Sintesis protein. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan produksi Metabolisme karbohidrat. Hormon pertumbuhan memiliki efek

digunakan adalah pipet tip, mikropipet, microtube eppendorf, microsentrifuge dan mesin thermocycler. Bahan dan Alat Analisis PCR-SSCP Bahan yang digunakan untuk analisis PCR-SSCP adalah air destilasi steril, akrilamida 30, 5 x TBE, TEMED tetramethylendiamine dan APS ammonium persulfat 10 , loading dye dan marker 100 pb Biorad. Alat yang digunakan adalah dua buah kaca untuk cetakan gel, pipet berskala, tabung reaksi, sisir khusus untuk sumur, pipet mikro Eppendorf 2 µl dengan tipsnya dan power supply 200 Volt. Bahan dan Alat Pewarnaan Perak Bahan yang digunakan adalah larutan yang terdiri atas 0.2 gram AgNO 3 ; 80 µl NaOH 10 N ; 0.8 ml NH 4 OH dalam 200 ml air destilasi, larutan 6 gram NaOH dengan 200 µl formaldehida dan asam asetat 200 µl dalam 200 ml air. Alat yang digunakan adalah gelas ukur, labu Erlenmeyer dan water-bath shaker. Bahan dan Alat Analisis Kualitas Susu Kambing dan Mentega Sampel susu diambil dari ternak kambing Saanen dan PE. Pengolahan susu yang dilakukan adalah pemisahan lemak susu dengan separator krim. Sebelum dilakukan pengolahan susu dilakukan pengujian terhadap kualitas susu segar. Bahan yang digunakan untuk analisis susu dan mentega susu kambing antara lain H 2 SO 4 , alkohol 70, Aquadest, NaOH 0.1 N, amilalkohol, fenolftalin, NaOH, kalium oksalat, K 2 SO 4 , HgO dan formalin. Peralatan yang digunakan antara lain laktodensimeter, butirometer, pipet volumetric, pH-meter, inkubator, autoklaf, timbangan analitik, termometer, labu Kjeldahl, alat titrasi, alat-alat gelas, sentrifuse, wadah plastik, desikator, cawan porselen, tanur, alat ekstraksi Sokhlet, oven 105ºC dan penangas air. Metode I. Identifikasi Keragaman Molekuler a. Pengambilan Sampel Darah Sulandari Zein 2003 Pengambilan sampel darah kambing dilakukan menggunakan venoject pada bagian vena jugularis sebanyak 2 ml. Sampel darah selanjutnya dicampur dengan etanol 70 untuk menghindari kerusakan sel-sel darah.

b. Ekstraksi DNA Sambrook 1989

DNA diekstraksi dengan menggunakan metode fenol kloroform Sambrook et al.1989. Sampel darah total yang disimpan dalam etanol 95 disentrifugasi 3500 rpm selama 5 menit. Endapan sel-sel darah yang diperoleh dicuci dengan buffer TE sebanyak 2 kali. Sekitar 100 µl sel-sel darah yang telah bebas dari etanol disuspensikan dengan 1xSTE sampai volume mencapai 350 µl. Sel-sel darah kemudian dilisis dengan 20 µl proteinase K 10 mgml dan 40 µl 10 SDS. Campuran ini dikocok pelan-pelan selama 2 jam pada suhu 55 o C. Pemurnian DNA dilakukan dengan metode fenol-kloroform, yaitu dengan menambahkan 110 volume 5 M NaCl, 1 x volume larutan fenol, dan 1 x volume kloroform iso amil alkohol 24:1, kemudian dikocok pelan-pelan pada suhu ruang selama 2 jam. Fase DNA dipisahkan dari fase fenol dengan sentrifugasi pada kecepatan 7000 rpm selama 5 menit. Molekul DNA diendapkan dengan menambahkan 110 x volume 5 M NaCl dan 2 x volume etanol absolut. Endapan DNA yang dihasilkan selanjutnya dicuci dengan etanol 70 kemudian diendapkan lagi dengan kecepatan 7000 rpm selama 5 menit. Sisa etanol dibuang dan diuapkan dengan menggunakan pompa vakum. DNA selanjutnya dilarutkan dengan 80 µl 80 buffer TE.

c. Amplifikasi Gen dengan Tehnik PCR

Teknik PCR dilakukan untuk memperbanyak amplifikasi fragmen gen menjadi 2 n copy. Dengan perbanyakan ini maka fragmen gen target dapat divisualisasikan pada gel elektroforesis.