Semakin kecil jumlahpinjaman berbunga, semakin kecil pula beban bunga kredit yang ditanggung perusahaan. Dengan demikian, dipandang
dari segi beban bunga, perusahaan tersebut lebih efisien operasi bisnisnya. Apabila beban biaya operasional yang lain wajar, dengan
beban bunga pinjaman kecil diharapkan profitabilitas perusahaan meningkat Sutojo dan Kleinsteuber,2004 : 37.
c. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas meliputi gross profit margin GPM, net profit
margin NPM, return on asset ROA, return on equity ROE, earning per share EPS, payout ratio PR, retention ratio RR, dan productivity
ratio PR. d. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas terdiri dari receivable turn over RTO rata-rata penerimaan piutang RPP, inventory turn over ITO, lama persediaan
mengendap LPM, dan total asset turn over TATO.
2.1.3.3 Rasio – rasio yang Mempengaruhi Harga Saham
Dalam penelitian ini, dipaparkan bahwa rasio – rasio yang mempengaruhi harga saham adalah Capital Adequacy Ratio CAR, Retrun On Assets
ROA, Loan Deposit Ratio LDR, dan Net Interest Margin NIM. 1. Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai oleh modal sendiri bank, di samping memperoleh dana – dana dari sumber –
sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman dan lain – lain Dendawijaya, 2001:122.
Dengan kata lain CAR merupakan rasio kinerja bank untuk menguikur kecakupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan resiko. Semakin besar persentase CAR suatu bank maka menunjukkan semakin besar daya tahan suatu
bank dalam menghadapi penyusutan nilai harta bank yang timbul karena adanya harta yang bermasalah.
2. Retrun On Assets ROA ROA adalah rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan selama periode tertentu Dendawijaya, 2001 : 120. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa
menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. ROA dihitung berdasarkan
perbandingan laba bersih dan rata – rata total asset. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.
3. Loan Deposit Ratio LDR LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang
disalurkan kemasyarakat Kredit dengan jumlah dana masyarakat dan
modal sendiri yang digunakan Mulyono, 2001 : 101. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang
dilakukan nasabah deposan dengan mengadalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Semakin tinggi LDR maka akan memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan.
Sebaliknya, angka LDR yang rendah akan menunjukan tingkat ekspansi kredit yang rendah dibandingkan dengan dana yang
diterimanya dan menunjukan bahwa bank masih jauh dari maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasi.
4. Net Interest Margin NIM Net Interest Margin NIM merupakan rasio keuangan yang mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan net interest income atas pengelolaan besar aktiva produktif. Rasio ini menggambarkan tingkat
jumlah pendapatan bunga bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank Tarmizi dan Willyanto,
2003:37-38, jadi semakin besar nilai NIM maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh dari pendapatan bunga dan akan
berpengaruh pada kenaikan harga saham. Dari besarnya rasio ini dapat dilihat bagaimana kemampuan bank
dalam memaksimalkan pengelolaan terhadap aktiva yang bersifat produktif untuk melihat seberapa besar perolehan pendapatan bunga
bersih yang diperoleh. Semakin tinggi rasio NIM maka meningkatkan
pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank sehingga manajemen perusahaan telah dianggap bekerja dengan baik,
sehingga kemungkinan suatu bank berada dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
2.1.4 Pengertian Bank