adalah UMR nominal, yaitu nilai UMR pada tahun bersangkutan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa penduduk yang melakukan migrasi ke Jakarta hanya melihat
besarnya nilai nominal upah yang akan mereka dapatkan pada tahun tersebut atau hanya melihat nilai upah relatif Jakarta terhadap provinsi selain Jakarta, tanpa
memerhitungkan nilai riil upah tersebut. Selain itu, pengambilan data jumlah penduduk tiap provinsi juga dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat
perbandingan dan ketimpangan akan hal kependudukan tiap provinsi yang ada di Indonesia.
3.2. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan program software Eviews 6. Adapun tahap-tahap pengolahan data adalah: pertama, data PDRB
berdasarkan harga berlaku tiap provinsi dibagi dengan PDRB berdasarkan harga berlaku DKI Jakarta. Kedua, data UMR tiap provinsi di Indonesia dibagi dengan
UMR DKI Jakarta. Ketiga data jumlah penduduk tiap provinsi dibagi dengan jumlah penduduk DKI Jakarta. Ini dimaksudkan karena DKI Jakarta merupakan
provinsi utama tujuan migrasi penduduk dari seluruh provinsi di Indonesia. Walaupun dari provinsi DKI Jakarta sendiri ada penduduk yang bermigrasi ke tiap
provinsi di Indonesia, namun jumlah penduduk yang masuk DKI Jakarta lebih besar dari pada jumlah penduduk yang pindah ke luar Jakarta. Bentuk fungsi
persamaannya adalah sebagai berikut. LnMGR
= UMR
PDRB JML
, ,
UMR.JKT PDRB.JKT JML.JKT LnMGR
= RUMR, RPDRB, RJML …………………………..3.1
dimana: MGR
: jumlah migrasi penduduk dari berbagai provinsi ke Jakarta jiwa, UMR
: tingkat UMR tiap provinsi selain Jakarta rupiah, UMR.JKT
: tingkat UMR DKI Jakarta rupiah, PDRB
: PDRB tiap provinsi selain Jakarta rupiah, PDRB.JKT
: PDRB DKI Jakarta rupiah, JML
: jumlah penduduk tiap provinsi selain Jakarta jiwa, JML.JKT
: jumlah penduduk DKI Jakarta jiwa, RUMR : rasio tingkat upah minimum regional tiap provinsi terhadap upah
minimum regional Jakarta persen, RPDRB
: rasio tingkat PDRB tiap provinsi terhadap PDRB Jakarta persen, RJML
: rasio jumlah penduduk tiap provinsi terhadap jumlah penduduk Jakarta persen.
3.3. Perumusan Model
Pada penelitian ini digunakan metode panel data dengan fixed effect. Hal ini karena dengan fixed effect dapat diperoleh hasil intercept yang berbeda-beda
antar unit cross section. Salah satu langkah dalam penelitian ini adalah menentukan model umum yang digunakan dengan menggunakan analisis fungsi
regresi. Penggunaan fungsi regresi ditujukan untuk menangkap berbagai kemungkinan migrasi dan variabel-variabel yang diestimasi. Bentuk model umum
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ln MGR
it
= α
i
+ β
1
RUMR
it
+ β
2
RPDRB
it
+ β
3
RJML
it
+ ε
it
…...............3.2
dimana: LnMGR
it
= jumlah migrasi penduduk ke DKI Jakarta persen, RUMR
it
= rasio tingkat upah minimum regional tiap provinsi terhadap upah minimum regional Jakarta persen,
RPDRB
it
= rasio tingkat PDRB tiap provinsi terhadap PDRB Jakarta persen,
RJML
it
= rasio jumlah penduduk tiap provinsi terhadap jumlah penduduk Jakarta persen,
α
i
= intersep model yang berubah-ubah tiap provinsi, β
1
= slope variabel UMR, β
2
= slope variabel PDRB, β
3
= slope variabel JML, i
= provinsi ke-i, t
= pada tahun ke-t, = errorsimpangan.
3.4. Definisi Operasional