Tabel 3.3 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan
Go Public
NO. Nama Perusahaan Kode
1 PT. Bank Mandiri, Tbk
BMRI 2
PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk BBRI
3 PT. Bank Central Asia, Tbk
BBCA 4
PT. Bank Negara Indonesia, Tbk BBNI
5 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
BNGA 6
PT. Bank Permata, Tbk BNLI
7 PT. Bank Panin, Tbk
PNBN 8
PT. Bank Danamon, Tbk BDMN
9 PT. Bank International Indonesia, Tbk
BNII 10
PT. Bank Tabungan Negara, Tbk BBTN
Sumber: http:www.idx.co.idHomeListedCompaniesReportDocumenttabid91l
anguageid-IDDefault.aspx diakses 25 Juni 2014
Penelitian ini merupakan data time series, jadi jumlah data sesuai dengan jumlah keseluruhan populasi yaitu data laporan keuangan dari 10 perusahaan bank selama lima tahun 2009-2013.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala secara numerik Kuncoro, 2003 : 124. Data yang terdapat dalam
penelitian ini merupakan data sekunder, menurut Umar 2002 : 84 data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk label, grafik, diagram dan
lainnya sehingga lebih informative jika digunakan pihak lain. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua teknik, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diambil dari buku, jurnal, makalah, penelitian terdahulu dan situs
internet dengan mengunduh data yang dibutuhkan melalui website www.idx.co.id
. Sementara
data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numeric dan merupakan data sekunder. 3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 19.0. Model yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah model analisis
regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh variabel rasio keuangan terhadap harga saham, kemudian dilakukan uji statistik t dan uji klasik F untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap variable dependen. Analisis Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian
hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi : uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji
heteroskesdasitas, uji autokorelasi.
3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.7.1.1 Uji Normalitas Data
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normalataukah tidak.
Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan mengamatigrafik Normal Probability Plot yang dihasilkan melalui perhitungan SPSS.Apabila grafik tersebut menunjukkan
titik-titik yang menyebar disekitargaris lurus diagonal dan mengikuti arah garis tersebut atau berada disekitardan sepanjang garis 45°, maka regresi memiliki distribudi data
normal,sebaliknya jika titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis tersebut, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005 :
214. 3.7.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menunjukkan apakah terdapathubungan korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel bebas yang terdapat
dalam model, yaitu koefisien korelasinya tinggi ataubahkan satu Algifari, 2000: 84. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejalamultikolinieritas dilakukan dengan melihat
harga VIF Variance InflationFactor melalui SPSS. Apabila nilai tolerence-nya diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, maka model regresi bebas dari multikolinieritas Ghozali,
2005 :65.
3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model regresididapat penaksir yang efisien baik dalam sampel besar maupun kecil karenaitu maka dilakukan
uji heteroskedastisitas. Melalui SPSS dapat dilihat pola yang dihasilkan dari scatter plot. Apabila scatter plot menunjukkan pola tertentu maka model regresi dinyatakan
memiliki gejala heteroskedastisitas Ghozali,2005:210. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot
yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual SRESID dengan Regression Standardized Predicted Value ZPRED Ghozali, 2005. Dasar
pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah :
1. Jika terdapat pola tertentu, yaitu titiknya membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang,melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan terdapat
masalah heteroskedastisitas. 2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
3.7.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokeralasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan t
1
atau sebelumnya Erlina, 2007. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
autokorelasi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan menggunakan uji Durbion Watson DW. Menurut Sugiyono 2006:76 mengemukakan bahwa
terjadinya Autokorelasi jika nilai Durbin-Watson DW memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson DW 5. Selain itu, panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi adalah sebagai berikut:
1. Nilai Durbin-Watson terletak antara batas atas dan Upper Bound dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi
positif. 3. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih
kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DW dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan
Ghozali, 2001
3.7.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui apakah rasio keuangan yang
merupakan variabel bebas dapat mengukur tingkat harga saham. Analisis ini untuk menunjukkan hubungan pengaruh antara kinerja keuangan yang diproksikan dengan
rasio CAR x
1
, ROA x
2
, LDR x
3
, dan NIM x
4
terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan Y.Model dalam penelitian ini adalah:
Y = a +X
1
CAR + X
2
ROA + X
3
LDR + X
4
NIM + e Keterangan :
Y = Harga Saham Perusahaan Perbankan a = Bilangan Konstanta
X
1
,
X
2
,
X
3
,
X
4
,
= Koefisien Regresi Variabel Independen CAR = Capital Adequacy Ratio
ROA = Retrun On Assets LDR = Loan Deposit Ratio
NIM = Net Interest Margin e = Residual
3.7.2.1 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauhkemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilaikoefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas Ghozali, 2005:31. Nilai yang mendekati 1satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.7.2.2 Uji Signifikan Simultan F
Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh tingkat kinerjabank terhadap terjadinya perubahan harga saham secara
simultan.Digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama- samaantara variabel bebas terhadap variabel terikat atau dependen. Pengujian
inidilakukan menggunakan uji distribusi F, yaitu dengan membandingkan antarakritis F
tabel
dengan F hitung F
rasio
. 1. Jika F
hitung
F
tabel
k-1,n-k maka diterima hipotesis nol Ho, artinya secarastatistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel setiap rasio
keuangan CAR, ROA, LDR, NIM tidak berpengaruh terhadap perubahan hargasaham perusahaan perbankan.
