Prioritas kedua adalah menciptakan jalan nafas paten. Pasien dianjurkan untuk tarik nafas dalam agar tidak terjadi masalah pada sistem pernafasan.
Prioritas ketiga adalah resusitasi cairan agresif untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa menimbulkan edema. Kehilangan cairan
terbesar adalah pada 4 jam pertama terjadinya luka dan akumulasi maksimum edema adalah pada 24 jam pertama setelah luka bakar. Pasien dianjurkan untuk
minum air
putih untuk
mencegah terjadinya
kekurangan cairan
Herndon,2010. Prioritas keempat adalah perawatan luka bakar, setelah keadaan umum
membaik dan telah dilakukan resusitasi cairan dilakukan perawatan luka. Perawatan tergantung pada karakteristik dan ukuran dari luka. Tujuan dari
semua perawatan luka bakar agar luka segera sembuh rasa sakit yang minimal Herndon, 2010.
D. Penelitian Terkait
Berdasarkan penelitian Rose 2008, tentang penilaian atau pengkajian dan manajemen pada luka bakar kecil, pengetahuan tentang pengkajian awal terhadap
luka bakar masih rendah. Penanganan awal yang dilakukan masih dibawah standar yang ada.
Berdasarkan penelitian Gotshall 2011, tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, status pendidikan, atau usia dengan pengetahuan dalam
melakukan penanganan pertama luka bakar, namun kelompok dengan status
ekonomi tinggi dan yang telah mengikuti pelatihan pertolongan pertama memiliki pengetahuan yang lebih tinggi.
Berdasarkan penelitian Samuel di Ghana 2007, hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner dari 617 anak didapatkan bahwa 48 anak yang
mengalami luka bakar dibawa ke fasilitas pengobatan modern atau klinik dari jumlah tersebut 68 dibawa ke klinik saat 24 jam pertama terjadinya cidera,
sedangkan 52 melakukan pengobatan pertolongan pertama dirumah kecuali jika terjadi infeksi, luas luka 6 atau lebih dari permukaan tubuh dan luka bakar grade
tiga. Anak yang tidak dibawa ke pengobatan modern yaitu anak-anak yang tinggal di pedesaan.
E. Kerangka Teori Bagan 2.1 Kerangka Teori
Tidak tepat
Penanganan di rumah 1. Menghentikan proses luka bakar :
mengalirkan bagian luka dengan air mengalir
2. Menciptakan jalan napas paten : tarik napas dalam
3. Menjaga Keseimbangan cairan : minum air putih
4. Perawatan luka bakar Herndon,2010
Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh:
Jenis Kelamin Pendidikan
Pekerjaan Suku
Dever, 2008 Api atau termal
Bahan kimia Listrik
Boswick,2010
Luka Bakar Penilaian :
Kedalaman luka Luas luka
Lokasi luka Penyebab luka
Granger, 2009
Luka bakar ringan :Dewasa 10 LPB Luas Permukaan Tubuh, Usia muda atau tua 5 LPB, 2
luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit Garmel, 2012
Perilaku masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan saat terjadi luka bakar:
1. Tidak melakukan tindakan apa-apa 2. Tindakan mengobati sendiri
3. Mencari pengobatan ke fasilitas tradisonal
dukun 4. Mencari pengobatan dengan membeli obat
warung 5. Mencari pengobatan ke fasilitas modern
puskesmas,rumah sakit Notoatmodjo, 2003
Sumber :
Boswick, 2010; Dever, 2008;Garmel, 2012; Granger, 2009; Herndon, 2010; Notoatmodjo, 2007, Notoatmodjo, 2003
Syok Infeksi
Ketidakseimbangan cairan Kecacatan
Herndon, 2010
28
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep