darah, yang nantinya akan meningkatkan proses konversi karbohidrat menjadi protein.
3. Metabolisme lemak. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan
penguraian lemak tubuh menjadi asam lemak bebas dan gliserol ,
sehingga kadar lemak dalam darah meningkat.
4. Efek mirip prolaktin sehingga merangsang kelenjar ambing dan produksi
susu saat kebuntingan Ohlsson et al.1998.
Penanda Molekuler
Penanda molekuler memiliki peranan penting dalam genetika ternak. Hal tersebut merupakan salah satu faktor utama yang mendasari terjadinya proses
seleksi Vignal et al. 2002. Penanda molekuler merupakan pemanfaatan dari keragaman meliputi subsitusi, delesi, insersi dan inverse Nei Kumar 2000.
Polymerase chain reaction PCR merupakan suatu teknik untuk
menggandakan jumlah molekul DNA secara in vitro. Proses ini berjalan dengan bantuan enzim polymerase dan primer. Primer merupakan oligonukleotida
spesifik pada DNA template. Enzim polymerase merupakan enzim yang dapat mencetak urutan DNA baru. Hasil PCR dapat langsung divisualisasikan dengan
elektroforesis atau dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut Williams 2005. Polymerase chain reaction-single-strand conformation polymorphism atau
PCR-SSCP merupakan salah satu metode analisis lebih lanjut yang memanfaatkan produk PCR. Metode PCR-SSCP merupakan metode yang handal dalam
mendeteksi adanya mutasi secara cepat Hayasi 1991. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa perubahan asam nukleotida akan menyebabkan perubahan
pola migrasi dari bentuk ikatan utas tunggal DNA pada gel poliakrilamida, yang disebut sebagai perubahan konformasi atau bentuk molekul. Pendeteksian dalam
SSCP dipengaruhi oleh matriks gel, kondisi elektroforesis, panjang fragmen dan kandungan G+C Nataraj et al. 1999. Perbedaan konsentrasi akrilamida,
perbandingan akrilamida dengan bis-akrilamida, penggunaan gliserol, suhu elektroforesis dan kondisi buffer dapat berpengaruh terhadap pendeteksian
keragaman Barroso et al. 1999.
Single Strand Conformation Polymorphism SSCP merupakan suatu metode analisis molekuler yang bertujuan untuk melihat perbedaan jumlah basa
antar fragmen dengan menggunakan gel poliakrilamid, yang masing-masing dapat memisahkan 6-8 basa. Template DNA pada poliakrilamid gel difragmentasi
dengan elektroforesis terkontrol yang disebut GenePhor. Genephor merupakan horizontal elektroforesis kering, dengan suhu yang dapat diatur sedemikian rupa,
sehingga dapat memisahkan DNA pada tegangan tinggi tanpa menimbulkan panas yang berlebihan pada poliakrilamid gel. Metode pewarnaan menggunakan metode
silver stainning. Hasil dari SSCP sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh konsentrasi DNA sampel serta proses ekstraksi, amplifikasi, purifikasi dan
restriksi serta optimasi dalam pelaksanaan stainning. Teknik ini merupakan salah satu teknik analisis polimorfisme dan banyak diterapkan untuk genotiping dengan
hasil cukup akurat.
Analisis Keragaman Genetik
Keragaman genetik dapat digunakan sebagai parameter dalam mempelajari genetika populasi dan genetika evolusi. Tingkat keragaman dalam
populasi dapat digambarkan dari frekuensi alel yang merupakan rasio relatif suatu
alel terhadap keseluruhan alel yang ditemukan dalam satu populasi. Informasi keragaman genetik suatu populasi menggunakan beberapa lokus, dapat
digambarkan melalui nilai heterozigositas Nei Kumar 2000. Identifikasi keragaman genetik dalam suatu populasi berguna untuk
mengetahui dan melestarikan bangsa-bangsa dalam populasi terkait dengan penciri suatu sifat khusus. Populasi alami biasanya memiliki keragaman genetik
yang tinggi. Informasi keragaman genetik suatu bangsa akan sangat bermanfaat bagi keamanan dan ketersediaan bahan pangan yang berkesinambungan Blott et
al. 2003.