44
BAB V HASIL PENELITIAN
Bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian gambaran tindakan, pengetahuan, dan sikap masyarakat terhadap kejadian luka bakar berdasarkan
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kepercayaan, dan suku di Perumahan Bagasasi Cikarang. Penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner
secara langsung kepada bapakibu yang berada di Perumahan Bagasasi. Pemilihan responden dengan menggunakan sistem random berdasarkan kocokan nomor yang
keluar dan melakukan kunjungan rumah kepada responden yang telah ditentukan berdasarkan hasil kocokan.
A. Gambaran Tempat Penelitian Perumahan Bagasasi merupakan salah satu perumahan yang terdapat di daerah
Cikarang Utara, terletak di Kampung Warung Satu. Berdiri pada tahun 2000 dengan 150 unit rumah. Kepengurusan di perumahan tersebut dikepalai oleh
seorang Rukun Warga dan Rukun Tetangga dengan jumlah warga sebanyak 250 orang. Warga yang bertempat tinggal di perumahan tersebut sebagian besar
merupakan pendatang dari luar daerah Cikarang yang bekerja di sekitar perumahan.
B. Karakteristik Umum Responden Berikut adalah distribusi frekuensi karakteristik data demografi responden:
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Data Demografi Responden N=60
Karakteristik Frekuensi
Persentase Usia
Usia 26-35 tahun 28
46,7 Usia 36-45 tahun
32 53,3
Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
29 31
48,3 51,7
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 9
13 25
13 15,0
21,7 41,7
21,7
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 12
2 2
10 6
9 11
8 20,0
3,3 3,3
16,7 10,0
15,0 18,3
13,3
Suku
Sunda Betawi
Jawa Lainnya
22 12
21
5 36,7
20,0 35,0
8,3
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu dengan rentang usia 36-45 tahun 53,3, berdasarkan jenis kelamin terbanyak
yaitu jenis kelamin perempuan 51,7, berdasarkan pendidikan sebagian besar responden yaitu SMASMK 41,7, dari jenis pekerjaan responden terbanyak
yaitu dari pedagang 20,0, dan berdasarkan suku responden terbanyak berasal dari Suku Sunda 36,7.
C. Analisis Univariat 1. Penyebab Luka Bakar
Berikut distribusi frekuensi penyebab luka bakar:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Penyebab Luka Bakar N=60 Karakteristik
Frekuensi Percent
Air Panas 38
21,5 Minyak Panas
38 21,5
Setrika Listrik 29
16,4 Knalpot
37 20,9
Tersetrum Listrik 31
17,5 Lainnya
4 2,2
Hasil penelitian menggambarkan bahwa penyebab luka bakar yang sering terjadi di Perumahan Bagasasi Cikarang yaitu terkena air panas dan minyak
panas keduanya mempunyai frekuensi yang sama 38 responden 21,5 didapatkan dari jumlah fenomena penyebab luka bakar secara keseluruhan 177
fenomena yang terjadi di Perumahan Bagasasi Cikarang. 2. Tindakan yang Dilakukan
Berikut distribusi frekuensi tindakan yang sering dilakukan responden:
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Sering Dilakukan Responden N=60
Karakteristik Frekuensi
Percent
Kecap 27
15,6 Pasta gigi
35 20,2
Air Mengalir 17
9,8 Air Es
19 11
Minyak 16
9,3 Mentega
17 9,8
Mendatangi Orang Pintar 13
7,5 Diabaikan
11 6,4
Lainnya 18
10,4
Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan bahwa jenis tindakan yang sering dilakukan oleh responden yaitu dengan menggunakan pasta gigi dengan
35 responden 20,2 didapatkan dari jumlah fenomena tindakan pertama yang sering dilakukan ketika terjadi luka bakar secara keseluruhan di Perumahan
Bagasasi Cikarang. Berikut distribusi frekuensi responden yang melakukan tindakan
menggunakan pasta gigi ketika terjadi luka bakar:
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Dengan Menggunakan Pasta Gigi N=60
Karakteristik F
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan 18
17 51,4
48,6
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 5
7 16
7 14,3
20 45,7
20
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 4
1 9
4 9
4 4
11,4 2,8
25,8 11,4
25,8 11,4
11,4
Suku Sunda
Betawi Jawa
Lainnya 12
6 13
4 34,3
17,1 37,2
11,4
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 35 responden yang melakukan tindakan dengan menggunakan pasta gigi berdasarkan data demografi
yaitu laki-laki 51,4, pendidikan SMASMK 45,7, pekerjaan buruh dan wiraswasta 25,8, dan Suku Jawa 37,2.
