Analisis Nilai-nilai Moralitas NILAI-NILAI MORALITAS DALAM SYAIR

79 Baik di dunia, baik di akhirat, buruk di dunia, buruk pula di akhirat. Sedangkan etika hanya mempersoalkan kehidupan moral manusia di alam fana ini. Dalam syairnya, Zuhair jelas menyatakan akan keyakinannya terhadap hari akhirat bahkan adanya hari pembalasan yang disimpan dan suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban. Dengan ini saya menyimpulkan, bahwa seseungguhnya nilai- nilai moralitas yang ada pada masa Jahiliyah sesungguhnya bersumber pada ajaran agama dan juga pengalaman hidup dari penyair itu sendiri. Hal ini juga mematahkan pendapat Muhammad Yusuf Farran yang mengatakan bahwa sebagian periwayat dan juga analis menganggap bahwa Zuhair sebenarnya memeluk agama nenek moyangnya yang disebut dengan watsani penyembah berhala. Kalaupun dalam syair-syairnya ada yang mengandung makna tauhid, semata-mata hanya perasaan yang dihasilkan dari pengalaman hidupnya. 184

E. Tinjauan Islam terhadap nilai-nilai moralitas dalam syair Jahiliyyah

Syair-syair Zuhair sesungguhnya banyak mengandung perumpamaan- perumpamaan amtsal dan juga hikmah. Syair-syair hikmah yang tidak mudah difahami oleh bangsa Arab Jahiliyah saat itu. Syair-syair zuhair juga banyak menginspirasi penyair-penyair hikmah muslim di kemudian hari. Islam sesungguhnya mengajarkan umatnya nilai-nilai moralitas universal. Apa yang disampaikan oleh Zuhair dalam syair-syairnya di atas, hanyalah sebagian kecil dari nilai-nilai moralitas universal tersebut. Lalu bagaimana menurut pandangan Islam tentang nilai-nilai moralitas yang disampaikan oleh Zuhair yang lahir pada masa Jahiliyah? Nilai-nilai moralitas dalam bahasa Arab dan diserap ke dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah akhlak yang merupakan bentuk jamak dari khuluk. Dalam Ensiklopedi Pengetahuan al- Qur’an dan Hadits, sumber akhlak dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: Akhlak yang bersumber pada agama dan akhlak yang bersumber dari pengalaman. 184 Muhammad Yusuf Farran, Zuhair Ibnu Abi Sulma, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990, h. 37 80 Dalam agama Islam, akhlak bersumber pada al- Qur’an dan Sunnah. Sebagaimana disebutkan dalam QS. al-Ahzab: 21: َرَكَذَو َرِخ ْآا َمْوَ يْلاَو َ ّا و جْرَ ي َناَك ْنَمِل ٌةََسَح ٌةَوْس أ ِ ّا ِلو سَر ِي ْم كَل َناَك ْدَقَل ا رِثَك َ ّا :بازحأا 12 Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS.33:21 Al Ahzab 21 Adapun akhlak yang bersumber bukan pada agama dikelompokkan menjadi dua, yaitu bersumber dari insting dan pengalaman. Akhlak atau nilai-nilai moralitas yang disampaikan Zuhair pada masa Jahiliyah kemungkinan bersumber dari ajaran agama atau bisa juga dari pengalaman hidupnya. Penyebutan symbol-simbol keagamaan dalam syair- syairnya menunjukkan bahwa ia meyakini agama hanif Ibrahim, namun juga tidak sedikit ajaran-ajaran moralitas yang ia kemukakan bersumber dari pengalamannya, hal itu tampak pada konektivitas nilai-nilai moralitas dengan kondisi sosiologis yang terjadi pada masa itu. Bagaimana