16
2006. Menurut Christie Mill 1990 dalam Yoeti 2008, industri pariwisata lebih bersifat tidak berwujud intangible sehingga para pakar menyebutnya
sebagai industri tanpa cerobong asap. Industri ini juga tidak dapat diukur karena tidak memiliki standar nomor klasifikasi.
Menurut Yoeti 2008 keberadaan pariwisata sebagai suatu industri sukar dijelaskan. Akan tetapi, keberadaannya dapat dijelaskan dengan adanya
sekelompok perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung dengan kunjungan wisatawan. Hal tersebut berarti bila tidak ada wisatawan, maka dapat
dikatakan kelompok perusahaan ini tidak eksis, karena tidak ada orang yang akan dilayani.
2.6 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang dijadikan referensi yaitu penelitian tentang persepsi mengenai kawasan wisata, faktor
– faktor yang mempengaruhi permintaan di kawasan wisata, dan dampak ekonomi serta dampak lingkungan
dengan adanya kawasan wisata.
2.6.1 Penelitian Persepsi Kawasan Wisata
Adapun penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi terhadap kawasan wisata dilakukan oleh Hermalinda 2010. Hasil penelitian tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penelitian Mengenai Persepsi Kawasan Wisata
No Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Hermalinda Dampak Ekonomi
Pengembangan Kawasan Wana Wisata Curug
Cilember Terhadap Masyarakat Lokal
Penelitian ini salah satu hasilnya adalah mengenai persepsi mengenai kawasan Kawasan
Wisata Curug Cilember yang secara keseluruhan wisatawan menilai baik sarana dan prasarana,
panorama alam, kebersihan, aksesibilitas serta pengelolaan yang disediakan oleh wana wisata.
17
2.6.2 Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata
Penelitian yang bertujuan memgetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata telah dilakukan oleh Milasari 2010 dan Adiyath 2011.Hasil
penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata
No Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Milasari
Analisis Dampak
Ekonomi Kegiatan Wisata Alam Studi
Kasus : Taman Wisata Tirta Sanita, Kabupaten Bogor
Salah satu
tujuan dari
penenlitian ini
adalh mengetahui faktor-faktir yang
mempengaruhi permintaan
wisata. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat
enam faktor yang berpengaruh terhadap
fungsi permintaan
reakreasi Taman Wisata Tirta Sanita. Keenam faktor tersebut
adalah biaya perjalanan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan,
jarak
tempuh, jumlah
rombongan dan pengetahuan pengunjung
terhadap keberadaan objek wisata
2. Adiyath
Analisis Dampak
Ekonomi Kegiatan Wisata Di Hutan
Wisata Punti Kayu Palembang Salah
satu tujuan
dari penenlitian
ini adalh
mengetahui faktor-faktir yang mempengaruhi
permintaan wisata. Menurut hasil penelitian
dengan ,menggunakan regresi poisson, ada empat faktor
sosial-ekonomi yang
dapat mempengaruhi
fungsi permintaan wisata di Hutan
Wisata Punti Kayu Palembang yaitu lama kunjungan, jumlah
tanggunggan keluarga,
pengetahuan pengunjung, serta taraf pendidikan pengunjung.
2.6.3 Penelitian Dampak Ekonomi
Penelitian terdahulu yang bertujuan untuk mengetahui dampak ekonomi
dilakukan oleh Hermalinda 2010, Milasari 2010, dapat dilihat pada Tabel 5.
18
Tabel 5. Penelitian Mengenai Dampak Ekonomi
No Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Hermalinda
Penelitian Dampak Ekonomi Pengembangan
Kawasan Wana Wisata Curug Cilember
Terhadap Masyarakat Lokal Dampak langsung Wana Wisata
Curug Cilember yang diterima oleh pemilik unit usaha sebesar
21,41, dampak tidak langsung diterima oleh tenaga kerja lokal
adalah
4,96, dan
dampak lanjutan
yang merupakan
pengeluaran untuk kebutuhan pangan tenaga kerja sebesar
83,58. Nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 0,51, Ratio
Income Multiplier Tipe II sebesar 1,36. Estimasi total dampak
ekonomi yang dirasakan adalah sebesar Rp 4.201.933.082
2. Milasari
Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Alam Studi
Kasus : Taman Wisata Tirta Sanita, Kabupaten Bogor
Berdasarkan hasil
penelitian, keberadaan Taman Wisata Tirta
Sanita ini memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal
sekitar. Dampak
ekonomi langsung
berupa pendapatan
pemilik unit usaha yaitu sebesar 54. Sedangkan dampak tidak
lansung yang berupa pendapatan tenaga kerja masih sangat rendah
yaitu
sebesar 2.
Dampak induced yang berupa pengeluaran
tenaga kerja
sebesar 59
digunakan untuk
kebutuhan pangan. Nilai Keynesian Income
Multiplier adalah 1,07, Ratio Income Multiplier Tipe 1 adalah
1,22 dan Ratio Income Multiplier 2 adalah 1,37.
Penelitian dampak ekonomi pada kawasan Taman Wisata Matahari ini berbeda dengan penelitian mengenai dampak ekonomi yang terdahulu karena
umumnya penelitian terdahulu dilakukan di kawasan wisata berbasis alam seperti pada Taman Nasional, cagar alam yang memiliki kawasan konservasi. TWM
merupakan wisata massal dengan konsep theme park yang berbasis alam yang merupakan purpose-built attractions yang tidak memiliki fungsi utama terkait
konservasi alam.
19
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Taman Wisata Matahari TWM merupakan salah satu wisata alam yang terletak di Desa Cilember, Kabupaten Bogor. Lokasi wisata ini memiliki luas
sekitar 30 hektar menawarkan suasana wisata pegunungan yang menyegarkan dengan menyediakan fasilitas rekreasi yang lengkap dengan harga yang cukup
terjangkau. Kawasan ini dibangun sejak tahun 2007 dengan pengelolaan dipegang oleh perusahaan swasta, dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan mulai dari
villa, kolam renang, wisata air, ATV, flying fox, taman bermain anak-anak, dan berbagai atraksi wisata lainnya.
Pembangunan TWM sempat dikhawatirkan sebagian masyarakat karena mengkonversi sawah produktif milik masyarakat menjadi tempat wisata. Selain
itu dengan pembangunan kawasan tersebut juga dikhawatirkan dapat memberikan dampak lingkungan sekitar
1
. Keberadaan TWM seharusnya dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar khususnya berupa peluang peningkatan
pendapatan seperti membuka lapangan pekerjaan maupun membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar, terutama bagi masyarakat yang dulunya memiliki
pekerjaan sebagai petani. Oleh karena itu dampak ekonomi kawasan TWM kepada masyarakat sekitar perlu dikaji.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu kawasan wisata sangat penting bagi pengembangan serta penjagaan kawasan wisata, begitu juga dengan
kawasan TWM. Selain menguntungkan secara finansial bagi pemilik juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar sehingga persepsi dari pengunjung sangat
1
http:news.okezone.comread20100915340372182redirect. Diakses pada Januari 2013.