3. Gambaran perilaku masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan saat terjadi luka bakar ringan di Perumahan Bagasasi Cikarang
Berikut perilaku responden yang tidak melakukan penanganan apa-apa saat terjadi luka bakar:
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Yang Tidak Melakukan Penanganan Apa-Apa Saat Terjadi Luka Bakar N=60
Karakteristik Selalu
Sering Kadang-
Kadang Tidak
Pernah F
F F
F Jenis
Kelamin Laki-laki
Perempuan 10
4 16,7
6.7 11
18 18,3
30 5
8 8,3
13,3 3
1 5
1,7
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 1
2 4
7 1,7
3,3 6,7
11,7 4
5 14
6 6,7
8,3 23,3
10 2
5 6
3,3 8,3
10 2
1 1
3,3 1,7
1,7
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 2
4 3
2 1
2 3,3
6,7 5
3,3 1,7
3,3 8
1
3 2
5 5
5 13,3
1,7
5 3,3
8,3 8,3
8,3 4
1
2 1
4 1
6,7 1,7
3,3 1,7
6,7 1,7
1
2 1
1,7
3,3 1,7
Suku Sunda
Betawi Jawa
Lainnya 7
3 2
2 11,7
5 3,3
3,3 8
7 13
1 13,3
11,7 21,7
1,7 5
2 4
2 8,3
3,3 1,7
3,3 2
2 3,3
3,3
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang tidak melakukan penanganan apa-apa sebagian besar dengan kategori sering yaitu jenis kelamin
perempuan 30, pendidikan SMASMK 23,3, pekerjaan pedagang 13,3, dan Suku Jawa 21,7.
Berikut perilaku masyarakat yang melakukan penanganan sendiri saat terjadi luka bakar:
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Yang Melakukan Penanganan Sendiri Saat Terjadi Luka Bakar N=60
Karakteristik Selalu
Sering Kadang-
Kadang Tidak
Pernah F
F F
F Jenis
Kelamin Laki-laki
Perempuan 4
11 6,7
18,3 13
15 21,7
25 9
3 25
5 3
2 5
3,3
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 3
4 8
3 5
6,7 13,3
5 3
5 13
5 5
8,3 21,7
8,3 2
3 2
3 3,3
5 3,3
5 1
1 2
2 1,7
1,7 3,3
3,3
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 3
1
2 1
3 5
3 5
1,7
3,3 1,7
5 8,3
5 4
1 1
4 3
4 4
3 6,7
1,7 1,7
6,7 5
6,7 6,7
5 3
1 3
1 1
2 1
5
1,7 5
1,7 1,7
3,3 1,7
2
1 1
1
1 3,3
1,7 1,7
1,7
1,7
Suku Sunda
Betawi Jawa
Lainnya 7
3 7
1 11,7
5 11,7
1,7 8
6 6
3 13,3
10 10
5 4
2 5
1 6,7
3,3 8,3
1,7 3
1 3
5 1,7
5
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang melakukan penanganan sendiri saat terjadi luka bakar sebagian besar dengan kategori sering
yaitu perempuan 25, pendidikan SMASMK 21,7, pekerjaan pedagang, buruh, wiraswasta, dan IRT 6,7, dan Suku Sunda 13,3.
