Etiologi Penilaian Terhadap Luka Bakar

Luka bakar merupakan respons kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhutermal. Luka bakar dengan ketebalan parsial merupakan luka bakar yang tidak merusak seluruh epitel kulit namun hanya merusak sebagian dari epitel, biasanya dapat pulih dengan penanganan konservatif. Luka bakar dengan ketebalan penuh, merusak semua sumber –sumber pertumbuhan kembali epitel kulit dan biasanya membutuhkan eksisi dan cangkok kulit jika luas Grace, 2006. Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu, dan bokong David, 2008.

2. Etiologi

Menurut American Burn Association 2012, luka bakar dikategorikan menurut mekanisme injurinya meliputi: Pertama luka bakar akibat suhu panas dan suhu dingin. Luka bakar akibat suhu panas disebabkan oleh terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya sedangkan luka bakar akibat suhu dingin yaitu ketika terpapar dengan suhu dingin yang ekstrim yang sering kali menyerang bagian perifer tubuh seperti jari-jari kaki dan tangan, kaki, tangan, dan telinga. Kedua luka bakar kimia disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Luka bakar kimia dapat terjadi karena kontak dengan zat- zat pembersih yang sering digunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian, dan militer. Ketiga luka bakar listrik disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Terdapat tiga macam terjadinya cidera listrik yaitu luka bakar listrik akibat kontak langsung, luka bakar akibat percikan atau loncatan bunga api listrik, dan luka bakar tersambar listrik. Keempat luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi. Menurut Brunicardi 2010, bahwa 65 luka bakar yang sering terjadi di lingkungan rumah adalah jenis luka bakar termal sedangkan 20 luka bakar yang sering terjadi adalah jenis luka bakar elektrik.

