Bahan Bakar Solar Kondisi Usulan Pengendalian Persediaan

penebusan adalah pada 23.941,916 lt. Sesuai dengan ketersediaan truk tangki pengangkut BBM, maka nilai jumlah penebusan BBM premium SPBU XYZ adalah sebesar 24.000 kl. Saat pemesanan ulang BBM SPBU XYZ yang tepat adalah pada saat ketersediaan stok di tangki pendam adalah pada kondisi ketersediaan sebesar 24.007,983 l.

4.5.2 Bahan Bakar Solar

I. Harapan Pemakaian dalam Masa Pesan HP Hasil perhitungan nilai harapan pemakaian solar dalam masa tenggang ditunjukkan pada lampiran 7, dengan tenggang waktu pesan adalah sehari. Menunjukkan bahwa nilai harapan pemakaian dalam masa tenggang pesan atau HP adalah 4.784,374 l per hari. Selama masa tenggang pemesanan solar akan ada harapan pemakaian atau penjualan sebesar 4.784,374 lt. II. Pemesanan optimal Q dihitung dengan menggunakan : diasumsikan bahwa ∑ki-SPPKi= 0 maka : = 2 4.784,3736 143.300 11,472 = 10.932,681 lt Nilai ini merupakan nilai optimum pemesanan solar dalam setiap kali penebusan. Nilai biaya pesan yang tepat sama dengan biaya simpan dan pada saat biaya total persediaan minimum akan didapatkan pada nilai pemesanan sebesar 10.932,681 lt. III. Peluang Kehabisan Persediaan P KP optimal dihitung berdasarkan : - Harapan pemakaian per hari = 4.784,374 lt - Q optimal = 10.932,681 lt - Biaya penyimpanan h = Rp. 11,472,- - Biaya kehabisan persediaan BKP = Rp. 53,157,- Dengan demikian : = 11,472 10.932,681 4.784,3736 53,15704 = 0,4932 Hal ini menunjukkan bahwa nilai peluang kehabisan persediaan P KP solar yang akan memberikan tambahan biaya yang paling minimum adalah pada nilai 0,4932. Nilai kurva normal pada Lampiran 12 menunjukkan nilai z atau faktor keamanan adalah sebesar 2,47 untuk nilai PKP sebesar 0,4932. Selanjutnya nilai faktor keamanan ini akan digunakan dalam analisis perhitungan persediaan cadangan solar. IV. Persediaan cadangan dihitung berdasarkan : Persediaan Cadangan = Faktor keamanan X σ Faktor keamanan sudah diketahui yaitu sebesar 2,47. Berdasarkan data perhitungan persediaan cadangan solar pada Lampiran 10 dan dengan menggunakan persamaan nilai rata – rata adalah jumlah total permintaan di bagi dengan jumlah hari penjualan, maka x¯ = 1.649.784 = 4.924,73 l 335 Nilai σ didapatkan dari perhitungan : σ = ∑ Xi – X 2 n σ = 338.331.164,28 = 1.004,959 335 Bila faktor keamanan adalah 2,47 maka : Persediaan cadangan = 2,47 X 1.004,959 = 2.482,250 lt V. Saat Pesan Ulang Ekonomis dihitung dengan : Saat Pesan Ulang = Persediaan Cadangan + Harapan Pemakaian Persediaan Saat Pesan = 2.482,250 lt + 4.784,374 lt = 7.266,6234 lt Bearti nilai saat pesan ulang untuk solar adalah pada saat persediaan sebesar 7.266,624 lt. Metode pengendalian EOQ probabilistik untuk produk solar menunjukkan bahwa nilai pemesanan persediaan optimum setiap kali melakukan penebusan adalah pada 10.932,681 lt. Sesuai dengan ketersediaan truk tangki pengangkut BBM, maka nilai jumlah penebusan solar SPBU XYZ yang tersedia adalah pada kapasitas sebesar 8,000 kl. Terjadi selisih kekurangan jumlah pemesanan sebesar 2.932,681 lt akibat terjadinya keterbatasan kapasitas tangki truk pengeriman BBM. Nilai kekurangan ini dapat ditambahkan pada nilai persediaan cadangan solar yaitu 2.482,250 lt + 2.932,681 lt sehingga nilai persediaan solar adalah pada nilai 5.414,931 lt. Nilai persediaan cadangan solar ini akan berpengaruh terhadap saat pesan ulang solar yang disarankan metode EOQ probabilistik yaitu pada nilai persediaan stok adalah 5.414,931 lt + 4.784,374 lt harapan pemakaian saat pesan sehingga didapatkan nilai saat pesan adalah sebesar 12.681,555 lt. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa saat pemesanan ulang solar SPBU XYZ yang tepat adalah pada saat ketersediaan stok solar di tangki pendam sebesar 12.681,555 lt.

4.5.3 Bahan Bakar Pertamax