bersih dan hanya sebesar 0,53 persen dari sektor primer pertanian dan pertambangan. Tabel 4.3.
Tabel 4.3. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2010
Lapangan Usaha Nilai
Miliar Rupiah Struktur
Persen 2009
2010 2009
2010
Pertanian 762,98
857,21 0,10
0,10 Pertambangan dan Penggalian
3.155,76 3.704,28
0,42 0,43
Industri Pengolahan 118.163,19 135.643,23
15,60 15,73
Listrik, Gas dan Air Bersih 8.294,31
9.012,26 1,09
1,05 Konstruksi
86.646,98 98.424,99
11,44 11,42
Perdagangan, Hotel dan Restoran
156.084,32 178.395,88 20,60
20,69 Pengangkutan dan Komunikasi
74.970,89 87.703,27
9,89 10,17
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
213.437,91 239.164,22 28,17
27,74 Jasa-jasa
96.180,24 109.253,58 12,69
12,67 PDRB
757.696,59 862.158,91
100,00 100,00
PDRB Tanpa Migas 754.540,83
858.454,63 99,58
99,57
Sumber: BPS, 2010
4.3. Ketenagakerjaan
Pada masa pembangunan ini, tenaga kerja terampil merupakan suatu potensi utama yang sangat diperlukan. Terutama pada masa otonomi daerah,
dimana setiap daerah membangun dan mengembangkan daerahnya sendiri sesuai dengan potensi tersebut tanpa adanya campur tangan dari pemerinatah pusat.
Menurut Badan Pusat Statistik BPS, penduduk usia kerja merupakan penduduk yang berumur 10 tahun keatas. Namun seiring dengan perkembangan zaman,
dimana rata-rata tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah cukup tinggi maka pada tahun 1998 penduduk usia kerja merupakan penduduk yang
berumur 15 tahun keatas.
Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, pada bulan Februari 2011, jumlah angkatan kerja tercatat 5,01 juta orang, naik sebesar 263,46 ribu
orang dibanding keadaan Februari 2010. Peningkatan jumlah angkatan kerja terjadi pada angkatan kerja laki-laki sebanyak 235,55 ribu dan perempuan
sebanyak 27,91 ribu. Jumlah penduduk yang bekerja meningkat dari 4,21 juta orang pada Februari 2010 menjadi 4,47 juta orang pada Februari 2011, atau terjadi
peningkatan sebesar 258,22 ribu orang. Selama satu tahun ini, peningkatan jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh laki-laki. Peningkatan penduduk laki-laki
yang bekerja sebesar 230,38 ribu orang, sementara itu penduduk perempuan yang bekerja mengalami peningkatan sebesar 27,84 ribu orang Tabel 4.4.
Tingkat Pengangguran Terbuka TPT merupakan indikator yang menggambarkan presentase angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari
pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha, atau mereka yang tergolong angkatan kerja namun tidak terserap dalam pasar kerja BPS, 2010. Selama periode 2010-
2011, angka tingkat pengangguran terbuka TPT mengalami penurunan dari 11,32 persen menjadi 10,83 persen, atau terjadi penurunan sebesar 0,49 persen.
Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami penurunan dari 10,29 persen menjadi 9,67 persen, dan TPT perempuan turun dari 12,90 persen menjadi 12,71
persen Tabel 4.4. Namun, Secara absolut, jumlah orang yang menganggur mengalami peningkatan sebesar 5,24 ribu orang dari 537,47 ribu orang pada
Februari 2010 menjadi 542,71 ribu orang pada Februari 2011. Selama setahun terakhir, penambahan jumlah yang menganggur laki-laki sebesar 5,17 ribu orang
sementara perempuan sebesar 0,07 ribu orang Tabel 4.4.
Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk bekerja dan penganggur tersebut, tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK mengalami peningkatan
sebesar 1,10 persen yaitu dari 66,84 persen pada Februari 2010 menjadi 67,94 persen pada Februari 2011. TPAK laki-laki sedikit mengalami penurunan dari
83,20 pada Februari 2010 persen menjadi 83,15 persen pada Februari 2011, sedangkan TPAK perempuan mengalami peningkatan dari 51,50 persen menjadi
52,44 persen Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2011
Sumber: BPS, 2010 Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan
menurut tiga sektor utama yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer merupakan gabungan sektor pertanian dan pertambangan, sektor sekunder
merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, hotel
dan restoran; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan BPS, 2010.
