Teori Migrasi TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa pustaka yang dijadikan dasar teori dalam penelitian ini. Adapun pustaka tersebut adalah teori migrasi, penyebab migrasi, migrasi sebagai investasi sumber daya manusia, panel data, beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam penyusunan penelitian. Bagian terakhir dalam bab ini akan dijelaskan kerangka pemikiran yang mendasari penelitian.

2.1. Teori Migrasi

Migrasi adalah suatu gerak penduduk secara geografis, spasial atau teritorial antara unit-unit geografis yang melibatkan perubahan tempat tinggal yaitu dari tempat asal ke tujuan Rusli, 1994. Sedangkan menurut Lee 1966 mengatakan bahwa yang disebut migrasi haruslah melibatkan faktor terjadinya perubahan tempat tinggal yang permanen dengan tidak usah memperhatikan jarak yang ditempuh dalam proses perpindahan tersebut. Dalam menelaah migrasi ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Ukuran yang pasti untuk dimensi waktu tidak ada, karena sulit menetapkan berapa lama seorang pindah tempat tinggal agar dapat dianggap sebagai seorang migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang digunakan dalam sensus penduduk Munir, 1981. Mantra 1994 mengatakan bahwa seseorang dikatakan melakukan migrasi jika melakukan pindah tempat tinggal secara permanen atau relatif permanen untuk jangka waktu relatif tertentu dengan menempuh jarak minimal tertentu, atau pindah dari suatu unit geografis ke unit geografis lainnya. Mobilitas penduduk horizontal atau geografis meliputi semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu. Secara umum ada dua jenis migrasi yaitu migrasi internal dan migrasi internasional. Migrasi internal hanya terjadi diantara unit-unit geografis dalam suatu negara misalnya antar provinsi, kota atau kesatuan administrasi lainnya. Sedangkan migrasi internasional yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain Rusli, 1994. Menurut Munir 1981 ada beberapa jenis migrasi yang perlu diketahui yaitu: 1. Migrasi masuk yaitu masuknya penduduk kesuatu daerah tempat tujuan. 2. Migrasi keluar yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal. 3. Migrasi netto adalah selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar. Apabila migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi keluar maka disebut migrasi netto positif, sedangkan jika migrasi keluar lebih besar daripada migrasi masuk disebut migrasi netto negatif. 4. Migrasi total. 5. Migrasi semasa hidup. 6. Migrasi parsial. 7. Arus migrasi. Definisi migran menurut PBB dalam Artika 2003 adalah seseorang yang berpindah tempat kediaman dari suatu unit administratif atau politis ke unit daerah administratif atau daerah politis yang lain. Banyak ahli dan penelitian mengatakan bahwa migran bersifat selektif. Terdapat ciri khusus yang membedakan migran dan non migran, terutama dalam hal umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan dan jenis pekerjaan. Dengan adanya sifat selektif dalam proses migrasi maka timbullah ciri-ciri atau sifat-sifat karakteristik dari mereka yang turut serta dalam proses migrasi tersebut. Alatas dan Edy 1992 secara umum menyebutkan beberapa jenis migran, yaitu migran semasa hidup, migran kembali, migran total dan migran risen. Migran semasa hidup life time migran adalah orang-orang yang pada saat pencacahan tidak bertempat tinggal di tempat kelahirannya, sedangkan migran kembali adalah orang yang kembali ke tempat kelahirannya setelah sebelumnya pernah berpindah ke tempat lain. Migran total adalah orang yang pernah bertempat tinggal di tempat lain selain tempat kelahirannya, jadi dalam migrasi total mencakup pengertian migran semasa hidup dan migran kembali, secara spesifik jumlah migran total dikurangi migran kembali merupakan migran semasa hidup. Migran risen adalah orang-orang yang akhir-akhir ini melakukan perpindahan. Dilihat dalam satu tahun atau lima tahun terakhir, maka migran risen adalah mereka yang pada saat pencacahan tinggal ditempat yang berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelumnya.

2.2. Penyebab Migrasi