sesungguhnya nilai-nilai moralitas yang diajarkan oleh Zuhair ibn Abi Sulma menurut pandangan ajaran Islam yang bersumber dari al- Qur’an dan al-Hadis. a. Nilai-nilai Moralitas Politik Perang bagi masyarakat Arab Jahiliyah ibarat makanan sehari-hari. Oleh karena itu, boleh jadi kerinduan yang paling dirasakan oleh masyarakat Jahiliyah yang memiliki hati nurani adalah perdamaian antar bangsa Arab saat itu. Hal ini jelas terungkap dalam syair Mu’allaqat Zuhair Ibn Abi Sulma, sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Syair Mu’allaqat Zuhair ibn Abi Sulma pada dasarnya adalah negosiasi dan diplomasi perdamaian antara kabilah Dzubyan dan Abbas. Secara ringkas, pesan etika politik perdamaian yang terdapat dalam syair Mu’allaqat Zuhair adalah sebagai berikut: 81 1. Perlu Pengorbanan اعساو ملسلا كردن نإ امتلق دقو نم فورعمو لام لوقلا ملسن Kalian telah mengatakan, andai perdamaian itu bisa kita dapatkan lewat harta dan perkataan yang baik secara luas, marilah kita berdamai 2. Jujur dan bersungguh-sungguh ةلاسر يع فاحأا غلبأ اأ بذو مسْق م لك متمسقأ له ناي Mohon sampaikan pada para pemimpin bani Asad dan Ghatfan pesan dariku Dan juga Dzubyan, apakah kalian siap bersumpah secara sungguh-sungguh? مكرودص ف ام ه نمتكت اف ِمَلعي ه ِمَتْك ي امهمو ىفخيل Janganlah engkau menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu dari Allah Untuk bersembunyi, sebab apapun yang engkau sembunyikan dari Allah, pasti diketahuiNya. Terkait etika politik berdamai dan perdamaian, Islam telah memberikan rambu-rambu yang jelas dan komprehensif. Dalam Ensiklopedia Pengetahuan Al- Qur’an dan Hadits 185 disebutkan hal-hal yang terkait dengan etika berdamai dan perdamaian, yaitu : 1. Larangan melakukan kezaliman Dalam syair Zuhair: هحاسب هضوح نع ذذي م نمو مَلْظ ي سا لا ملظي ا نمو ْم دَه ي Siapa yang tidak mempertahankan kehormatan dirinya dengan senjata 185 Tim Baitul Kilmah, Ensiklopedia Pengetahuan al- Qur’an dan Hadis, h. 19-29. 82 Ia akan hancur, dan siapa yang tidak menzalimi, dia akan dizalimi 2. Adanya persamaan derajat 3. Menjunjung tinggi keadilan 4. Memberi kebebasan 5. Menyeru kerukunan dan tolong menolong 6. Menganjurkan toleransi 7. Meningkatkan solidaritas social 8. Jujur 9. Senyum dan bermuka cerah Itulah beberapa hal yang terkait dengan rahasia berdamai dan perdamaian dalam Islam. Dalam al- Qur’an telah dijelaskan konsep perdamaian secara gambling. Sebagai contoh terdapat pada QS. Al-Hujurat: 9 berikut ini: ٰىَرْخُأٱ ٰىَلَع اَُُاَدْحِإ ْتَغَ ب نِإَف اَمُهَ نْ يَ ب ْاوُحِلْصَأَف ْاوُلَ تَتْ قٱ َنِنِمْؤُمْلٱ َنِم ِناَتَفِئآَط نِإَو ِِتلٱ ْاوُلِِاَََ ف ْاۤوُطِسْقَأَو ِلْدَعْلٱِب اَمُهَ نْ يَ ب ْاوُحِلْصَأَف ْتَءآَف نِإَف ِتَٱ ِرْمَأ ََِٰإ َءۤيِفَِ ٰتَِح ىِغْبَ ِ ِإ َنِطِسَُْمْلٱ ُُِ َتَٱ تن Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. al-Hujurat : 9 b. Nilai-nilai Moralitas Sosial 1. Larangan bersikap kikir Di antara ajaran akhlak yang disampaikan oleh Zuhair adalah larangan bersikap kikir atau pelit, seperti yang terdapat pada bait ini: هلضفب لخبيف لضف اذ كي نمو ممذيو ه ع نغتسي هموق ىلع