Tabel 3. Metode analisis dan alat yang digunakan dalam analisis sifat-sifat tanah di laboratorium
Parameter Metode
Alat
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah: metode penetapan lokasi, metode pengambilan contoh tanah, metode analisis tanah,
metode pengomposan di LRB, dan metode analisis data.
3.3.1 Penetapan lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di kebun percobaan Cikabayan pada beberapa penggunaan lahan yang berbeda sehingga diharapkan memiliki sifat-sifat fisik
tanah berbeda yang berpengaruh terhadap laju pengomposan. Ketiga lahan tersebut adalah lahan kopi, lahan jeruk, dan bera.
Lubang resapan dibuat secara acak mengikuti anjuran yang benar mengenai tata letak pembuatan lubang resapan biopori. Tata letak yang baik yaitu
pada saluran pembuangan air, sekeliling pohon, mengikuti perubahan kontur taman, serta pada tepi taman dan samping pagar. Untuk percobaan ini lubang
resapan biopori dibuat pada sekeliling pohon. Tata letak LRB di sekeliling pohon di tampilkan di Gambar 1. Adapun kombinasi pemberian sampah kulit buah-
buahan di LRB pada setiap penggunaan lahan di tampilkan di Tabel 4.
N-total Kjeldahl
neraca analitik, diggestion apparatus, labu kjeldahl, buret, erlenmeyer 100 ml
C-organik Pengabuan 700
o
C cawan porselen, eksikator, neraca,
tanurfurnace pH
H
2
O 1:1 botol kocok 100 ml, mesin kocok, pH meter
Kadar air Gravimetri
cawan, timbangan, oven, eksikator, Tekstur
Bouyoucos Hidrometer
gelas piala 400ml, milk shaker, hidrometer ASTM, termometer, bak air pengatur suhu,
tabung sedimentasi, dan alat penyumbat Kemantapan
agregat Pengayakan
kering dan basah Ayakan, lumpang, alu, cawan nikel, oven
Bobot jenis partikel
Metode Piknometer
Labu ukur, alat pemanas, timbangan Bobot isi
Metode Silinder cawan, timbangan, oven
Permeabilitas Constant head
method Permeameter pengukuran di lapang
Penetapan kurva pF
Gravimetri cawan, timbangan, oven, pressure dan
membrane plate apparatus
Tabel 4. Jenis sampah organik yang digunakan dalam LRB Penggunaan
Lahan Jenis Sampah
Ulangan 1
2 3
Lahan Kopi A Kulit Pisang S1 AS11 AS12 AS13
Kulit Nanas S2 AS21 AS22 AS23 Lahan Bera B
Kulit Pisang S1 BS11 BS12 BS13 Kulit Nanas S2
BS21 BS22 BS23 Lahan Jeruk C
Kulit Pisang S1 CS11 CS12 CS13 Kulit Nanas S2
CS21 CS22 CS23
3.3.2 Pengambilan contoh tanah
Pengambilan contoh tanah dilakukan di lahan kopi, lahan jeruk, dan lahan bera. Pengambilan contoh tanah meliputi: contoh tanah agregat, contoh tanah
utuh, dan contoh tanah tidak utuh. Contoh tanah agregat digunakan untuk analisis kemantapan agregat. Contoh tanah utuh digunakan untuk analisis bobot isi, kurva
pF, dan permeabilitas. Contoh tanah tidak utuh digunakan untuk analisis kadar air, bobot jenis partikel, dan tekstur tanah. Lokasi pengambilan contoh tanah
tampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema tata letak LRB dan lokasi pengambilan contoh tanah di setiap penggunaan lahan
Keterangan: : Pohon
: LRB P : LRB di isi kulit pisang; N : LRB di isi kulit nanas
: Lokasi pengambilan contoh tanah
P1
N3 P3
P2
N2 N1
100
cm
100
cm
Pengambilan contoh tanah bertempat di sekeliling lokasi LRB dengan metode komposit untuk contoh tanah tidak utuh, jarak antara LRB dengan tempat
pengambilan contoh adalah 50 cm. Masing-masing lokasi penelitian diambil 10 contoh tanah utuh, 3 kaleng contoh tanah tidak utuh, dan beberapa contoh tanah
agregat. Pengambilan contoh tanah utuh dilakukan pada kedalaman sekitar 2-7 cm
dari permukaan tanah. 3.3.3 Analisis tanah
Beberapa metode yang digunakan untuk analisis tanah telah disebutkan pada Tabel 3 yang meliputi analisis: kadar air, tekstur, kemantapan agregat, bobot
jenis partikel, bobot isi, permeabilitas, dan kurva pF.
3.3.4 Pengomposan di LRB