K-total Perbedaan Kadar K

20 Tabel 5. Hasil Analisis K tdd Pada Tanah Sawah di Pulau Jawa Nama Lokasi Ordo Tanah USDA 2010 K tdd cmol + kg -1 Jawa Barat Karawang Inceptisols 0.20 Jatisari Inceptisols 0.39 Pamanukan Inceptisols 0.91 Indramayu Inceptisols 0.76 Palimanan Inceptisols 0.35 Cicalengka Inceptisols 0.07 Cikarawang Ultisols 0.12 Rata-rata 0.40 Jawa Tengah Brebes Inceptisols 0.94 Suradadi Inceptisols 0.81 Batang Ultisols 0.09 Kendal Inceptisols 1.11 Demak Vertisols 1.27 Jekulo Vertisols 3.13 Jogjakarta Vertisols 0.40 Borobudur Inceptisols 0.49 Kutoarjo Inceptisols 0.33 Karanganyar Inceptisols 0.30 Buntu Inceptisols 0.29 Rata-rata 0.83 Jawa Timur Bojonegoro Vertisols 0.46 Tambak Rejo Vertisols 0.22 Nganjuk Vertisols 0.30 Jombang Inceptisols 0.33 Ponorogo Vertisols 0.31 Rata-rata 0.32

4.2.3. K-total

Hasil analisis kadar K t tanah sawah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur disajikan pada Tabel 6. Hasil menunjukkan bahwa kadar K t di Jawa Barat berkisar antara 0.04 sampai dengan 0.50. Kadar K t di Jawa Tengah berkisar antara 0.03 sampai dengan 0.53. Kadar K t di Jawa Timur berkisar antara 0.04 sampai dengan 0.14. Berdasarkan hasil analisis K t tanah sawah dari semua lokasi di Pulau Jawa menunjukkan bahwa Brebes memiliki kadar K t 21 tertinggi diantara lokasi lainnya dengan K t sebesar 0.53. Sementara kadar K t terendah yaitu Batang dengan kadar K t sebesar 0.03. Tabel 6. Hasil Analisis K t Pada Tanah Sawah di Pulau Jawa Nama Lokasi Ordo Tanah USDA 2010 K t Jawa Barat Karawang Inceptisols 0.28 Jatisari Inceptisols 0.39 Pamanukan Inceptisols 0.39 Indramayu Inceptisols 0.50 Palimanan Inceptisols 0.13 Cicalengka Inceptisols 0.05 Cikarawang Ultisols 0.04 Rata-rata 0.26 Jawa Tengah Brebes Inceptisols 0.53 Suradadi Inceptisols 0.34 Batang Ultisols 0.03 Kendal Inceptisols 0.37 Demak Vertisols 0.42 Jekulo Vertisols 0.21 Jogjakarta Vertisols 0.07 Borobudur Inceptisols 0.06 Kutoarjo Inceptisols 0.10 Karanganyar Inceptisols 0.25 Buntu Inceptisols 0.41 Rata-rata 0.25 Jawa Timur Bojonegoro Vertisols 0.14 Tambak Rejo Vertisols 0.10 Nganjuk Vertisols 0.05 Jombang Inceptisols 0.04 Ponorogo Vertisols 0.09 Rata-rata 0.08 Batang memiliki K t terendah dibandingkan dengan lainnya diduga karena berjenis tanah Ultisols. Adiningsih 1984 menyebutkan bahwa Ultisols merupakan tanah berkadar K rendah karena tingkat pelapukan yang sangat intensif. Selain itu sumbangan K dari pupuk K maupun dari jerami dan sisa-sisa 22 tanaman padi juga diduga sedikit sehingga kadar K t pada sawah tersebut sangat rendah. Berdasarkan nilai rata-rata K t pada setiap provinsi, kadar K t antara Jawa Barat dan Jawa Tengah tidak berbeda jauh. Kadar rata-rata K t tertinggi adalah Jawa Barat dan terendah Jawa Timur. Kadar rata-rata K t Jawa Barat sebesar 0.26. Kadar rata-rata K t Jawa Tengah sebesar 0.25. Kadar rata-rata K t Jawa Timur sebesar 0.08.

4.2.4. Perbedaan Kadar K

dd , K tdd , dan K t Pada Setiap Lokasi Perbedaan kadar K dd , K tdd , dan K t pada setiap lokasi disajikan pada Tabel 7. Hasil menunjukkan bahwa uji lokasi tidak nyata secara statistik baik terhadap K dd , K tdd , maupun K t . Hasil uji yang tidak nyata ini diduga karena keragaman antara provinsi yang tinggi satu sama lain. Selain itu dapat pula disebabkan karena sebaran penggunaan pupuk K di setiap lokasi bervariasi, yang dapat dilihat dari standar deviasinya yang tinggi Tabel 7. Tabel 7. Perbedaan Kadar K dd , K tdd , dan K t Pada Setiap Lokasi n = 23 Lokasi K dd SD K tdd SD K t SD cmol + kg -1 cmol + kg -1 Jawa Barat 0.45a 0.31 0.40a 0.32 0.26a 0.18 Jawa Tengah 0.50a 0.53 0.83a 0.85 0.25a 0.17 Jawa Timur 0.30a 0.21 0.32a 0.09 0.08a 0.04 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada satu kolom, tidak berbeda nyata pada uji Tukey P 0.05.

4.3. Status Hara Kalium