59
6.5.1.2 Dampak Ekonomi Tidak Langsung
Dampak ekonomi tidak langsung dapat dilihat dari pengeluaran unit usaha di dalam kawasan TWM dan pendapatan tenaga kerja yang bekerja pada unit
usaha yang berada di kawasan TWM. Pihak pengelola sendiri telah melibatkan masyarakat lokal untuk menjadi tenaga kerja dalam Taman Wisata Matahari,
sehingga dapat menimbulkan dampak ekonomi secara tidak langsung berupa upah yang diterima oleh tenaga kerja yang bekerja di unit usaha yang berhubungan
dengan kegiatan wisata. Adapun perhitungan rinci mengenai pengeluaran unit
usaha di dalam dan di luar lokasi wisata dapat dilihat pada Lampiran 5. Data
mengenai pengeluaran unit usaha di dalam dan di luar lokasi wisata dapat dilihat
pada Tabel 24. Tabel 24. Total Pengeluaran Unit Usaha di Dalam dan di Luar Daerah
Tujuan Wisata Tahun 2012
Jenis Keterangan Jenis Unit Usaha
Kios 1 Asongan 2
Warung Tenda 3 Pengeluaran di lokasi wisata
Biaya Pembelian Input Bahan Baku 1.760.000,00
416.667,00 1.750.000,00
Biaya Pemeliharaan Alat 0,00
0,00 0,00
Biaya Sewa 599.000,00
0,00 850.000,00
Jumlah a 2.359.000,00
416.667,00 2.600.000,00
Jumlah Unit Usaha b 150
30 20
Total Pengeluaran di Dalam Lokasi c=ab 353.850.000,00
12.500.010,00 52.000.000,00
Pengeluaran di luar lokasi wisata
Transportasi lokal 105.000,00
8.333,00 60.000,00
Retribusi dan pajak 100,00
0,00 000,
Biaya operasional listrik 14.100,00
0,00 3750,00
Jumlah d 119.200,00
8.333,00 63.750,00
Total Pengeluaran di luar Lokasi e=db 17.880.000,00
249.990,00 1.275.000,00
Sumber : Data Primer, Diolah 2012
Biaya-biaya yang dikeluarkan di dalam Daerah Tujuan Wisata DTW berupa biaya pembelian input bahan baku, pemeliharaan alat dan biaya sewa. Unit
usaha kios memiliki total pengeluaran di dalam DTW lebih besar dibanding unit usaha asongan dan warung tenda yakni sebesar Rp 353.850.000,00 karena jumlah
kios lebih banyak dibanding unit usaha lain. Dampak ekonomi tidak langsung
60
juga diperoleh dengan melihat pendapatan tenaga kerja, data rata-rata perhitungan
pendapatan perbulan tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 6, adapun dampak
tidak langsung yang dirasakan tenaga kerja berupa pendapatan yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Dampak Ekonomi Tidak Langsung di Taman Wisata Matahari
Tahun 2012
Jenis Unit
Usaha Rata-
rata TK
Unit ∑ Unit
Usaha b
∑ TK
c=a b
Pendapatan Tenaga
KerjaRp d
Total Pendapatan
Tenaga KerjaRp
e=cd Total
Pengeluaran Unit Usaha di
Dalam LokasiRp
f Total Dampak
Ekonomi Tidak Langsung
g=e+f a
Kios 1
150 150
585.000,00 87.750.000,00
353.850.000,00 441.600.000,00
W.Tenda
1 33
33 450.000,00
14.850.000,00 52.000.000,00
668.500.000,00 Asongan
30 0,00
0,00 12.500.010,00
12.500.010,00
Pengelola
Parkir 24
1 24
585.000,00 14.040.000,00
14.040.000,00 Toilet
1 6
6 600.000,00
3.600.000,00 3.600.000,00
Kebersihan 60
1 60
584.000,00 35.040.000,00
35.040.000,00 Keamanan
31 1
31 1.325.000,00
41.075.000,00 41.075.000,00
Gardener 18
1 18
775.000,00 13.950.000,00
13.950.000,00 Ticketing
28 1
28 520.000,00
14.560.000,00 14.560.000,00
Outbound 36
1 36
536.000,00 19.296.000,00
19.296.000,00 FO
8 1
8 825.000,00
6.600.000,00 6.600.000,00
Fotografer 5
1 5
800.000,00 4.000.000,00
4.000.000,00
Total 213
214 386
7.585.000,00 257.878.000,00
418.350.010,00 673.111.010,00
Sumber : Data Primer, Diolah 2012 Data dari pengelola TWM 2012
Proporsi pendapatan tenaga kerja dengan adanya kawasan wisata TWM memiliki jumlah yang berbeda sesuai dengan unit usaha tempat mereka bekerja.
