Secara umum teknik pengembangan pemeriksaan keabsahan data dapat digambarkan dalam gambar berikut yang diadaptasi dari Sutopo 2006: 94 dan
96. Kuesioner
Wawancara
content analysis dokumenarsip
Gambar 5: Skema Triangulasi Sumber dan Metode modifikasi dari Sutopo 2006: 94 96
Triangulasi sumber diarahkan untuk memperoleh informasi kualitas terjemahan, sumber datanya berupa informan, dokumen, dan juga penerjemah.
Triangulasi metode juga untuk memastikan data terkait kualitas hasil terjemahan yang dilakukan pada satu sumber, misalnya informan dilakukan melalui teknik
kuesioner dan teknik wawancara mendalam.
K. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan metodologi penelitian kualitatif maka analisisnya bersifat induktif jadi tidak bermaksud membuktikan prediksi peneliti. Semua simpulan
danatau teori yang mungkin dikembangkan, dibentuk dari semua data yang diperoleh di lapangan. Menurut Sutopo 2006: 1006-108 analisis yang bersifat
induktif ini dilakukan melalui kegiatan: 1 analisis di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data, 2 analisis dalam bentuk interaktif, dan 3 analisis bersifat
siklus.
informan
penerjemah ahli, pakar sejarah, mahasiswa sejarah
penerjemah
data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini mengikuti model analisis yang dikembangkan oleh dan Miles dan Huberman Nurkamto, 2007
yaitu model analisis interaktif. Pelaksanaannya analisis dilakukan melalui tiga komponen, yaitu: 1 reduksi data, 2 sajian data, dan 3 penarikan simpulan serta
verifikasi Miles Huberman dalam Sutopo, 2006:113-116. Kegiatan analisis data ini dimulai dari kegiatan pengumpulan data, kemudian komponen analisis
data, yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi data, proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi
dari semua jenis informasi yang tertulis pada catatan lapangan. Proses ini berlangsung secara terus menerus bersamaan dengan pengumpulan data. Saat
reduksi juga dilakukan kodifikasi data dari analisis dokumen dan wawancara terkait untuk memudahkan analisis selanjutnya.
2. Sajian data, proses pengorganisasian informasi dan penyusunan narasi
lengkap sehingga memungkinkan diambilnya simpulan penelitian. Sajian data ini berupa teknik penerjemahan yang muncul dan analisisnya, kemudian
informasi dari informan terkait kualitas terjemahan disusun secara sistematis dan logis.
3. Penarikan simpulan dan verifikasi, proses penyimpulan dari berbagai hal
yang diperoleh selama pengumpulan data, dari catatan lapangan untuk menyimpulkan hubungan antara variabel teknik penerjemahan dan kualitas
terjemahan. Simpulan ini kemudian diverifikasi kembali dengan catatan lapangan, informan dan penerjemah agar cukup mantap dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Model analisis interaktif di sini maksudnya keempat langkah di atas tidak dilakukan berurutan setelah semua data terkumpul, tetapi dilakukan secara
bersamaan pada saat pengumpulan data. Kemudian masing-masing satuan data yang diperoleh juga dibandingkan sehingga terjadi interaksi antara proses
pengumpulan data dan analisis data serta elemen-elemen lain seperti pencatatan data, penulisan laporan sementara, dan review pertanyaan penelitian.
Interaksi model analisis data secara interaktif tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
1 2
3
Gambar 6: Model Analisis Interaktif Sutopo, 2006: 120
L. Prosedur Penelitian