diterbitkan pertama kali pada tahun 1981 dalam bentuk Seri Monograf oleh Cornel Modern Indonesia Project. Kemudian pada tahun 1984 diterbitkan
edisi kedua yang telah direvisi. Buku TMRDR ini berisi 147 halaman yang memuat delapan bab. Bab-
bab ini antara lain membahas tentang: 1 The Minangkabau world and its tradisional village society membahas alam Minangkabau dan tatanan
masyarakat tradisional, 2 The village and the world beyond membahas kondisi nagari dan dunianya, 3 A new political configuration: centralized
rule and a status quo, gambaran konfigurasi politik, 4 Economic reorganization: taxation and the cultivation system reorganisasi ekonomi:
sistem pajak dan pertanian, 5 Secular education in the 1840s to 1860s: the era of local initiative pola pendidikan sekular pada tahun 1840-1860-an: era
inisiatif lokal, 6 Educational reorganization in 1870s: the government elementary schools and advanced education reorganisasi pendidikan pada
tahun 1870-an: sekolah dasar pemerintah dan pendidikan lanjutan, 7 The genealogy of the new elite: a case study, dan terakhir 8 Epilogue:
Minangkabau in the Twentieth century Minangkabau di abad 20.
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang terkait kualitas terjemahan sudah banyak dilakukan sebagai bagian dari kegiatan akademis dan tujuan praktis
penerjemahan. Penelitian penerjemahan selama ini sebagian besar difokuskan pada satuan lingual kata, frase, klausa maupun kalimat. Perbedaannya, pada
penelitian ini tidak hanya difokuskan pada penerjemahan istilah, seperti istilah
teknik, politik, kedokteran lihat Indriastuti, 2007; Handayani, 2009. Perbedaan lain, penelitian sebelumnya difokuskan pada jenis kalimat tertentu, seperti kalimat
tanya, kalimat majemuk lihat Nurhaniah, 2008; Juniati, 2008. Selain itu, objek penelitian sebelumnya sering diarahkan pada teks sastra lihat Yuwono, 2005;
Molina Albir, 2002 sementara penelitian pada teks non fiksi ilmu sejarah,. Kemudian, penelitian terkait aspek budaya juga penah dilakukan oleh Yim
2001 yang difokuskan pada strategi penerjemah dalam mengatasi masalah perbedaan budaya dalam menerjemahkan The True Story of Ah Q. Sementara,
pada penelitian ini difokuskan pada analisis teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam penerjemahan bidang
ilmu sosial khususnya sejarah regional daerah di Indonesia yang juga melibatkan masalah perbedaan budaya. Melalui penelitian ini ingin diketahui dampak dari
pengetahuan latar budaya teks sumber terhadap teknik yang digunakan serta kualitas hasil terjemahannya.
F. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan alur pemikiran penulis dalam pelaksanaan penelitian ini. Dalam melakukan tugasnya penerjemah dipengaruhi oleh ideologi
yang mengarahkannya dalam memilih metode dan strategi yang dianggapnya tepat dalam mengkomunikasikan pesan dari Bsu ke Bsa. Strategi saat proses
penerjemahan ini diwujudkan dalam bentuk teknik penerjemahan. Teknik penerjemahan dapat diketahui dengan membandingkan teks Bsu dan Bsa.
Berdasarkan teknik yang berada pada tataran mikro, selanjutnya dikaji metode dan ideologi penerjemahan berdasarkan kecenderungannya. Teknik apapun yang
dipilih mengandung risiko terhadap kualitas terjemahan. Oleh karena itu, teknik yang diterapkan pada terjemahan berdampak terhadap kualitas terjemahan. Untuk
mengetahui kualitas terjemahan teks diukur dari segi keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Informasi ini dihimpun dari informan dengan latar belakang
yang berbeda. Informasi keakuratan diperoleh dari akademisipraktisi penerjemahan, informasi keberterimaan dari dosen sejarah, dan informasi
keterbacaan dari mahasiswa sejarah. Berdasarkan informasi inilah diketahui kualitas terjemahan buku ini. Untuk lebih mudahnya alur pikir ini dapat dilihat
pada gambar kerangka pikir pada gambar 4.
Gambar 4. Diagram Kerangka Pikir
Asal-usul Elite Minangkabau Modern: Respon terhadap
Kolonial Belanda Abad XIXXX
Keakuratan pesan Keterbacaan
Kualitas terjemahan Teknik
Penerjemahan Penerjemah
The Minangkabau Response to Dutch Colonial Rule in the
Nineteen Century Kompetensi kebahasaaan, tekstual,
kultural, bidang Ilmu, kompetensi transfer
Metode Ideologi
Keberterimaan
Akademisipraktisi Penerjemahan Pembaca: mahasiswa sejarah
Dosen Sejarah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
G. Jenis Penelitian