liii tradisi yang masih sering dilakukan oleh masyarakat Bakaran Wetan antara lain :
Merti Dhusun , Ledang Bay
i, Ledang Penganten,
Tujuh Bulanan, Kendurian, Pitung Dinan, Petang Puluhan, Nyatus, Nyewu
dan lain sebagainya. Upacara - upacara adat istiadat masyarakat Bakaran Wetan mengadakan
upacara Merti Dhusun , Ritual Buka Luwur Nyai Sabirah
pada setiap tahunya serta tradisi Ziarah yang tujuanya untuk mendoakan arwah para leluhur serta sungkem
kepada arwah Nyai Sabirah. Masyarakat Bakaran Wetan hal semacam itu masih mereka lakukan karena merupakan warisan nenek moyangnya. Masyarakat
Bakaran Wetan juga menganggap bahwa upacara-upacara yang mereka lakukan mengandung maksud untuk membina kerukunan antar anggota masyarakat.
B. Bentuk dan Isi Cerita
1. Bentuk Cerita
Cerita rakyat Nyai Sabirah merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang hidup pada masyarakat kelurahan Bakaran Wetan dan sekitarnya.
Cerita rakyat memiliki bentuk antara lain : Mite mengandung tokoh-
tokoh Dewa atau setengah Dewa. Tempat terjadinya di tempat lain yang jauh pada masa purba. Legenda
adalah cerita yang mengandung ciri-ciri hampir sama dengan mite. Tokoh dalam legenda
disakralkan oleh pendukungnya. Tokoh merupakan manusia biasa yang memiliki kekuatan–kekuatan gaib, tempat
terjadinya di dunia kita apabila ditinjau dari segi usia keberadaan Mite lebih tua
dibandingkan dengan Legenda. Legenda menceritakan terjadinya tempat, seperti:
pulau, gunung, daerah atau desa, danau atau sungai dan sebagainya. Dongeng
liv adalah cerita yang dianggap tidak benar-benar terjadi dan tidak terkait oleh
ketentuan tentang pelaku, waktu dan tempat. Dongeng dapat dikatakan sebagai
cerita yang tidak nyata atau khayalan belaka. Cerita rakyat Nyai Sabirah merupakan mite karena mempunyai cerita
tentang asal-usul Desa Bakaran,terjadinya sudah masa lampau dan cerita tentang asal-usul Cerita rakyat Nyai Sabirah, juga memiliki cerita tentang tokoh yang
sakti melebihi manusia biasa yaitu Nyai Sabirah. Nyai Sabirah ini merupakan salah satu keturunan dari Majapahit dan disegani oleh masyarakat Pati pada
umumnya dan masyarakat Bakaran pada khususnya. Tokoh tersebut memiliki kekuatan-kekuatan magis yang disakralkan oleh masyarakat pendukungnya
meninggalkan petilasan yang dipercaya dapat mengabulkan segala permintaan serta adanya mitos yang masih dipercaya oleh pendukungnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara maupun observasi langsung serta data-data tertulis, sebagian besar masyarakat mengetahui cerita
rakyat Nyai Sabirah. Masyarakat setempat, sangat mempercayai keberadaan Cerita rakyat
Nyai Sabirah begitu juga dengan masyarakat pendatang atau
peziarah juga masih percaya tempat tersebut sebagai tempat keramat. Keberadaan tempat keramat selalu disangkut pautkan dengan keberadaan cerita rakyat Nyai
Sabirah sebagai tempat Muksa Mati beserta raganya yang merupakan tokoh wanita yang disegani oleh masyarakat setempat dan merupakan keturunan
Majapahit, meninggalnya dengan cara muksa, merupakan suatu kematian yang
dianggap mistis, tidak bisa diterima secara akal sehat manusia.
lv Keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa cerita rakyat
mengenai cerita rakyat Nyai Sabirah di Desa Bakaran Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah adalah merupakan sebuah folklor lisan dimana cara
penyebaranya masih melalui mulut ke mulut dan dituturkan dari generasi berikutnya.
2. Isi Cerita