 Penghitungan dan Pelaporan

E. PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO LUAR NEGERI