Dampak tidak langsung yang dirasakan paling besar dari tenaga kerja pada unit usaha kios dengan rata-rata pendapatan per tenaga kerja Rp 585.000,00 perbulan
dikalikan dengan tenaga kerja total sehingga total pendapatan dari seluruh tenaga kerja yaitu sebesar Rp 87.750.000,00, kemudian setelah ditambahkan dengan
pengeluaran unit usaha kios di lokasi dalam TMW total dampak ekonomi tidak langsung yang dirasakan oleh kios sebesar Rp 441.600.000,00. Hal tersebut
karena jumlah kios yang berada di kawasan TWM jumlahnya lebih banyak
61
dibanding unit usaha yang lainnya. Dampak tidak langsung yang jumlahnya paling kecil berasal dari tenaga
kerja yang bekerja pada unit usaha toilet dengan rata-rata pendapatan perbulan Rp 600.000,00 sehingga total income nya sebesar Rp 3.600.000,00 hal tersebut
dikarenakan jumlah tenaga kerja pada unit usaha toilet jumlahnya tidak sebanyak unit usaha yang lain. Total dampak ekonomi tidak langsung yang dirasakan adalah
sebesar Rp 673.111.010,00.
6.5.1.3
Dampak Ekonomi Lanjutan
Kegiatan yang dilakukan dalam wisata tidak hanya berdampak secara langsung dan tidak langsung, tetapi juga bedampak lanjutan. Dampak ekonomi
lanjutan dilihat dari pengeluaran tenaga kerja seperti kebutuhan pangan, biaya transportasi, retribusi, biaya listrik, biaya sekolah anak dan biaya lainnya. Dampak
ekonomi lanjutan dilihat dari proporsi pengeluaran dari tenaga kerja untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Pengeluaran dari tenaga kerja dibagi menjadi
pengeluaran di dalam lokasi wisata dan pengeluaran di luar lokasi wisata. Adapun
pembagian proporsi pengeluaran tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Proporsi Pengeluaran Responden Tenaga Kerja Taman Wisata
Matahari Tahun 2012
Tenaga Kerja Proporsi Pengeluaran Di Sekitar DTW
Proporsi Pengeluaran di Luar DTW
Biaya Konsumsi
Biaya Transportasi
Biaya sekolah anak
Total Biaya
Listrik Biaya
lainnya Total
Kios 85,71
1,43 9,52
96,66 3,34
0,00 3,34
Warung tenda 67,42
5,62 13,48
86,52 4,49
8,99 13,48
Parkir 69,26
8,66 19,48
91,34 8,66
0,00 8,66
Toilet 70,83
3,75 14,58
89,16 8,34
2,50 10,84
Kebersihan 71,56
0,72 7,16
79,44 8,93
11,63 20,56
Keamanan 78,37
5,81 12,77
96,95 3,05
0,00 3,05
Gardener 69,31
7,58 5,28
74,59 4,95
20,46 25,41
Ticketing 77,96
1,61 0,00
79,57 9,68
10,75 20,43
Outbound 77,89
3,58 0,00
81,47 1,69
16,84 18,53
Front office 55,70
11,50 0,00
67,20 16,40
16,40 32,80
Fotografer 75,95
1,90 18,99
96,84 3,16
0,00 3,16
Rata-rata 72,85
4,70 12,66
86,65 6,57
12,45 14,49
Sumber : Data Primer, Diolah 2012
62
Berdasarkan perhitungan mengenai rata-rata pengeluaran masing-masing
responden tenaga kerja pada Lampiran 7, maka diperoleh proporsi pengeluaran
tenaga untuk biaya konsumsi rata-rata sebesar 72,85. Biaya konsumsi digunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari yang umumnya dibeli disekitar DTW,
sedangkan biaya transportasi digunakan untuk akomodasi dari rumah ke kawasan TWM umumnya menggunakan ojek yang berada disekitar kawasan. Proporsi
pengeluaran tenaga kerja di dalam lokasi wisata adalah sebesar 86,65. Pengeluaran dari tenaga kerja di dalam lokasi wisata menjadi dampak ekonomi
lanjutan dari kegiatan wisata di TWM. Dampak lanjutan dari keberadaan kawasan TWM dapat dilihat dari jumlah
dari pengeluaran tenaga kerja yang dilakukan di dalam kawasan wisata. Data
mengenai dampak lanjutan dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Dampak Ekonomi Lanjutan di Taman Wisata Matahari Tahun
2012
Tenaga Kerja
Jumlah TK Total a
Total Pengeluaran TK Bulan Rp b
Proporsi Pengeluaran di Sekitar DTW c
Dampak Ekonomi Lanjutan d=abc
Kios 150
525.000,00 96,66
76.119.750,00 Tenda
33 445.000,00
86,52 12.705.462,00
Parkir 24
552.500,00 91,34
12.111.684,00 Toilet
6 600.000,00
89,16 3.209.760,00
Kebersihan 60
539.000,00 79,44
25.690.896,00 Keamanan
31 1.148.333,00
96,95 34.512.574,00
Gardener 18
757.500,00 74,59
10.170.346,00 Ticketing
28 495.000,00
79,57 11.028.402,00
Outbound 36
475.000,00 81,47
13.931.370,00 front office
8 750.000,00
67,20 4.032.000,00
Fotografer 5
790.000,00 96,84
3.825.180,00
Total
386 7.077.333,00
207.337.424,00
Sumber : Data Primer, Diolah 2012
Perhitungan rata-rata pengeluaran perbulan dapat dilihat pada Lampiran 7
dampak ekonomi lanjutan secara keseluruhan dari keberadaan TWM adalah sebesar Rp 207.337.424,00. Dampak ekonomi lanjutan tersebut berasal dari biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh tenaga kerja di sekitar DTW, yakni biaya kebutuhan pangan, biaya sekolah anak, dan biaya transportasi.
63
6.5.2 Nilai Efek Pengganda