Kehabisan persediaan disebabkan oleh kemungkinan tingkat pemakaian persediaan yang berbeda dari yang direncanakan atau tenggang waktu pesanan
yang berbeda dari yang telah dijanjikan, maka besar kecilnya biaya kehabisan persediaan atau BKP sangat tergantung kepada sampai seberapa besar peluang
kehabisan persediaan selama masa tenggang pesanan. BKP = D
BK ∑ Ki – SP P Ki Q
Dimana : BK
= Biaya Kehabisan Persedian per unit Rp Ki
= Kebutuhan masa tenggang SP
= Saat Pesan Ulang P
= Siklus Pesan Ulang Biaya simpan dalam probabilistik terdiri atas dua macam. Pertama, biaya
simpan untuk setiap siklus pesanan. Kedua, biaya simpan persediaan cadangan BS = h SP
– HP HP
= Harapan pemakaian masa tenggang pesan Biaya total persediaan untuk model probabilistik adalah :
BTP = D S + Q h + h SP
– HP + D BK ∑ Ki – SP P Ki
Q 2 Q
Q optimal model probabilistik adalah : Q
= S + BK ∑ Ki – SP P Ki
h
2.5. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses yang dikembangkan secara bertahap dan sistematis. Artinya memiliki kriteria yang sistematis melalui sistem-sistem
prosedur tertentu yang jelas dan teratur. Suatu kriteria yang baik haruslah yang dapat memenuhi tiga syarat berikut :mempunyai suatu ukuran atau nilai yang jelas
untuk pengambilan keputusan yang tepat, dapat digunakan untuk menilai berbagai alternatif pilihan, dapat dengan mudah dihitung dan dijabarkan. Nasendi dan
Anwar, 1985.
Gambar 7. Masalah Kehabisan Persediaan dan Persediaan Cadangan dalam Masa Tenggang Siswanto 2007
Hasil kajian Kusumawardani 2007, menunjukkan penilaian kepada prinsip pendekatan faktual dalam mengambil keputusan oleh pemilik perusahaan
pada IKM ”ChiDe Wrougt Iron Design”adalah pada rentang kriteria setuju yaitu fakta yang terjadi antara lain kebijakan dan rencana kerja perusahaan didasarkan
pada data dan informasi yang riil di lapangan, perusahaan menggunakan data
statistik sebelum mengambil keputusan seperti data tingkat penjualan.
Suardi 2001 menyatakan keputusan yang efektif didasarkan kepada hasil analisis data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah
yang digunakan dalam menerapkan prinsip ini adalah :
1. Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi. 2. Memastikan data dan informasi yang akurat, dapat dipercaya.
3. Menganalisis data dan informasi dengan metode yang benar. 4. Memahami penggunaan teknik statistik.
5. Membuat keputusan dan menindaklanjutinya berdasarkan hasil analisis dan pengalaman.
Menurut Hawkins et al. 2007, terdapat tiga tipe proses pembelian yaitu: nominal decision making, limited decision making dan extended decision making
Gambar 8. Nominal decision making dapat juga digambarkan sebagai proses pembelian yang berdasarkan kebiasaan habitual decision making yang dalam
Q Q
HP SP
K Persediaan
Tersedia
Persediaan Cadangan
Kehabisan Persediaan
proses pembeliannya tidak melalui tahap evaluasi alternatif. Limited decision making merupakan tahap-tahap proses pembelian yang memerlukan adanya
evaluasi alternatif atas produkjasa yang akan dibeli, pencarian informasi dapat bersumber dari internal dan atau eksternal dan adanya tahap evaluasi alternatif
sebelum tahap pembelian dilakukan. Sedangkan extended decision making merupakan suatu proses pembelian yang melalui tahap-tahap pembelian yang
lebih kompleks seperti pada tahap evaluasi alternatif dan tahap penilaian setelah pembelian yang dapat menghasilkan ketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataan terhadap produk atau jasa yang dibeli.
Gambar 8. Purchase Decision Making Hawkins et al., 2007 Secara garis besar tahap-tahap proses pembelian melalui beberapa tahap sebagai
berikut : a.
Pengenalan Kebutuhan problem recognition Tahapan pengenalan kebutuhan mulai dirasakan konsumen ketika adanya
ketidaksesuaian antara keadaaan aktual situasi konsumen sekarang dengan keadaan yang diinginkan.
Low-involvement purchase
Nominal decision making Problem recognition
Selective Information search
Limited internal
Purchase Postpurchase
No dissonance Very limited
evaluation Problem recognition
Generic
Postpurchase Dissonance
Complex evaluation Purchase
Alternative evaluation Many attributes
Complex decision rules
Many alternatives Information search
Internal External
Problem recognition Generic
Extended decision making High-involvement
purchase Limited decision making
Information search Internal
External
Alternative evaluation Few attributes
Simple decision rules Few alternatives
Purchase Postpurchase
No dissonance Limited evaluation
b. Pencarian Informasi information search
Pencarian informasi adalah suatu aktivitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan pencarian internal atau perolehan informasi
dari lingkungan pencarian eksternal. Sumber-sumber informasi dapat bersumber dari:
1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan. 2. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
3. Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen. 4. Sumber pengalaman: ingatan, penanganan.
c. Evaluasi Alternatif alternative evaluation
Evaluasi alternatif adalah dimana konsumen mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai yang terbaik untuk memenuhi kebutuhannya.
d. Keputusan Pembelian purchase
Tahap ini dimana konsumen harus mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, dimana membeli, kapan akan membeli dan bagaimana cara membayarnya.
e. Evaluasi Setelah Pembelian postpurchase
Evaluasi dilakukan setelah proses pembelian terjadi. Hasil evaluasi setelah pembelian dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen merasa
puas, maka keyakinan dan sikap yang terbentuk akan berpengaruh positif terhadap pembelian selanjutnya.
2.6. Pasar Bisnis