Berikut perilaku masyarakat yang melakukan penanganan ke balai pengobatan klinik saat terjadi luka bakar:
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Yang Ke Balai Pengobatan Klinik Saat Terjadi Luka Bakar N=60
Karakteristik Selalu
Sering Kadang-
Kadang Tidak
Pernah F
F F
F Jenis
Kelamin
Laki-laki Perempuan
10 3
16,7 5
11 17
18,3 28,3
4 5
6,7 8,3
4 6
6,7 10
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 2
3 8
3 3,3
5 13,3
5 3
8 10
7 5
13,3 16,7
11,7 3
1 4
2 5
1,7 6,7
3,3 1
1 3
1 1,7
1,7 5
1,7
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 3
2 1
2 3
3 3,3
3,3 1,7
3,3 5
5 7
1 3
1 3
2 2
11,7 1,7
5 1,7
5 3,3
3,3 2
1 1
4 3
3 3
2 3,3
1,7 1,7
6,7
5 5
5 3,3
1 1
1 1
3 1
1,7 1,7
1,7 1,7
5 1,7
Suku
Sunda Betawi
Jawa Lainnya
5 3
6 2
8,3 5
10 3,3
8 4
7 3
13,3 6,7
11,7 5
5 2
5 8,3
3,3 8,3
4 3
3 6,7
5 5
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa responden yang melakukan penanganan dengan mendatangi balai pengobatan atau klinik sebagian besar
dengan kategori sering yaitu jenis kelamin perempuan 28,3, pendidikan SMASMK 16,7, pekerjaan pedagang 11,7, dan Suku Sunda 13,3.
Berikut perilaku masyarakat yang melakukan penanganan ke puskesmas saat terjadi luka bakar:
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Yang Ke Puskesmas Saat Terjadi Luka Bakar N=60
Karakteristik Selalu
Sering Kadang-
Kadang Tidak
Pernah F
F F
F Jenis
Kelamin Laki-laki
Perempuan 5
3 8,3
5 3
2 5
3,3 9
5 15
8,3 12
21 20
35
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 2
2 3
1 3,3
3,3 5
1,7 1
2 4
1 1,7
3,3 6,7
1,7 3
4 8
4 5
6,7 13,3
6,7 3
5 10
7 5
8,3 16,7
11,7
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 2
2 1
1 2
3,3
3,3 1,7
1,7 3,3
1 2
2 2
1 1,7
3,3 3,3
3,3 1,7
3 1
1 2
2 2
2 1
5 1,7
1,7 3,3
3,3 3,3
3,3 1,7
6 1
1 4
3 5
6 4
10 1,7
1,7 6,7
5 8,3
10 6,7
Suku
Sunda Betawi
Jawa Lainnya
3 2
2 5
3,3 3,3
4 3
3 1
6,7 5
5 1,7
7 3
6 1
11,7 5
10 1,7
8 4
10 3
13,3 6,7
16,7 5
Berdasarkan tabel berikut menunjukkan bahwa responden yang melakukan penanganan ke puskesmas saat terjadi luka bakar sebagian besar dengan kategori
tidak pernah yaitu jenis kelamin perempuan 35, pendidikan SMASMK 16,7, pekerjaan IRT 10, dan Suku Jawa 16,7.
Berikut perilaku masyarakat yang melakukan penanganan ke rumah sakit saat terjadi luka bakar:
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Yang Ke Rumah Sakit Saat Terjadi Luka Bakar N=60
Karakteristik Selalu
Sering Kadang-
Kadang Tidak
Pernah F
F F
F Jenis
Kelamin Laki-laki
Perempuan 3
3 5
5 5
3 8,3
5 7
4 11,7
6,7 14
21 23,3
35
Pendidikan SD
SMP SMASMK
PT 1
2 4
2 1,7
3,3 6,7
3,3 1
1 4
2 1,7
1,7 6,7
3,3 3
4 6
4 5
6,7 10
6,7 4
6 11
5 6,7
10 18,3
8,3
Pekerjaan Pedagang
Tani Pensiunan
Buruh PNS
Wiraswasta IRT
Lainnya 1
1 1
1 1,7
1,7 1,7
1,7 2
1 1
1 2
2 1
3,3 1,7
1,7 1,7
3,3 1,7
1,7 4
1 1
3 1
2 3
3 6,7
1,7 1,7
5 1,7
3,3 5
5 5
1 5
4 4
6 3
8,3 1,7
8,3 6,7
6,7
10 5
Suku
Sunda Betawi
Jawa Lainnya
4 1
3 1
6,7 1,7
5 1,7
4 3
2 6,7
5 3,3
7 3
7 11,7
5 11,7
7 5
9 4
11,7 8,3
15 6,7
Berdasarkan tabel berikut menunjukkan bahwa responden yang melakukan penanganan ke rumah sakit saat terjadi luka bakar sebagian besar dengan kategori
tidak pernah yaitu jenis kelamin perempuan 35, pendidikan SMASMK 18,3,
pekerjaan IRT
10, dan
Suku Jawa
15.
53
BAB VI PEMBAHASAN