Pendekatan Folklor LANDASAN TEORI

xxxv dengan berbagai tarian-tarian, seperti pada zaman dahulu, pada suatu kerajaan bila tidak dilakukan suatu upacara ritual akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Cerita serupa itu dipentaskan atau akan menampilkan kembali peristiwa yang telah terjadi. Sehingga usaha serupa pada zaman sekarang ini. Fungsi ketiga adalah memberikan pengetahuan tentang dunia. Artinya fungsi ini mirip dengan fungsi ilmu pengetahuan dan filsafat dalam alam pemikiran modern, misalnya cerita-cerita terjadinya langit dan bumi Van Peursen, 1976 :37.

C. Pendekatan Folklor

Pendekatan folklor terdiri atas tiga macam tahap, yaitu pengumpulan, pengulangan, dan penganalisaan. Dalam hal ini yang akan diterapkan mengenai tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian folklor. Ada tiga tahap yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dari objek penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tahap Pra Penelitian di Tempat. Sebelum memulai penelitian, yaitu terjun ke tempat atau daerah, kita hendak melakukan penelitian suatu bentuk folklor, kita harus mengadakan persiapan matang, jika hal ini tidak kita lakukan maka usaha penelitian kita akan mengalami banyak hambatan yang seharusnya tidak akan terjadi. 2. Tahap Penelitian di Tempat Sesungguhnya. Tahap ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan informan, maka sebagai peneliti harus jujur, rendah hati, dan tidak bersikap menggurui. Sikap yang demikian akan membuat informan xxxvi dengan cepat menerima dan memberikan semua keterangan yang diperlukan. Sedangkan cara yang dapat dipergunakan untuk memperoleh semua bahan folklor ditempat adalah melalui wawancara dengan informan dan melakukan pengamatan. 3. Cara Pembuatan Naskah Folklor Bagi Kearsipan. Pada setiap naskah koleksi folklor harus mengandung tiga macam bahan yaitu ; a. Teks bentuk folklor yang dikumpulkan. b. Konteks teks yang bersangkutan. c. Pendekatan dan penilaian informasi maupun pengumpulan folklor. James Danandjaya, 1984: 1 xxxvii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Bentuk Penelitian

Jenis penelitian cerita rakyat ini adalah termasuk dalam jenis penelitian folklor. Jenis folklor terdiri antara tiga macam tahap yaitu: pengumpulan, penggolongan, dan proses analisis. Dalam jenis penelitian ini setiap folklor yang dikumpulkan harus disertai dengan keterangan mengenai bentuk folklor yang diberikan. Bentuk penelitian ini adalah bentuk penilitan diskriptif kualitatif. Bentuk penelitian diskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan berwujud kata- kata dan gambar-gambar yang memiliki arti lebih sekedar angka-angka atau jumlah. Hasil penelitian yang berupa catatan-catatan yang menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung penyajian.Sutopo, 1988:10. Penelitian ini terletak pada tingkah laku manusia sehari-hari dalam keadanya yang rutin secara wajar Van Maanon dalam Sutopo, 1988: 10.Hasil analisis yang dicapai diusahakan sedekat mungkin sesuai dengan data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan nmendiskripsikan peristiwa yang sebenarnya. Bentuk penelitian deskriptif kualitatif itu akan diperoleh berbagai informasi kualitatif dengan deskriptif penuh nuansa yang lebih berharga dari sekunder angka atau jumlah dalam bentuk angka Sutopo, 1988:88 Bentuk penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat dalam penelitian tentang cerita rakyat yang berhubungan