NIM = Net Interest Margin e = Residual
3.7.2.1 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauhkemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilaikoefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas Ghozali, 2005:31. Nilai yang mendekati 1satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.7.2.2 Uji Signifikan Simultan F
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh tingkat kinerjabank terhadap terjadinya perubahan harga saham secara
simultan.Digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama- samaantara variabel bebas terhadap variabel terikat atau dependen. Pengujian
inidilakukan menggunakan uji distribusi F, yaitu dengan membandingkan antarakritis F
tabel
dengan F hitung F
rasio
. 1. Jika F
hitung
F
tabel
k-1,n-k maka diterima hipotesis nol Ho, artinya secarastatistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel setiap rasio
keuangan CAR, ROA, LDR, NIM tidak berpengaruh terhadap perubahan hargasaham perusahaan perbankan.
2. Jika F
hitung
F
tabel
k-1,n-k maka menolak hipotesis nol Ho dan menerima hipotesis alternatif Ha, artinya secara simultan dapat
dibuktikan bahwa semua variabel rasio keuangan CAR, ROA, LDR, NIM berpengaruhterhadap perubahan harga saham perusahaan
perbankan. 3.
Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 ά = 0,05
3.7.2.3 Uji Signifikan Parsial t
Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebasterhadap variabel terikat.
1. Jika t
hitung
t
tabel
n-k-1 maka menerima hipotesis nol Ho artinya variabelrasio keuangan CAR,
ROA, LDR, NIMtersebut tidak
berpengaruhterhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan.
2. Jika t
hitung
t
tabel
n-k-1 maka menolak hipotesis nol Ho dan menerimahipotesis alternatif Ha, maknanya secara parsial setiap rasio
keuanganCAR, ROA, LDR, NIM yang menyatakan bahwa suatu
variabelindependen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
3.
Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 ά = 0,0
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 10 Perusahaan
dan 10 perusahaan tersebut sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel
dapat dilihat secara jelas pada lampiran i. Berdasarkan deskriptif data yang diperoleh sejak tahun 2009-2013 yang meliputi nilai
tertinggi maximum, nilai terendah minimum, dan nilai rata-rata mean dari variabel yang diteliti, baik itu variabel independen yang dalam hal ini adalah CAR X
1
, ROA X
2
, LDR X
3
, NIM X
4
serta variabel dependen yaitu Harga Saham Y, dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Deskriptif Data Penelitian
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Descriptive Statistics
N Range
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Variance HARGA SAHAM
50 10492.00
8.00 10500.00
3373.0600 2964.64318
8789109.200 CAR
50 .10
.12 .22
.1542 .02245
.001 ROA
50 .05
.00 .05
.0260 .01103
.000 LDR
50 10.74
.10 10.84
1.7461 2.90263
8.425 NIM
50 .10
.01 .11
.0573 .01937
.000 Valid N listwise
50
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa : 1. Variabel Capital Adequacy Ratio CAR memiliki jumlah sampel sebanyak 50,
nilai minimum 0,12, nilai maksimum 0,22, mean nilai rata-rata sebesar 0,1542, dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,02245.
2. Variabel Return On Assets ROA memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,05, mean nilai rata-rata sebesar 0,0260, dan
Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,01103 3. Variabel Loan Deposit Ratio LDR memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai
minimum 0,10, nilai maksimum 10,84, mean nilai rata-rata sebesar 1,7461, dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 2,90263.
4. .Variabel Net Interest Margin NIM memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai minimum 0,1, nilai maksimum 0,11, mean nilai rata-rata sebesar 0,0573, dan
Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,01937. 5. Variabel Harga Saham memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai minimum 8,
nilai maksimum 10.500, mean nilai rata-rata sebesar 3373,0600, dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 2964,64318.
6. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 50 sampel.
4.2 Hasil Analisis 4.2.1 Uji Asumsi Klasik
Metode Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda berguna untuk menguji pengaruh dari variabel
Independen terhadap Variabel Dependen dalam suatu penelitian. Sebelum melakukan uji hipotesis penelitian ini, terlebih dahulu peneliti akan melakukan uji asumsi klasik, hal
tersebut berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas, dan untuk melihat apakah penelitian tersebut terjadi multikolinearitas,
heterokedastisitas dan autokorelasi atau tidak. Menurut Ghozali 2005:123 asumsi klasik harus memenuhi:
berdistribusi normal, non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi
tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna,
non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi,
homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan kepengamatan yang lain adalah konstan atau sama.
4.2.1.1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolineraitas dilakukan untuk melihat apakah antara variabel-variabel terdapat multikolinearitas atau tidak. Menurut ghozali 2005:91
Uji
multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas.
Kriteria pengujian: Tidak ada multikolinearitas yang terjadi apabila nilai Tolerance 10 dan
nilai VIF 10. Ada multikolinearitas yang terjadi apabila nilai Tolerance 10 dan nilai
VIF 10.
Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF Constant
3469.399 2295.432
1.511 .138
CAR 13290.050
13205.288 .101
3.006 .320
.868 1.153
ROA 205941.548 30155.428
.766 6.829
.682 .689
1.451 LDR
-109.259 103.504
-.107 -1.056
.297 .845
1.183 NIM
-6626.953 16985.166
-.043 -.390
.698 .705
1.419 a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Dengan menggunakan SPSS didapat data seperti diatas, dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance untuk masing-masing variabel lebih besar dari 10
0.1 dan nilai VIF untuk seluruh variabel tidak lebih besar dari 10, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada seluruh variabel.
