Peranan Kalium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah Fraksi-fraksi Kalium dalam Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peranan Kalium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah

Peranan utama kalium K dalam tanaman adalah sebagai aktivator berbagai enzim Soepardi 1983. K merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. K terlibat dalam semua reaksi biokimia yang berlangsung dengan tanaman dan merupakan batasan yang paling banyak diperlukan tanaman. K bukan penyusun bagian integral komponen tanaman, melainkan fungsinya sebagai katalis berbagai fungsi fisiologis esensial Tisdale et al. 1985. Adanya K tersedia yang cukup dalam tanah menjamin ketegaran tanaman. Selanjutnya membuat tanaman lebih tahan terhadap berbagai penyakit dan merangsang pertumbuhan akar Soepardi 1983. K dikenal sebagai hara penentu mutu produksi tanaman Janke 1992. Kahat K pada tanaman akan menghambat seluruh proses metabolisme sehingga produksi turun. Pada tanaman padi sawah, kahat K menyebabkan tanaman cepat menua, pemasakan tidak merata, dan kehampaan gabah tinggi Karama et al. 1992. Selain itu menurut Dobermann dan Fairhurst 2000, kahat K menyebabkan tanaman padi sawah tumbuh kerdil daun lebih kecil, pendek, dan batang kurang keras, mudah rebah dan daun mudah menggulung. Kahat K juga menyebabkan bobot 1000 butir gabah turun, translokasi karbohidrat terhambat, sistem perakaran tidak sehat menyebabkan penurunan serapan hara lainnya, dan daya oksidasi akar buruk menurunkan ketahanan terhadap bahan-bahan toksik.

2.2. Fraksi-fraksi Kalium dalam Tanah

Kadar K di dalam tanah biasanya berkisar antara 0.5–2.5 dengan rata- rata 1.2 tergantung keadaan mineral cadangan dan tingkat pelapukan Leiwakabessy et al. 2003. Berdasarkan ketersediaannya, K di dalam tanah secara umum dikelompokkan menjadi 3 tiga, yaitu K relatif tidak tersedia, K lambat tersedia, dan K segera tersedia. Hubungan diantara ketiganya tertera pada Gambar 1. 4 K-tidak dapat ditukarkan K-dapat ditukarkan K-larut Gambar 1. Bagan Perbandingan Relatif dari Kalium yang Tidak, Segera, dan Lambat Tersedia Sumber: Brady 1990 Menurut Kirkman et al. 1994, Jumlah K yang berada dalam masing- masing fraksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor tanah, antara lain: jenis dan jumlah mineral liat, serapan hara tanaman, penggunaan pupuk, pencucian, dan efektivitas proses fiksasi pelepasan yang berlangsung di dalam tanah. Keseimbangan dinamik antara fraksi-fraksi K tanah dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Keseimbangan Dinamik Antar Fraksi-fraksi Kalium Tanah Sumber: Kirkman et al. 1994 Relatif tidak tersedia feldspar, mika, dan lain-lain 90-98 dari K-total Relatif segera tersedia K-dapat dipertukarkan dan K-larut 1-2 dari K-total Relatif lambat tersedia K-tidak dapat dipertukarkan 1-10 dari K-total 90 10 Sisa Tanaman Pupuk Kandang Mika Feldspar Gelas volkan Pencucian K-larut Pupuk K Serapan Tanaman K-tidak dapat dipertukarkan Mineral liat Bahan organik K-dapat dipertukarkan K-terfiksasi Mika terlapuk Liat intergrade Vermikulit Liat amorf K-struktural A R D R F W F R F A = Adsorpsi D = Desorpsi F = Fiksasi R = Pelepasan W = Hancuran 5 Menurut Schroeder 1974 umumnya kadar K dd kurang dari 2 dari K t tanah atau berkisar antara 10-400 ppm. Namun demikian tanah-tanah yang ditanami secara intensif mengandung K dd yang bervariasi sekitar 1-5 dari K t tanah. K-dapat dipertukarkan K dd didefinisikan sebagai K yang dijerap pada kompleks permukaan koloid tanah. Pada mineral liat, K dd berada pada tapak jerapan non spesifik, yaitu posisi planar dan edge. K dd dapat menjadi ukuran ketersediaan K dalam tanah. Kirkman et al. 1994 menyatakan bahwa aplikasi pemupukan K dapat diduga berdasarkan tingkat kadar K dd tanah. Semakin tinggi kadar K dd tanah maka semakin sedikit jumlah pupuk yang perlu ditambahkan dan begitu pula sebaliknya. Peranan utama dari K dd adalah untuk mempertahankan kadar K dalam larutan Leiwakabessy 2003. Bila dalam tanah dijumpai vermikulit, ilit, atau mineral tipe 2:1 lainnya, maka K dari pupuk seperti KCl tidak saja menjadi terjerap, tetapi juga dapat terikat selamanya oleh koloid tanah. Ion K dan ammonium pas dalam ruangan antara unit kristal dari mineral liat yang biasanya mengembang dan menjadi bagian integral dari kristal tersebut. K tersebut tidak dapat digantikan oleh cara pertukarkan hara dan oleh karena itu disebut sebagai K-tidak dapat dipertukarkan K tdd . K tdd merupakan K cadangan walaupun pelepasannya sangat lambat sehingga dinilai sebagai K yang relatif tidak segera tersedia bagi tanaman Soepardi 1983. K tdd terdiri dari bentuk K-struktural dan K-terfiksasi. K-terfiksasi berada diantara lapisan mineral liat mika dimana posisi tersebut tidak memungkinkan terjadinya pertukaran dengan kation lain yang berada dalam larutan tanah Goulding 1987. Perbedaan antara K-terfiksasi dengan K-struktural adalah pelepasan K dari K-terfiksasi dapat balik reversible sedangkan dari K- struktural tidak dapat balik ireversible. Menurut Brady 1990, K-total K t terdiri dari K relatif tidak tersedia, K relatif lambat tersedia K tdd , K relatif segera tersedia K dd dan K l dan K dari komponen tanah lainnya bahan organik. Sebagian besar tanah mineral, kecuali yang berpasir, mempunyai kadar K t tinggi. K yang dapat ditukarkan pada umumnya berjumlah sedikit, sebagian besar terikat kuat dan agak sukar tersedia bagi tanaman. Besarnya K dd merupakan bagian kecil dari K-total K t . 6

2.3. Sumber Kalium Tanah