akhir pengomposan minggu ke 8 volume kompos di lahan jeruk lebih rendah dibandingkan dengan lahan yang lain. Laju pengomposan dapat ditingkatkan
dengan mencacah bahan kompos sebelum dimasukkan ke dalam LRB. Pencacahan berguna untuk mempermudah dan mempercepat degradasi oleh
mikroorganisme. Namun pengomposan di dalam LRB tidak perlu dilakukan pencacahan, karena sudah terdapat organisme yang dapat
menghancurkanmencacah sampah seperti cacing, rayap, semut, kecoa, dan lain- lain.
Gambar 4B menunjukkan pengaruh dari kedua jenis bahan kompos terhadap volume kompos. Sampah kulit pisang dan kulit nanas mengalami
penurunan volume relatif sama selama delapan minggu, tetapi di minggu ke 8 volume kompos kulit nanas lebih rendah daripada kompos kulit pisang.
4.3.3 Perubahan nisbah C dan N bahan kompos
Kandungan C-organik kompos semakin menurun seiring bertambahnya waktu pengomposan Tabel 9. Sebaliknya, kandungan N-total semakin
meningkat, sehingga didapatkan CN rasio kompos yang semakin menurun dengan semakin lamanya waktu pengomposan.
Pengomposan adalah dekomposisi bahan organik segar menjadi bahan yang menyerupai humus dan rasio CN akan mendekati 10 Indranada, 1986.
Pernyataan tersebut mendukung penelitian ini yang menyebutkan terjadinya penurunan rasio CN hingga mendekati angka 10. Penurunan kandungan C-
organik ini dimungkinkan karena karbon digunakan oleh bakteri karena karbon merupakan sumber energi bagi bakteri untuk merombak bahan organik. Karbon
adalah komponen dan merupakan 50 persen dari bagian massa sel mikroba Kardin, 2005. Selain itu, karbon banyak yang berubah menjadi CO
2
dan menguap ke udara Sutanto, 2002. Perubahan rasio CN merupakan akibat
dekomposisi dan stabilisasi bahan organik saat pengomposan karena mikroorganisme menggunakan karbon sebagai sumber energi dan nitrogen
sebagai pembentuk struktur selnya. Menurut Sutanto 2002 setelah perombakan selesai, mikroorganisme pengurai akan mati. Konsekuensinya unsur hara
penyusun tubuh mikroorganisme akan dilepaskan. Pada tahap ini, rasio CN
menjadi lebih rendah karena banyak karbon yang berubah menjadi CO
2
dan menguap ke udara. Namun sebaliknya kandungan nitrogennya justru meningkat.
Jika dilihat dari Tabel 9, maka dapat dikatakan bahwa lahan jeruk memiliki rasio CN bahan kompos paling tinggi baik pada bulan pertama maupun kedua.
Hal ini disebabkan oleh tingginya C-organik dan rendahnya N-total yang menunjukkan bahwa laju dekomposisi di lahan jeruk lebih lambat Gambar 4A.
Pada lahan kopi rasio CN bahan kompos relatif lebih rendah dibandingkan dengan kedua penggunaan lahan lainnya.
Tabel 9. Kandungan C-org, N-total, dan rasio CN pada bahan kompos Penutup
lahan Bahan
kompos Bulan 1
Bulan 2 C-org
N-tot Rasio
CN C-org
N-tot Rasio
CN Kopi
Kulit Pisang 27.63
1.73 15.78
20.31 2.05
9.94 Kulit Nanas
15.99 1.25
12.80 12.85
1.34 9.77
Jeruk Kulit Pisang
19.34 1.27
15.32 15.77
1.38 11.49
Kulit Nanas 31.43
1.96 16.21
14.97 1.31
11.54 Bera
Kulit Pisang 16.21
1.02 15.70
15.13 1.31
11.52 Kulit Nanas
15.20 0.98
15.91 14.34
1.40 10.29
4.3.4 Tingkat kemasaman kompos dan tanah