BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
60 Penghitungan dan Pelaporan
G. PENGISIAN LAMPIRAN SPT TAHUNAN
Untuk pengisian Formulir 1770 Induk, 1770 Lampiran I, 1770 Lampiran II, dan 1770 Lampiran III Bagian A telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Berikut adalah penjelasan tentang pengisian Lampiran Formulir 1770 lainnya: 1.
1770 Lampiran III Bagian B Sebagaimana dicontohkan pada bagian awal buku ini, warisan adalah
contoh penghasilan dalam negeri lainnya selain dari usaha, pekerjaan bebas, atau pekerjaan. Namun, berdasarkan Undang-Undang, warisan
bukan merupakan objek pajak. Dengan demikian, penghasilan Wajib Pajak berupa warisan tidak digabungkan dalam menghitung penghasilan
neto Wajib Pajak, namun dilaporkan pada Formulir 1770 Lampiran III Bagian B.
2. 1770 Lampiran III Bagian C Apabila suami-istri menjalankan kewajiban perpajakannya secara
terpisah, yaitu dengan status PH atau MT, maka dalam SPT Tahunan suami wajib dilaporkan jumlah penghasilan neto istri, dan dalam SPT
Tahunan suami wajib dilaporkan jumlah penghasilan neto suami.
3. 1770 Lampiran IV Bagian A
Wajib Pajak wajib menyampaikan informasi hartanya pada akhir tahun, yang terdiri dari kode dan nama harta, tahun perolehan, dan harta
perolehan pada Formulir 1770 Lampiran IV Bagian A.
4. 1770 Lampiran IV Bagian B Wajib Pajak wajib menyampaikan informasi kewajibanutangnya pada
akhir tahun, yang terdiri dari kode utang, nama pemberi pinjaman, alamat pemberi pinjaman, tahun peminjaman, dan jumlah utang pada
Formulir 1770 Lampiran IV Bagian B.
5. 1770 Lampiran IV Bagian C
Wajib Pajak wajib menyampaikan informasi anggota keluarganya pada akhir tahun pajak, yang terdiri dari nama anggota keluarga, NIK,
hubungan keluarga, dan pekerjaan pada Formulir 1770 Lampiran IV Bagian C.
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
61
A. Contoh Penghitungan PPh Bagi Orang Pribadi atas Penghasilan Sehubungan dengan Usaha
A.1 Pengusaha dengan Peredaran Bruto Omzet di atas Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak
Andaliman Boraspati adalah seorang pengusaha yang terdaftar sebagai Wajib Pajak sejak tahun 2013. Dalam menghitung kewajiban perpajakannya,
Andaliman menggunakan metode pembukuan dikarenakan peredaran bruto Andaliman telah mencapai lebih dari Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak.
Data pribadi Andaliman per awal tahun 2015 adalah sebagai berikut: Status
: Kawin, istri tidak bekerja, 3 tiga orang
tanggungan Usaha
: Minimarket
Lokasi Usaha :
1. Minimarket A terdaftar di Kantor Pelayanan
Pajak KPP X 2.
Minimarket B terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Y
Selama tahun 2015, Andaliman Boraspati memiliki peredaran bruto sebagai berikut:
Peredaran bruto Minimarket A =
Rp2.800.000.000,00 Peredaran bruto Minimarket B
= Rp2.100.000.000,00
Total Peredaran bruto =
Rp4.900.000.000,00
Andaliman Boraspati termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu WP OPPT karena melakukan kegiatan usaha yang mempunyai satu atau lebih
tempat usaha. Angsuran PPh 25 dari usaha Andaliman Boraspati disetorkan
dan dilaporkan secara terpisah di masing-masing KPP sesuai dengan tempat usaha tersebut terdaftar. Besarnya angsuran PPh 25 ditetapkan sebesar
0,75 dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing tempat usaha tersebut.
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
62 Contoh Penghitungan dan
Angsuran PPh Pasal 25 dalam Rp
Bulan
Minimarket
KPP x
Minimarket
KPP Y Peredaran
Bruto Angsuran
PPh 25 Peredaran Bruto
Angsuran PPh 25 1
200.000.000 1.500.000
150.000.000 1.125.000
2 100.000.000
750.000 50.000.000
375.000 3
200.000.000 1.500.000
150.000.000 1.125.000
4 200.000.000
1.500.000 150.000.000
1.125.000 5
250.000.000 1.875.000
200.000.000 1.500.000
6 175.000.000
1.312.500 125.000.000
937.500 7
300.000.000 2.250.000
250.000.000 1.875.000
8 450.000.000
3.375.000 300.000.000
2.250.000 9
175.000.000 1.312.500
125.000.000 937.500
10 150.000.000
1.125.000 100.000.000
750.000 11
200.000.000 1.500.000
150.000.000 1.125.000
12 400.000.000
3.000.000 350.000.000
2.625.000 Total
2.800.000.000 21.000.000
2.100.000.000 15.750.000
Dengan peredaran bruto selama tahun 2015 sebesar Rp4,9 miliar maka Andaliman Boraspati wajib menyelenggarakan pembukuan dan atas
penghasilan yang diperoleh Andaliman Boraspati dikenai tarif Pajak Penghasilan berdasarkan ketentuan umum Undang-Undang Pajak
Penghasilan.
