Kinerja Keuangan Uraian Teoritis

2.1.2 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangannya disamping data – data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumny Mulyadi,2001:178. Kinerjaperusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secaraperiodik, laporan berupa neraca, rugi laba, arus kas, dan perubahan modalyang secara bersama-sama memberikan suatu gambaran tentang posisikeuangan perusahaan. Informasi dalam laporan keuangan digunakan investoruntuk memperoleh perkiraan tentang laba dan deviden dimasa mendatang danrisiko atas penilaian tersebut Weston Brigham,1993: 86. Dengan demikianpengukuran kinerja dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai alatprediksi pertumbuhan kekayaan pemegang saham.Kinerja keuangan pada perusahaan perbankan dapat dinilai denganmenggunakan pendekatan analisis rasio keuangan. Jika kinerja perusahaanpublik meningkat maka nilai perusahaan akan semakin tinggi. Di bursa efekhal seperti itu akan di respon oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia IAI 1996 dalam Febriyani dan Zulfadin, 2003: 54, kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Penilaian kinerja perbankan penting dilakukan baik oleh manajemen,pemegang saham, pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan dan terkaitdengan distribusi kesejahteraan di antara mereka.Helfert dalam Lidiadni: 2003: 36 mengemukakan bahwa dalam menilaikinerja perusahaan yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaandalam hal ini investor, manajer, kreditor, pemerintah dan masyarakat umum.Mereka akan menilai perusahaan dengan ukuran keuangan tertentu sesuaidengan tujuannya. Ketentuan tingkat kesehatan bank dimaksudkan agar dapatdigunakan sebagai tolok ukur bagi pihak- pihak yang berkepentingan tersebut. Menurut Ikhsan 2005:28 pengukuran kinerja dibagi menjadi dua yaitu : 1. Pengukuran kinerja konvensional Dalam manajemen konvensional, pencapaian visi misi organisasisebagai institusi pencipta kekayaan diukur hanya dengan menggunakanukuran keuangan yang bertolak pada hasil akhir yang nampak darilaporan keuangan terutama dari neraca dan laporan laba rugi yangmerupakan rekaman data keuangan historis dan hasil realisasianggaran yang merupakan refleksi dari proses operasional manajemenperusahaan. 2. Pengukuran kinerja kontemporer Dalam perkembangannya terdapat dua konsep pengukuran kinerjadalam pengukuran kinerja kontemporer yaitu :  Economic Value Added EVA adalah nilai tambah ekonomis yangdiciptakan perusahaan dari kegiatan atau strategisnya selama periodetertentu.  Balance Score Card BCS adalah suatu alat untuk mengukur kinerjaeksekutif dimasa depan yang mencakup aspek keuangan dan nonkeuangan. Pengukuran kinerja keuangan pada sektor perbankan ini menggunakanpengukuran kinerja konvensional yang diukur dengan berdasarkan pada nilairasio-rasio keuangannya yaitu CAR, ROA, LDR, dan NIM.

2.1.3 Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

1 70 112

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 84

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

1 36 105

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 8 43

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

Pengaruh Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2009-2013).

0 1 10

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

0 0 13