4.2.1.2 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk melihat apakah data telah terdistribusi normal atau tidak.
a. Analisis Grafik
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Dari gambar 1, dapat dilihat pola yang dibentuk dari grafik histogram menunjukan pola yang berdistribusi normal. Dan dari gambar 2, dapat dilihat pola
pesebaran titik-titik berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis. Sehingga dapat dinyatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Analisis Statistik
Untuk analisis statistik, penulis menggukana metode kolmogorov-smirnov untuk menguji normalitas data. Uji normalitas dilakukan dengan model
kolgomorov-smirnov. MenurutGhozali 2005:115 memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi
normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari:
a nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,
b nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal.
Dengan menggunakan SPSS, sebelum dilakukan pengujian, data tersebut diatas ditentukan nilai residual datanya terlebih dahulu, Setelah nilai
residual didapat, dilakukan pengujian kolmogor-smirnov terhadap nilai residual. Dengan menggunakan SPSS didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1852.81350215
Most Extreme Differences Absolute
.085 Positive
.085 Negative
-.072 Kolmogorov-Smirnov Z
.601 Asymp. Sig. 2-tailed
.863 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Untuk uji normalitas kolmogorov-smirnov dengan menggunakan SPSS, data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig. pada uji
tersebut lebih besar dari 0,05. Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai Asymp.
Sig. hasil uji tersebut adalah 0.863 0,05. Sehingga dalam uji kolmogorov-smirnov ini, data dinyatakan berdistribusi normal.
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Untuk uji heteroskedastisitas, penguji menggunakan metode Gletzer Test, dengan menggunakan SPSS, pengujian dilakukan terhadap nilai absolut dari
residual. Kriteria pengujian adalah apabila nilai signifikansi Sig. atau probabilitas pada masing-masing variabel independen 5 maka data tidak
mengalami heteroskedastisitas. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
3469.399 2295.432
1.511 .138
CAR 13290.050
13205.288 .101
3.006 .320
ROA 205941.548
30155.428 .766
6.829 .682
LDR -109.259
103.504 -.107
-1.056 .297
NIM -6626.953
16985.166 -.043
-.390 .698
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Dari hasil pengujian diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada nilai signifikansi Sig. dari masing-masing variabel yang lebih kecil dari 5, sehingga seluruh variabel
pada penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.2.1.4 Uji Autokorelasi
Untuk uji autokorelasi, pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Durbin- Watson dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.5 Kriteria Pengujian Metode Durbin-Watson
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
1. Tidak ada autokorelasi positif. 2. Tidak ada autokorelasi positif.
3. Tidak ada autokorelasi negatif. 4. Tidak ada autokorelasi negatif.
5. Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif. Tolak
Ragu - ragu Tolak
Ragu - ragu Tidak ditolak
0 d dl dl d du
4–dl d 4 4–du d 4–dl
du d 4-du
Hasil pengujian: Berikut adalah tabel untuk uji autokorelasi dengan metode Durbin-Watson
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
.781
a
.609 .575
1933.40791 1.526
a. Predictors: Constant, NIM, LDR, CAR, ROA b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Dengan signifikansi 5 = 0,05; jumlah data n = 50, dan jumlah variabel bebas k = 4, pada table Durbin-Watson didapat dL = 1,378 dan dU = 1,721. Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwa nilai d = 1,526; yang artinya dL d dU yang artinya Tidak ada autokorelasi positif yang terjadi, sehingga keputusan yang dapat
diambil adalah ragu-ragu.
4.2.2Analisis Regresi
Setelah data dikatakan normal, maka dari variabel-variabel tersebut dapat ditentukan model regresi linear berganda. Dengan menggunakan SPSS
didapat persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil AnalisisRegresi
Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai a = 3469,39; b1 = 13.290,05; b2 = 205.941,55; b3 = -109,26; dan b4 = -6.626,95. Sehingga didapat model regresi
linear berganda sebagai berikut :
Y = 3469,39 + 13.290,05CAR + 205.941,55ROA - 109,26LDR -6.626,95NIM + e
Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linier berganda memeiliki arti sebagai berikut : 1. konstanta a sebesar 3469,39 mempunyai arti apabila rasio-rasio keuangan sama
dengan nol maka harga saham perusahaan perbankan bernilai positif sebesar 3469,39
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta Constant
3469.399 2295.432
1.511 .138
CAR 13290.050
13205.288 .101
3.006 .320
ROA 205941.548
30155.428 .766
6.829 .682
LDR -109.259
103.504 -.107
-1.056 .297
NIM -6626.953
16985.166 -.043
-.390 .698
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber : Data Olahan SPSS,2014
2. koefisien regresi CAR sebesar 13.290,05 mempunyai arti setiap kenaikan rasio ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan
perbankan sebesar 13.290,05satuan. 3. koefisien regresi ROA sebesar 205.941,55 mempunyai arti setiap kenaikan rasio
ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positip terhadap harga saham perusahaan perbankan sebesar 205.941,55 satuan.
4. koefisien regresi LDR sebesar -109,26 mempunyai arti setiap kenaikan rasio LDR sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan
perbankan sebesar 109,26 satuan. 5. koefisien regresi NIM sebesar -6.626,95 mempunyai arti setiap kenaikan rasio NIM
sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan perbankan sebesar 6.626,95 satuan.
4.2.3 Pengujian Hipotesis