Berdasarkan laporan laba rugi tahun 2015 diketahui bahwa Andaliman Boraspati telah mengeluarkan biaya-biaya yang digunakan dalam rangka
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilannya yaitu sebagai berikut
: Jenis Biaya terkait Usaha
Jumlah Rp
Harga Pokok Penjualan
1.500.000.000
Gaji Pegawai
1.000.000.000
Biaya sewa 2 toko
750.000.000
Franchise Fee
325.000.000
Sewa Peralatan Gerai Cash register, Rak, AC, TV Display dll
100.000.000
Biaya Promosi
12.000.000
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
63 Contoh Penghitungan dan
Jenis Biaya terkait Usaha
Jumlah Rp
Biaya Kebersihan
35.000.000
Biaya Telepon
6.000.000
Biaya PAM
3.600.000
Biaya Listrik
60.000.000
Training Pegawai
400.000.000
Uang Makan Pegawai
344.000.000
Total Biaya
4.535.600.000 Harta yang dimiliki oleh Andaliman Boraspati pada akhir tahun 2015:
Jenis Harta Tahun Perolehan
Nilai Perolehan Rp Rumah
2008 2.000.000.000
Mobil 2013
150.000.000 Tabungan
2010 800.000.000
Penghasilan dari bunga tabungan yang diperoleh Andaliman Boraspati sebesar Rp60.000.000,00 dan dipotong PPh Pasal 4 ayat 2 yang bersifat inal
sebesar Rp12.000.000,00 oleh pihak bank. Andaliman Boraspati tidak memiliki kewajibanutang pada akhir tahun 2015.
Penghitungan PTKP Andaliman Boraspati, sebagai berikut:
PTKP Andaliman Boraspai dalam Rp Wajib Pajak
36.000.000 Wajib Pajak Kawin
3.000.000 Tanggungan 3 orang x 3.000.000
9.000.000
Total PTKP 48.000.000
Penghitungan PPh terutang Andaliman Boraspati adalah sebagai berikut:
1. Penghitungan PPh terutang Andaliman Boraspai dalam Rp
Total Peredaran Bruto 4.900.000.000
Biaya sehubungan dengan usaha 3M 4.535.600.000
PTKP 48.000.000
Penghasilan kena pajak 316.400.000
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
64 Contoh Penghitungan dan
PPh Terutang Andaliman Boraspai 5 x 50.000.000 =
2.500.000 15 x 200.000.000 =
30.000.000 25 x 66.400.000 =
16.600.000 PPh Terutang
49.100.000 2. PPh yang kurang dibayar dengan memperhitungkan pajak yang telah
dibayar A
PPh yang terutang dari perhitungan sebelumnya
49.100.000 B
Kredit Pajak : Pembayaran angsuran PPh 25
Minimarket A 21.000.000
Pembayaran angsuran PPh 25 Minimarket B
15.750.000 Jumlah Kredit Pajak
36.750.000 3. PPh yang kurang dibayarPPh Pasal 29
12.350.000
PPh Pasal 29 yang harus dibayar dan dilaporkan pada SPT Andaliman
Boraspati pada tahun pajak 2015 adalah sebesar Rp12.350.000,00.
A.2 Pengusaha dengan Peredaran Bruto Omzet di bawah Rp4,8 miliar pada satu tahun pajak
Anggara Pardomuan adalah seorang pengusaha yang terdaftar di KPP Medan sejak tahun 2013. Selama tahun 2015, Anggara Pardomuan melakukan
penghitungan Pajak Penghasilan yang bersifat inal sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.
Pengenaan PPh yang bersifat inal tersebut didasarkan pada peredaran bruto tahun 2014 yang berjumlah kurang dari
Rp4,8 miliar. Data pribadi Anggara Pardomuan per awal tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Status :
Kawin, Istri tidak bekerja, 2 dua orang tanggungan Usaha
: Usaha pembuatan kue kering yang penjualannya
secara online merk “Adinda” Terdaftar di
: KPP Medan sejak 2013
BIJAK - Orang Pribadi Pintar Pajak
65 Contoh Penghitungan dan
∗ Selama tahun 2015, Anggara Pardomuan memiliki
peredaran bruto sebesar Rp307.850.000,00.
∗ PPh Pasal 4 ayat 2 Tahun 2015 yang harus dibayar setiap masa pajak adalah sebagai berikut:
Bulan Peredaran Bruto Rp
Tarif PPh Final Rp
Januari 32.250.000
x 1
= 322.500
Februari 18.500.000
x 1
= 185.000
Maret 22.300.000
x 1
= 223.000
April 17.800.000
x 1
= 178.000
Mei 30.450.000
x 1
= 304.500
Juni 35.250.000
x 1
= 352.500
Juli 25.800.000
x 1
= 258.000
Agustus 19.750.000
x 1
= 197.500
September 21.800.000
x 1
= 218.000
Oktober 20.450.000
x 1
= 204.500
Nopember 28.500.000
x 1
= 285.000
Desember 35.000.000
x 1
= 350.000
Total PPh Final 3.078.500
Anggara Pardomuan mempunyai kewajiban melakukan pembayaran
PPh Pasal 4 ayat 2 untuk setiap masa pajak dan menyampaikan
SPT Tahunan
PPh orang pribadi tahun pajak 2015.
Selama tahun 2015, Anggara Pardomuan juga memperoleh bunga tabungan sebesar Rp12.500.000,00 dan telah dipotong PPh Pasal 4 ayat
2 yang bersifat inal sebesar Rp2.500.000,00 oleh pihak bank.
Anggara Pardomuan mempunyai kewajiban melakukan pelaporan pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 yang bersifat inal atas bunga
tabungan dalam SPT Tahunan PPh orang pribadi tahun pajak 2015.
A. B.