Kegiatan Utama
Februari 2010 Februari 2011
Laki- Laki
Perem- puan
Jumlah Laki-laki
Perem- Puan
Jumlah
Angkatan Kerja 2.859.910
1.886.460 4.746.370
3.095.460 1.914.370
5.009.830
a.Bekerja 2.565.730
1.643.170 4.208.900
2.796.110 1.671.010
4.467.120
b.Pengangguran 294.180
243.290
537.470
299.350 243.360
542.710
Bukan Angkatan Kerja
577.630 1.776.750
2.354.380 627.470
1.736.110 2.363.580
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja TPAK
83,20 51,50
66,84 83,15
52,44 67,94
Tingkat Pengangguran
Terbuka TPT 10,29
12,90 11,32
9,67 12,71
10,83
Tabel 4.5. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2011
Sektor Utama Februari
2010 Februari
2011 Selisih Tahun
2011-2010
Primer 41.330
101.720 60.390
Sekunder 783.790
829.170 45.380
Tersier 3.383.780
3.536.240 152.460
jumlah 4.208.900
4.467.120 258.220
Sumber: BPS, 2010 Tabel 4.5. memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga
sektor utama. Pada sektor primer terjadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 60.390 orang, sektor sekunder sebesar 45.380 orang. Peningkatan terbesar
terjadi pada sektor tersier, yaitu sebanyak 152.460 orang, dari 3.383.780 orang Februari 2010 menjadi 3.536.240 orang Februari 2011. Peningkatan yang
cukup signifikan pada sektor tersebut sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, sektor perdagangan, rumah
makan dan restoran, serta sektor keuangan, real estate dan usaha persewaan. Lain halnya apabila melihat dari sisi pendidikan. Berdasarkan Tabel 4.6,
pada Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi mengalami kenaikan jika dibandingkan keadaan Februari 2010, kecuali untuk
jenjang pendidikan SD ke bawah turun sebesar 154.020 orang. Pada Februari 2011, pekerja dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas mendominasi,
yaitu sebesar 1.937.420 orang, diikuti dengan pendidikan Tinggi Diploma dan Sarjana sebesar 894.000 orang.
Tabel 4.6. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2010-2011
Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan
Februari 2010 Februari 2011
Laki-laki Perempuan
Jumlah Laki-laki
Perempuan Jumlah
SD Ke Bawah
532.660 496.180
1.028.840
471.400 403.430
874.830
SLTP 447.770
283.200 730.970
414.310 346.560
760.870
SLTA 1.168.700
532.550 1.701.250
1.396.820 540.600
1.937.420
Pendidikan Tinggi
416.600 331.240
747.840 513.580
380.420 894.000
Jumlah
2.565.730 1.643.170
4.208.900 2.796.110
1.671.010 4.467.120
Sumber: BPS, 2010 Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk
yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori
berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruhkaryawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Februari 2011
terdapat sebesar 3.056.310 orang penduduk 68,42 bekerja pada kegiatan formal, dan 1.410.820 ribu orang 31,58 bekerja pada kegiatan informal.
Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa dari 4.467.140 orang yang bekerja, status pekerjaan yang terbanyak sebagai buruhkaryawan sebesar 2,9 juta orang
64,08 persen, diikuti berusaha sendiri sebesar 767.990 orang 17,19, sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas sebesar 152.220 orang 3,41.
Penduduk yang bekerja dengan status buruhkaryawan, 62,33 persen adalah laki- laki dan 37,67 persen perempuan. Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan
status berusaha sendiri, sebagian besar adalah laki-laki yaitu 70,06 persen dan hanya 29,94 persen perempuan. Dalam periode satu tahun terakhir Februari 2010
– Februari 2011 terdapat penambahan pekerja dengan status buruhkaryawan
sebesar 302,94 ribu orang, dan pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar sebesar 76,10 ribu orang.
Tabel 4.7. Penduduk usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2011
Status Pekerjaan
Utama Februari 2010
Februari 2011 Laki-
laki Perem-
puan Jumlah
Laki- Laki
Perem- puan
Jumlah Berusaha
Sendiri 604.350
325.100 929.450
538.020 229.970
767.990 Berusaha
dibantu buruh tidak tetap
136.030 92.630
228.660 139.360
98.060 237.420
Berusaha dibantu buruh
tetap 164.790
35.520 200.310
141.750 52.180
193.930 Buruh
Keryawan 1.544.880
1.014.560 2.559.440 1.784.190
1.078.190 2.862.380
Pekerja bebas 72.380
41.560 113.940
102.930 49.290
152.220 Pekerja tidak
dibayar 43.300
133.800 177.100
89.870 163.330
253.200 Jumlah
2.565.730 1.643.170
4.208.900 2.796.120 1.671.020
4.467.140
Sumber: BPS, 2010
4.4. Kebijakan DKI Jakarta Terkait dengan Ketenagakerjaan