makanan, penyajian, dan sarana penjualan dengan metode observasi dan wawancara serta uji pemeriksaan bakteriologik. Hasil penelitian diperoleh
hanya 4 variabel yang berhubungan bermakna dengan kandungan bakteri Escherichia coli yaitu kebersihan orang yang mengolah makanan,
peralatan makanan, bahan makanan, dan sarana penjualan makanan. Dari hasil analisa tersebut, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
higienitas dan sanitasi pada penjual dan lingkungan penjualan makanan jajanan cilok.
4.1.2 Identifikasi Bakteri terhadap Sampel dengan Media Spesifik dan
Pewarnaan Gram Hasil isolasi bakteri ke dalam media spesifik SSA dan EMB
kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35-36 C, maka terbentuk
koloni seperti hasil berikut: Tabel 4.3 Identifikasi bakteri berdasarkan warna koloni yang dihasilkan
Pengambilan EMB
SSA Sampel 1
Ke-1 Tidak tumbuh
Tidak tumbuh Ke-2
Tidak tumbuh Putih transparan
Sampel 2
Ke-1 Pink, ungu
Putih transparan, pink, putih dengan titik hitam
Ke-2 Ungu
Pink
Sampel 3
Ke-1 Ungu
Putih transparan, pink Ke-2
Ungu, hitam, pink Pink, putih dengan titik
hitam
Sampel 4
Ke-1 Pink, ungu, hijau kilap
logam Pink
Ke-2 Pink, ungu, hitam,
hijau kilap logam Pink
Sampel 5
Ke-1 Hitam, pink, ungu
Pink Ke-2
Hitam, pink, ungu Pink
Berdasarkan tabel 4.3 hasil isolasi bakteri pada media EMB tumbuh koloni berwarna pink, ungu, hitam, dan hijau kilap logam.
Menurut Hardy Diagnostic 2016 dan Jawetz E. 2012 media EMB digunakan untuk isolasi bakteri batang Gram-negatif dan membedakan
bakteri yang dapat memfermentasi laktosa atau tidak. Koloni bakteri berwarna ungu menunjukkan bahwa bakteri mampu memfermentasi
laktosa, beberapa contoh bakteri yang dapat memfermentasi laktosa pada
EMB seperti Enterobacter sp., dan Escherichia coli, tetapi pada Escherichia coli biasanya sering terbentuk warna koloni ungu yang
disertai hijau kilap logam. Pada koloni berwarna pink terbentuk karena bakteri tidak mampu memfermentasikan laktosa, contoh bakterinya seperti
Salmonella sp. dan Shigella sp., tetapi menurut Hardy Diagnostic 2016 juga menjelaskan bahwa koloni bakteri Salmonella sp. dan Shigella sp.
dapat terlihat tembustransparan dengan warna kuning atau tidak berwarna colorless. Berdasarkan penelitian tabel 4.3 makanan cilok yang
mengandung Escherichia coli diduga sebesar 20. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Djodjoka J. A.,
Malonda N., dan Punuh M. I. 2014 di lingkungan Sekolah Dasar kota Manado yang menggunakan 7 sampel bakso tusuk dengan metode MPN,
ternyata tidak ditemukan kuman Escherichia coli pada uji penegasan. Penelitian juga dilakukan oleh Novianti Dewi 2015 di pasar
tradisional kota Palembang yang menggunakan 5 sampel baso dengan metode MPN, ternyata tidak ditemukan Escherichia coli pada uji
penegasan. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3. bakteri yang diisolasi
pada media SSA menghasilkan koloni putih transparan, pink, putih dengan titik hitam. Menurut Hardy Diagnostic 2016 dan Aryal Sagar 2016
menyatakan bahwa pada media SSA menghasilkan koloni berwarna putih transparancolorless dikarenakan hasil dari aktifitas bakteri yang tidak bisa
menfermentasi laktosa, contoh seperti Shigella sp., contoh bakteri lain yang berwarna transparan colorless ialah Proteus sp. dan beberapa spesies
Salmonella sp., tetapi biasanya disertai dengan titik hitam pada tengah koloni. Berdasarkan hal tersebut diatas, bahwa koloni yang berwarna putih
transparan diduga bakteri Shigella sp., koloni berwarna pink menunjukkan bahwa bakteri bisa memfermentasi laktosa, diduga bakteri tersebut adalah
Escherichia coli, Enterobacter, dan Klebsiella.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sulaeman Pratiwi L. 2015 terdapat bakteri Shigella sp. sebesar 100 6 sampel pada sampel
telur balado yang diuji, menunjukkan hasil inokulasi pada media SSA berupa koloni bakteri berwarna beningtransparan.
SSA EMB
Gambar 4.2. Hasil koloni pada media spesifik SSA dan EMB. Berdasarkan isolasi bakteri pada media EMB tabel 4.3. ada yang
menghasilkan koloni berwarna hijau kilap logam, menurut Hardy Diagnostic 2016 koloni tersebut sesuai dengan ciri khas bakteri
Escherichia coli. Artinya sampel cilok yang mengandung bakteri Escherichia coli terdapat sebanyak 1 sampel dari 5 sampel yang diuji,
diduga sampel cilok yang mengandung Escherichia coli sebesar 20. Pada media SSA dari hasil isolasi bakteri tabel 4.3. ada yang
menghasilkan koloni berwarna putih transparan, menurut Hardy Diagnostic 2016 koloni tersebut sesuai dengan ciri khas bakteri Shigella
sp. Artinya sampel cilok yang mengandung bakteri Shigella sp. terdapat sebanyak 3 sampel dari 5 sampel yang diuji, diduga sampel cilok yang
mengandung Shigella sp. sebesar 60. Pada penelitian ini, setelah bakteri diisolasi pada media SSA dan
EMB, maka dapat diketahui bakteri tersebut adalah Escherichia coli dan dapat diduga bakteri Shigella sp., selanjutnya dilakukan pewarnaan Gram
untuk mengetahui sifat dan morfologi bakteri. Hasil pewarnaan dapat dilihat sebagai berikut.
A B
Gambar 4.3. Hasil Pewarnaan. a. pada Media Spesifik EMB, b. pada Media Spesifik SSA
Berdasarkan hasil pengamatan mikroskop dengan pembesaran 100x didapatkan hasil pewarnaan Gram dari bakteri Escherichia coli dari
media EMB dengan ciri-ciri bakteri berbentuk coccobasil, sususan tunggal, dan bersifat Gram negatif bakteri berwarna merah, pada bakteri
Shigella sp. pada media SSA dengan bentuk coccobasil, susunan tunggal, dan bersifat Gram negatif bakteri berwarna merah.
4.1.3 Uji Konfirmasi dengan Menggunakan Uji Biokomia 1.