3. Penilaian Terhadap Luka Bakar

Menurut Granger 2009, dalam menentukan penanganan yang tepat diperlukan penilaian terhadap luka terlebih dahulu mencakup kedalaman derajat, luas, lokasi, penyebab cedera, pertimbangan usia pasien, komplikasi yang telah ada sebelumnya dan cedera berlanjut. Kedalaman derajat terdiri dari Luka bakar grade I disebut juga luka bakar superficial, mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis, sering disebut sebagai epidermal burn. Kulit tampak kemerahan tanpa lepuh, sedikit oedem, dan terasa nyeri, waktu penyembuhan 5 – 10 harinamun pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel peeling Granger, 2009. Luka bakar grade II disebut juga superficial partial thickness, luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis. Kulit tampak kemerahan dengan lepuh yang jelas, pucat dengan tekanan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I, selain itu ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka, bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah. Luka sangat sensitive dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan, akan sembuh dengan sendirinya dalam tiga minggu bila tidak terkena infeksi, tapi warna kulit tidak akan sama seperti sebelumnya Granger, 2009. Deep partial thickness luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis, disertai juga dengan bula. Permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah, luka akan sembuh dalam 3-9 minggu Granger, 2009. Luka bakar grade III menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen, rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah sudah hancur.Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang, kaku dan putihcoklat, tidak pucat. Waktu penyembuhan lama berbulan –bulan dan tidak sempurna Granger, 2009. Luka Bakar grade IVmeluas ke seluruh lapisan kulit dan ke dalam lapisan lemak, otot, dan tulang di bawahnya, hitam hangus dan escar, dan tidak terasa nyeri Granger, 2009. Luasnya luka bakar dinyatakan dalam persentase luas permukaan tubuh total yang terkena. Cara cepat untuk menilai luas luka bakar dengan Aturan Sembilan, tempat permukaan tubuh dibagi menjadi daerah seluas 9 atau kelipatan 9seperti wajah 9, lengan kanan dan kiri 18, badan bagian depan 18, punggung 18, alat kelamin 1, ekstremitas kanan 18 dan ekstremitas kiri 18 Granger, 2009. Anak –anak merupakan pengecualian Aturan Sembilan. Saat lahir, leher dan kepala kira –kira 19 permukaan tubuh total dan ekstremitas bawah masing– masing 13 seperti wajah 19, lengan kanan dan kiri 18, bagian badan depan 18, punggung 18, alat kelamin 1, ektremitas kanan 13 dan ekstremitas kiri 13. Setiap tahun bertambahnya usia anak, daerah kepala dan leher turun 1 dan ekstremitas bawah naik 0,5 sampai usia 10 tahun, ketika mendekati proporsi permukaan tubuh orang dewasa Granger, 2009. Luas luka bakar jika kurang dari 20, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya tetapi bila lebih dari 20, akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurang. Pembengkakan terjadi pelan –pelan, maksimal terjadi setelah 8 jam Granger, 2009. Penilaian luka bakar menurut klasifikasi American Burn Association dibagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang, dan berat. Keadaan ini dinilai berdasarkan sejumlah faktor, yaitu luas permukaan total tubuh yang terkena, adanya luka bakar pada bagian tubuh tertentu, usia penderita, dan cidera lain yang terkait. Luka bakar ringan pada umumnya dapat diatasi dirumah, luka bakar sedang biasanya dapat diatasi di rumah sakit, dan luka bakar berat harus ditangani di pusat perawatan khusus luka bakar Garmel, 2012. Tabel 2.1 Klasifikasi American Burn Association2012 Ringan Sedang Berat Dewasa 10 LPB Luas Permukaan Tubuh Dewasa 10-20 LPB Dewasa 20 LPB Usia muda atau tua 5 LPB Usia muda atau tua 5-10 LPB Usia muda atau tua 10 LPB 2 luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit 2-5 luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit 5 luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit Cidera tegangan tinggi Luka bakar tegangan tinggi Kemungkinan cidera inhalasi Diketahui menderita cidera inhalasi Luka bakar melingkar Luka bakar signifikan pada muka, persendian, tangan dan kaki Masalah kesehatan lainnya Cidera yang berkaitan Luka bakar pada bagian tubuh tertentu meningkatkan beratnya trauma suhu. Bila cedera timbul di sekitar muka dan leher, maka mata harus dievaluasi dengan teliti bagi adanya kerusakan mata dan kelopak mata. Edema cepat timbul akibat luka bakar mulut, hidung dan oronasofaring. Luka bakar melingkar di ekstremitas bisa mengakibatkan luka menjepit, yang menyebabkan obstruksi vena dan pembuluh limfe, serta kadang –kadang menurunkan aliran darah arteri. Luka bakar melingkar pada dada bisa membatasi usaha napas dan bisa menyebabkan turunnya oksigenasi Herndon, 2010. Luka bakar yang disebabkan oleh cairan yang panas mempunyai prognosis dan komplikasi dari luka bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau paparan radiasi. Luka bakar yang mengenai genitalia menyebabkan resiko infeksi yang lebih besar daripada di tempat lain dengan ukuran yang sama Herndon, 2010. Luka bakar seperti bentuk trauma lainnya, mempunyai peningkatan morbiditas dan mortalitas pada bayi dan orang tua. Sehingga luka bakar kecil pada kelompok usia ini mungkin memerlukan terapi cairan yang lebih dini dan lebih giat. Penyakit jantung atau ginjal dan diabetes mellitus merupakan contoh penyakit yang telah ada sebelumnya dan dapat meninggikan keparahan luka bakar Herndon, 2010.

4. Komplikasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit Filariasis di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 35 181

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 10 Detik Dengan Plat Besi)

0 18 62

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Re-Epitelisasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Sudi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

3 33 70

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

UJI SENSITIVITAS ISOLAT BAKTERI DARI PASIEN LUKA BAKAR DI BANGSAL LUKA BAKAR RSUP DR. M. DJAMIL PADANG.

0 2 12

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Tingginya Angka Kejadian Malaria Di Desa Mawea Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara Tahun 2011.

6 7 33

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KELUARGA TENTANG PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR DI KOTA PANGKALPINANG.

0 0 2

LUKA BAKAR BAGAIMANA MENOLONGNYA

0 1 3

LUKA BAKAR DAN ASUHAN PERAWATANNYA

0 0 17