2. Jika F
hitung
F
tabel
k-1,n-k maka menolak hipotesis nol Ho dan menerima hipotesis alternatif Ha, artinya secara simultan dapat
dibuktikan bahwa semua variabel rasio keuangan CAR, ROA, LDR, NIM berpengaruhterhadap perubahan harga saham perusahaan
perbankan. 3.
Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 ά = 0,05
3.7.2.3 Uji Signifikan Parsial t
Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebasterhadap variabel terikat.
1. Jika t
hitung
t
tabel
n-k-1 maka menerima hipotesis nol Ho artinya variabelrasio keuangan CAR,
ROA, LDR, NIMtersebut tidak
berpengaruhterhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan.
2. Jika t
hitung
t
tabel
n-k-1 maka menolak hipotesis nol Ho dan menerimahipotesis alternatif Ha, maknanya secara parsial setiap rasio
keuanganCAR, ROA, LDR, NIM yang menyatakan bahwa suatu
variabelindependen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
3.
Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 ά = 0,0
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 10 Perusahaan
dan 10 perusahaan tersebut sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel
dapat dilihat secara jelas pada lampiran i. Berdasarkan deskriptif data yang diperoleh sejak tahun 2009-2013 yang meliputi nilai
tertinggi maximum, nilai terendah minimum, dan nilai rata-rata mean dari variabel yang diteliti, baik itu variabel independen yang dalam hal ini adalah CAR X
1
, ROA X
2
, LDR X
3
, NIM X
4
serta variabel dependen yaitu Harga Saham Y, dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Deskriptif Data Penelitian
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Descriptive Statistics
N Range
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Variance HARGA SAHAM
50 10492.00
8.00 10500.00
3373.0600 2964.64318
8789109.200 CAR
50 .10
.12 .22
.1542 .02245
.001 ROA
50 .05
.00 .05
.0260 .01103
.000 LDR
50 10.74
.10 10.84
1.7461 2.90263
8.425 NIM
50 .10
.01 .11
.0573 .01937
.000 Valid N listwise
50
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel 4.1 maka dapat dijelaskan bahwa : 1. Variabel Capital Adequacy Ratio CAR memiliki jumlah sampel sebanyak 50,
nilai minimum 0,12, nilai maksimum 0,22, mean nilai rata-rata sebesar 0,1542, dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,02245.
2. Variabel Return On Assets ROA memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,05, mean nilai rata-rata sebesar 0,0260, dan
Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,01103 3. Variabel Loan Deposit Ratio LDR memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai
minimum 0,10, nilai maksimum 10,84, mean nilai rata-rata sebesar 1,7461, dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 2,90263.
4. .Variabel Net Interest Margin NIM memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai minimum 0,1, nilai maksimum 0,11, mean nilai rata-rata sebesar 0,0573, dan
Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 0,01937. 5. Variabel Harga Saham memiliki jumlah sampel sebanyak 50, nilai minimum 8,
nilai maksimum 10.500, mean nilai rata-rata sebesar 3373,0600, dan Standart Deviation atau Simpangan baku sebesar 2964,64318.
6. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 50 sampel.
4.2 Hasil Analisis 4.2.1 Uji Asumsi Klasik