lxxxix
C. Penghayatan Masyarakat
Cerita rakyat Nyai Sabirah sebagai suatu karya sastra yang penyebarannya secara lisan dan turun-temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Hal ini menyebabkan penghayatan masyarakat terhadap cerita tersebut akan berbeda-beda. Penilaian atau tanggapan terhadap suatu karya sastra
tergantung kepada bagaimana penghayatan seseorang secara individu serta hal-hal yang mempengaruhi dirinya. Hal-hal yang mempengaruhi dirinya tersebut adalah
faktor pendidikan, faktor usia, faktor strata masyarakat, faktor religi adan faktor agama, di bawah ini akan dibahas faktor-faktor yang dapat membedakan
penghayatan masyarakat yaitu:
1. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan berpengaruh pula terhadap penghayatan suatu cerita rakyat. Masyarakat Bakaran Wetan dan sekitarnya kebanyakan
sudah mengenyam pendidikan baik SD, SLTP, SLTA maupun perguruan tinggi. Secara teori memang semakin banyak mengenyam ilmu di sekolah,
semakin maju pula pola berfikirnya, namun kondisi masyarakat Bakaran Wetan dan sekitarnya tidak menjadikan faktor pendidikan melindas adat-
istiadat tradisi leluhur mereka hilang. Justru sebaliknya, masyarakat yang kebanyakan masih mempercayai cerita rakyat Nyai Sabirah ini
mengambil hikmah pelajaran yang terkandung dalam cerita, karena mengandung banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang layak ditauladani.
Misalnya mendidik mereka agar selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat Bakaran Wetan menyadari bahwa manusia hidup dengan
xc banyak sekali keterbatasannya, selain itu di dalamnya terkandung pula
pendidikan tentang tingkah laku yang luhur agar memperoleh kedamaian hidup, serta pendidikan tentang sikap penghormatan terhadap leluhur
mereka. Masyarakat Bakaran Wetan yang telah mengenyam pendidikan
seperti SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi justru dapat memilah-milah mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat tersebut. Bagi
masyarakat yang sudah mengenyam pendidikan tinggi, mereka tidak hanya bisa menerima cerita rakyat begitu saja, akan tetapi mereka ingin tahu
lebih detail mengetahui kebenaran cerita rakyat tersebut, dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan cerita rakyat Nyai Sabirah . Jadi
faktor pendidikan memang berpengaruh terhadap penghayatan masyarakat terhadap keberadaan cerita rakyat.
Pengaruh nyata yang mempengaruhi pola berpikir mereka yang rasional dan riil. Namun kepercayaan maupun penghayatan mereka
terhadap cerita rakyat Nyai Sabirah masih tetap kuat hingga saat ini. Masyarakat Bakaran Wetan masih tetap melestarikan adat-istiadat atau
tradisi yang berkaitan dengan cerita rakyat Nyai Sabirah, yakni mengadakan peringatan ritual buka luwur Nyai Sabirah, merti Dhusun
desa setiap tahun sekali dan upacara ledang ketika ada bayi yang baru lahir atau ada pengantin baru.
xci
2. Faktor Usia